Sepasang Mata Bola
Entah Melihat Apa
Foto ini, saya ambil di suatu pagi pada bulan Ramadhan yang lalu. Meski lengang di waktu pagi, jalan ini sangat ramai di siang hari. Jalan ini merupakan penghubung utama kota Wonosari ke ibukota propinsi.
Bundaran ini, sepengetahuan saya, sudah dua kali di pugar/dibangun. Bundaran yang pertama di bangun, kelihatannya di danai oleh APBD. Mungkin karena keterbatasan dana waktu itu sehingga bangunan kurang sreg di pandang, juga tidak ada air mancur nya. Maka banguna kedua ini kelihatan lebih adem di mata, ada air mancur dan dengan arsitektur yang lebih ciamikk. Itu ada tulisan BPD karena sepertinya bangunan bundaran itu memang merupakan sumbangan dari Bank BPD.
Untuk menggantikan Jaunty pada laptop yang trouble gara gara saya men tweak driver intel video card, kemarin saya menginstallkan Karmic Koala (ubuntu 9.10) yang saya unduh dari http://cdimage.ubuntu.com/daily-live/current/ , kalau sekarang anda ingin mendownload tidaklah harus dari site itu karena sudah banyak tersedia di mirror morror lokal.
Bagi saya, performa Koala ini bagus mengobati kekecewaan saya dengan kerusakan yang terjadi pada Jaunty. Bisa jadi peningkatan performa yang mengesankan pada laptop saya adalah karena pemaketan driver yang lebih baik untuk driver kartu grafik keluaran intel.
Bagaimana? Apa anda juga tertarik untuk menginstall Karmc Koala? Saat ini saya sedang mengkostumisasi Koala saya sesuai dengan kebutuhan computing untuk menopang kehidupan sehari – hari.
Bukan kabar baru kalau kemacetan telah menjadi ciri khas dan bagian dari ke-Indonesia-an, terutama di kota – kota besar. Kalau belum macet, tentulah kita belum berada di kota – kota Indonesia.
Ceritanya dua pagi hari terakhir saya berangkat kerja agak siang, kira – kira menjelang jam tujuh. Ini Hebat, pikir saya. Suatu kemajuan pesat terjadi di bundaran siyono. Tidak beda dengan apa yang sering saya temui di Jakarta, pagi ini kemacetan menjadi pemandangan sekaligus pengalaman menarik. Sekarang ini Siyono pagi hari sudah bisa disamakan dengan kota kota besar Indonesia yang lain.
Sopir angkutan umum yang saya tumpangi yang seenaknya mengklakson dengan suara menyalak, telah membuat lengkap sudah.
**Mudah mudah proses download yang saat ini mencapai 94% tidak ikutan macet. Amiin
Saya baru tahu kalau hari ini merupakan hari dimana nasionalisme dan semangat memerdekakan diri Pemuda Pemudi Indonesia kembali dikenang. Sumpah saya lupa. Beberapa status teman – teman yang saya baca di facebook pagi ini yang mengingatkan.
Kemudian, kemana menguapnya apa yang saya pelajari pada, masa itu ada PMP, PSPB, IPS Sejarah dan PPKn, entah sekarang apa disebut, selama sejak SD sampai berjambul? 😦
Awal minggu ini saya sedang kurang beruntung, ubuntu saya sedang ngambek. Tadi, maksud hati saya ingin sedikit memperbaiki performa vga intel, karena menurut saya terasa lembek di jaunty. Setelah googling sana sini, memang ada yang perlu di tweak dengan driver VGA ini, dan saya tadi melakukanya dengan mengikuti tutorial di
http://ubuntuforums.org/showthread.php?t=1130582
uBuntu Jaunty saya menjadi tidak bisa login setelah saya restart 😦 dan dari apa yang terlihat sepintas, memang ada permasalahan karena tweaking driver yang baru saja saya lakukan. Terbukti ketika restart ada bintik bintik dan garis garis di layar yang tidak wajar.
Pada tutorial itu memang ada cara me restore nya, tetapi tadi ketika saya berusaha login melalui safe mode, prosedur restorasi tersebut tidak bisa saya jalankan. Mungkin karena saya tidak tahu bagaimana cara mengatur koneksi ke internet dalam safe mode.
Untuk menelisik permasalahan dan memperbaiki, untuk hari ini saya tidak cukup mood, ada beberapa hal yang harus dikerjakan. Tidak efisien. Mungkin untuk solusi jangka panjang saya perlu untuk menunggu 3 hari kedepan, Karmic Koala ( 9.10 ) akan di launching pada tanggal 29 bulan ini, untuk mengganti jaunty dengan karmic koala yang konon perbaikan driver untuk kartu grafik dari intel sudah sekalian dipaketkan.
Atau ada yang bisa membantu saya dengan solusi praktis? 😀
Saya tidak tahu apa jenis Antivirus terbaik untuk Windows XP saat ini. Terbaik dalam arti bisa cukup digunakan untuk menjaga Komputer ber- windows dari infeksi virus. Tentu saja kriteria terbaik kedua adalah gratis. Jadi meskipun ampuh memberi perlindungan akan tetapi bila tidak gratis maka itu tidak akan pernah masuk dalam kategori terbaik bagi saya. 😀
AVG Free, bagi saya telah cukup terbukti memberi bantuan. AVG telah cukup setia untuk saya sejak versi 6.0 dan hingga saat ini sampailah versi 9.0 yang akan segera menggantikan 8.5 menjadi satpam bagi saya.
Versi ini sebenarnya telah keluar beberapa minggu yang lalu, dan baru hari ini saya meng install karena saya memang jarang mempekerjakan Windows XP ini, kecuali ada pekerjaan yang hanya bisa diselesaikan dengan campur tangan XP. Kehati hatian dan semangat “ngeman – eman” ini terbukti dapat menjaga kesehatan XP dalam waktu yang lebih lama sehingga saya tidak terganggu dengan seringnya melacak error error atau cedera pada registry yang berakibat pada menurunnya performa. Hal yang paling membuat pening dan mual adalah ketika dengan terpaksa harus menginstall system pada saat yang tidak tepat ketika terburu buru ingin digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan.
=4&edId=3&spi=f75b5647bec17ad66274f2605b5ba40d&pid=11112941&psid=10320142&fileName=avg
File installer saya download dari link diatas yang di hosting di C-net. File itu tidak besar, hanya beberapa ratus kb saja. Keseluruhan file instalasi AVG Free 9.0 akan di download selama proses instalasi. Rupanya komputer harus online untuk dapat menginstall AVG. Saya tidak tahu bagaimana cara meng install secara off line.
Ternyata AVG yang saya install berbahasa Indonesia.
Saya tidak bisa melampirkan screen shot karena ternyata tidak ada terinstall aplikasi screen shot di XP. Di XP memang benar benar minimalis. Hanya terinstall aplikasi yang benar benar sangat penting diperlukan.
Basi ya, Memang. TweetDeck sudah ada sejak lama. Saya sering melihat ada kata ‘TweetDeck ‘yang ter-embel embel-kan pada twit yang diposting teman teman, maupun yang melekat pada status facebook. Mengapa saya tidak mencoba sedari dulu, karena sebelumnya saya mengira TweetDeck itu berjalan di Mac saja. Harus saya akui untuk urusan seperti ini, teman – teman saya yang Mac -holic memang sering mengetahui lebih dulu. Ketahuan dengan jelas akan kegaptekan diri.
Kehadiran TweetDeck di uBuntu saya saat ini tidak lepas dari kebaikan Mas Riq Surya yang berkenan membagi pengetahuan ketika saya sedang menjajal beberapa Twitter Client untuk Linux uBuntu. Kemarin saya telah menjajal mulai dari Twittux, Spaz, Seeizmic sampai hati terjatuh pada cinta akan TwitterDeck, entah cinta saya ini akan bertahan sampai kapan.
Utamanya sebagai twitter client, menurut selera saya, TwitterDeck bisa memudahkan untuk me -reply, me -retweet, me -DM ke teman teman, real time searching, atau menjalankan pemantuan.
Bagusnya lagi TweetDeck mempunyai kemampuan extra sebagai facebook client. Fitur untuk melihat feed dari teman – teman secara real time tanpa perlu me refresh benar – benar hebat. Meski menurut saya hal ini lebih menjadikan kepala pening – pening menyaksikan status yang berubah dengan sangat cepatnya mengalir deras. Memang dengan kreatifitas, suatu kecanggihan teknologi akan menemukan manfaat yang pas. Saya sedikit ber eksperimen dengan membuat suatu grup orang – orang, yang mana saya ingin melakukan pemantauan bagi aktifitas mereka. Dan … Cool, TweetDeck menjalankan tugas sesuai perintah Komandan 🙂
Lebih lanjut silahkan baca link berikut :
Itulah tag line baru untuk tempat curhat saya ini, yang sebelumnya adalah “Aku Melangkah … “. Bukan berarti saya sudah lelah melangkah dan berjalan seiring bertambahnya usia blog dan usia diri yang menjompo. Saya senantiasa bersemangat melangkah. Bahkan ibarat seekor kuda, saya ingin berderap bahkan berlari lebih kencang.
Semakin banyak saya melangkah dan semakin banyak jejak jejak hidup yang saya tinggalkan dimana ruang di dalam kepala saya tidak akan cukup untuk menampung semuanya, –lebih tepatnya tempurung di dengkul saya–, menyimpan semua screen shot dari tiap tiap tick clock adalah beban baru dari system ber prosessor low end seorang jarwadi.
Dan, jadilah blog ini sebagai tempat untuk mengurangi beban kerja ingatan saya.
Juga, mumpung sempat, theme dari blog saya ganti agar paling tidak membuat diri tidak bosan. Meski saya tidak pernah bosan dengan nasi sebagai makan pokok utama. Theme ini saya pilih karena tampilan yang sederhana, tidak crowded, dan yang terpenting karena desainnya tidak sangat berbeda dengan theme saya terdahulu. Hal yang paling membuat bete bagi saya setiap ingin mengganti theme adalah kekhawatiran akan rusak/hilangnya widget yang terpasang pada visual blog dimana memperbaikinya bisa menguras tenaga dan kesabaran.
Gambar banner pada theme baru ini juga belum saya ganti, karena belum mendapatkan ide untuk memasang apa gambar yang tepat dan sesuai selera.
Semoga dengan tag line dan theme baru, seorang Jarwadi akan tetap bersemangat nge blog sampai usia jompo. Amiiin
“Think twice before putting your personal information online”
Kemudahan yang ditawarkan oleh pencapaian mesin pencari pada saat ini memudahkan bagi seseorang untuk melacak apapun, sekecil apa jejak, entah itu baik ataupun buruk yang pernah ditinggalkan seseorang di internet. Dua tiga kata komentar yang saat ini kita lemparkan di internet bisa jadi 100 tahun yang akan datang akan mudah ditampilkan oleh penguasa search engine pada masa itu.
Beberapa waktu yang lalu, saya pernah ditanya oleh teman online saya, “Apa kamu kenal dengan ‘anak ini’; kamu kan pernah comment comment di blog nya?” lohhhh
Saya sendiri, juga sering mengetikan nickname atau apa saja yang berkaitan dengan seorang baru di mesin cari untuk lebih mengerti. Tidak jarang mesin cari telah menyimpan blackbox atau track record tentang seseorang dan dengan suka rela akan memberikan kepada siapa saja yang meminta tanpa menutup nutupi. Meski saya juga tidak selalu tahu apa artinya apabila ada nick nick yang ditinggalkan sebagai bagian dari comment comment di suatu porn site.
Mungkin bagi orang yang sejak dini telah menyadari akan akibat dari apa jejak yang ia tinggalkan di internet akan tidak sembarang bercuap cuap atau asal sign up di suatu online service. Atau menggunakan nickname lain yang berbeda dengan identitas pribadi mereka, meski apabila suatu nickname sering dipakai berulang juga akan bisa ditelisik siapa sebenarnya si empunya.
Saya pribadi telah lupa, apa saja dan seberapa banyak jejak dan comment yang saya tinggalkan dengan saya labeli “jarwadi” atau “jarwadiku”. Jadi, apabila anda ingin mengukur reputasi saya di internet silahkan menggunakan kata kunci itu di mesin pencarian. Atau bisa silahkan dengan mengetikan phrasa yang anda pikir mempunyai relevansi dengan saya.
Anda juga bisa mengetikan nick anda di google atau bing. Jangan – jangan ada orang lain yang menggunakan Nama atau Nick yang mirip dengan milik Anda di internet secara tidak baik baik.
PS :
Posting ini terinspirasi oleh blog official nya Paman Google di :
http://googleblog.blogspot.com/2009/10/managing-your-reputation-through-search.html