Secara berkala melihat-lihat statistik blog saya ini selalu saja ditemukan hal-hal menarik. Mulai dari yang membuat bibir tersungging seperti kata kunci “cara berjalan wanita tidak perawan”, “mantra untuk memancing” sampai trafik suatu tulisan yang pada hari-hari tertentu naik secara “memprihatinkan”.
Lecet-Lecet Jatuh dari Motor adalah tulisan yang saya maksud. Trafik ke tulisan ini naik secara signifikan biasanya pada akhir pekan, hari minggu, hari libur dan musim liburan. Memprihatinkan karena hit yang tinggi pada tulisan lama yang saya tulis pada 11 September 2011 ini saya curigai berkorelasi dengan banyaknya orang yang mengalami kecelakaan motor pada hari-hari tersebut.
Lebih tidak enaknya lagi tulisan tersebut hanya menceritakan pengalaman saya terjatuh dari motor. Tidak ada solusi yang saya tawarkan di dalam tulisan itu. Ini sama sekali tidak membantu bagi siapa pun yang membutuhkan tips praktis pertolongan pertama pada kecelakaan.
Nah, sebagai gantinya, di sini saya akan mencoba menulis tips praktis pertolongan pertama pada kecelakaan ringan di jalan. Semoga Google mengarahkan pembaca yang membutuhkan ke tulisan ini. Tulisan ini bukan sepenuhnya berdasarkan pengalaman pribadi saya, melainkan saya tuliskan kembali dari berbagai sumber yang menurut saya kredibel dan mudah dipraktekan.
Berikut adalah tips pertolongan pertama luka lecet jatuh dari motor:
Berusaha tetap tenang dan carilah tempat terdekat yang aman dan lebih nyaman
Entah berupa kecelakaan tunggal atau tabrakan dengan kendaraan lain, kecelakaan sepeda motor terjadi secara tiba-tiba. Ini membuat kita panik. Berusaha tetap tenang tidak mudah tapi ini adalah pilihan terbaik.
Dengan tetap tenang kita akan lebih baik menguasai tubuh kita. Kita akan memastikan apakah kita luka-luka lecet, luka-luka memar atau luka-luka lainnya. Kalau kesadaran kita terganggu itu lain lagi.
Bila kita yakin yang dialami adalah luka-luka lecet saja, seharusnya ini tidak menghalangi kita untuk berusaha ke pinggir jalan dan mencari tempat yang lebih aman.
Ingat bahwa dalam kondisi kecelakaan tidak ada yang lebih penting dibanding keselamatan diri. Sepeda motor dan barang-barang bawaan adalah prioritas berikutnya. Bila kita mengalami kecelakaan di jalan-jalan di Jogja atau di lingkungan saya di Gunungkidul, biasanya orang-orang yang kebetulan melihat kita tidak akan pelit memberi pertolongan dengan meminggirkan sepeda motor dan barang-barang bawaan yang mungkin tercecer selama kecelakaan terjadi.
Bersihkan luka dengan air bersih
Air mineral dan air matang yang mungkin dibawa sebagai bekal perjalanan bisa digunakan untuk membersihkan luka-luka lecet. Air bersih dari kran atau dari sumur pun bisa digunakan. Syukur-syukur ada air bersih yang mengalir. Jangan mencoba-coba membersihkan luka-luka lecet dengan alkohol, minyak tanah atau bahkan bensin. Ini malah berbahaya.
Luka-luka lecet perlu dibersihkan dari debu, pasir, kerikil, tanah dan partikel-partikel kotoran lain yang biasanya ada di jalan.
Keringkan luka-luka lecet yang sudah dibersihkan dengan handuk bila ada. Bila tidak ada gunakan bagian pakaian yang diyakini paling bersih. Jangan mencoba-coba membersihkan bekas luka dengan tisu, dengan kapas atau kain yang benang-benangnya mudah terlepas dan tertinggal menempel pada luka.
Kapas dan tisu sangat tidak dianjurkan karena biasanya serabut-serabutnya mudah tertinggal pada luka. Ini menghambat proses penyembuhan.
Bagaimana bila terjadi pendarahan ringan?
Ada kalanya terjadi pendarahan yang tidak berhenti dengan cepat. Mungkin ini terjadi bila luka-luka lecet terjadi di area pembuluh darah. Gunakan kain yang bersih untuk menekan atau menutup bagian yang mengalami pendarahan ringan.
Tidak perlu ditekan dengan keras. Secukupnya saja untuk memberi kesempatan darah mengental dan menutup bagian dimana terjadi pendarahan.
Bila pendarahan tidak kunjung berhenti, segeralah mencari Puskesmas, Dokter Praktek, Klinik atau fasilitas kesehatan lainnya yang paling dekat. Bila kondisi menjadi tidak memungkinkan, mintalah orang lain untuk mengantarkan ke tempat fasilitas kesehatan.
Berikan cairan anti septik atau salep obat luka
Pemberian cairan anti septik (mungkin seperti Betadin, Iodin, Mynol) bisa dilakukan setelah luka-luka lecet benar-benar bersih dan kering. Cairan anti septik dan obat-obat luar semacam ini biasanya banyak dijual di toko-toko dan warung-warung kecil di pinggir jalan.
Bila ada warga yang menolong dengan memberikan obat luar dan cairan anti septik jangan sungkan untuk berusaha memeriksa kelaikan dan masa kadaluwarsa dari obat-obat tersebut sebelum digunakan mengobati luka-luka lecet.
Bila mengalami kecelakaan sepeda motor seperti ini mungkin kita berpikir alangkah baiknya bila kita menempatkan kotak P3K di bagasi kendaraan kita.
Luka-luka lecet sebaiknya dibalut apa dibiarkan terbuka?
Bila setelah kecelakaan sepeda motor memutuskan untuk pulang dan beristirahat di rumah, mungkin luka-luka lecet tidak perlu dibalut. Luka-luka lecet perlu dibalut dengan perban, kain kassa steril atau pembalut praktis bila memutuskan ingin meneruskan perjalanan. Ini bertujuan agar bagian tubuh yang terluka tidak terpapar debu dan polutan lainnya selama menempuh perjalanan.
Tips praktis yang saya tuliskan di atas merupakan pertolongan pertama yang bisa dilakukan secara mandiri. Tergantung kondisi yang dialami tubuh setelah kecelakaan terjadi dan sudah diberikan pertolongan pertama untuk memutuskan apakah kita membutuhkan pertolongan layanan kesehatan atau tidak. Bijaklah dan kenali dengan baik kondisi tubuh kita.
Saya sendiri telah mengalami beberapa kali kecelakaan sepeda motor yang mengakibatkan luka-luka lecet. Semoga kelak tidak terjadi lagi. Dari beberapa kecelakaan tersebut beberapanya saya langsung mendapatkaan pertolongan di fasilitas kesehatan (Puskesmas dan Klinik). Ada pula yang karena menyepelekan luka yang saya alami, saya tidak memberikan pertolongan apa pun. Yang terjadi luka-luka lecet sepele itu malah tidak segera sembuh dan meninggalkan bekas di kaki.
Kecelakaan sepeda motor dan kecelakaan lalu lintas lainnya bisa terjadi kapan saja, dimana saja dan kepada siapa saja tidak peduli apakah korban melakukan kesalahan dalam berlalu lintas atau tidak. Namun alangkah baiknya bila kita melakukan persiapan yang baik sebelum berkendara dan menerapkan budaya safety riding. Berkendara secara beradab untuk mengurangi potensi kecelakaan di jalan.
Jangan bersepeda motor bila sedang ngantuk
Dari banyak berita yang saya baca, ngantuk masih menjadi penyebab utama kecelakaan di jalan. Sebelum bersepeda motor, apalagi untuk jarak yang jauh, sebaiknya sebelumnya kita cukup tidur, tidak dalam kondisi lelah, tidak sedang mabuk dan tidak sedang dalam pengaruh obat-obatan.
Pastikan kelaikan sepeda motor
Kelaikan sepeda motor yang digunakan adalah penyebab kecelakaan berikutnya. Pastikan sepeda motor yang digunakan dalam kondisi yang laik. Periksa rem, lampu, lampu sien, lampu rem, bahan bakar dan kondisi mesin secara umum. Jangan nekad menggunakan di jalan bila ada salah satu atau lebih yang tidak layak.
Kebanyakan pengendara sering kali abai terhadap hal-hal seperti ini. Sepeda motor asal rodanya bisa berputar masih tetap digunakan. Saya seringkali di jalan menemukan orang mengendarai sepeda motor pada malam hari dengan tanpa lampu, berbelok tanpa menyalakan lampu sein dan motor dengan asap knalpot seperti cerobong asap pabrik. Ini membahayakan keselamatan diri dan orang lain.
Patuhi Peraturan dan Rambu Lalu Lintas
Mematuhi peraturan lalu lintas dan rambu-rambu lalu lintas sering kali dianggap tidak penting. Apalagi dalam kondisi tergesa. Peraturan dan rambu-rambu itu harus dipahami bahwa bertujuan demi keselamatan pengendara itu sendiri.
Yang paling sering kita lihat dilanggar orang adalah pemakaian helm. Mengenakan helm mungkin dianggap kurang pratis, tidak keren. Padahal sangat penting untuk melindungi kepala dari benturan ketika hal tak diinginkan terjadi.
Di lampu merah adalah tempat dimana kita melihat banyak orang tidak sabaran berkendara. Lampu hitung mundur masih menunjukkan beberapa detik sebelum lampu hijau menyala pengendara sepeda motor sudah saling klakson dan berebut cepat. Pemandangan pengabaian peraturan lalu lintas ada dimana-mana. Bahkan kita melihatnya di pedestrian dan di zebra cross.
Waspada dan Santun di Jalan
Kita telah bersepeda motor dalam kondisi tubuh yang prima, sepeda motor yang digunakan laik, semua peraturan dan rambu-rambu lalu lintas sudah dipatuhi. Itu saja belumlah jaminan berkendara tanpa risiko.
Kita bisa jadi menabrak pengendara yang berbelok tanpa menyalakan lampu sein. Kita bisa jadi terserempet pengendara yang mengemudi sepeda motor yang remnya blong. Pengendara sepeda motor usia belia, anak-anak ada dimana-mana. Benar. Itu bukan salah kita. Namun sakit yang kita rasakan akan sama.
Saya sendiri mempunyai pengalaman beberapa kali di jalan menemukan pemotor ibu-ibu menyalakan lampu sein ke kanan tapi belok kiri, pengendara motor yang berjajar memenuhi badan jalan dan sebagainya. Ini yang menuntut kewaspadaan dan kesabaran lebih.
Kotak P3K di bagasi sepeda motor
Risiko kecelakaan ada dimana-mana. Termasuk risiko pengendara di jalan raya. Salah satu upaya untuk mengurangi risiko kecelakaan di jalan menurut saya adalah menyiapkan kotak P3K di bagasi sepeda motor. Sebuah kotak P3K kecil yang berisi: cairan anti septik, pembalut praktis, cairan pembersih seperti rivanol, anti biotik luka luar, obat pereda rasa sakit seperti paracetamol mungkin tidak terlalu sulit disediakan.
Semoga tulisan ini bermanfaat dan semoga keselamatan senantiasa bersama kita. Aamiiiin
PS : Foto ilustrasi dipinjam dari sini.
Masih kerasa perihnya lecet di lutut habis jatuh dari motor, mana lama ya keringnya karena sering gerak. 😀
Tipsnya sangat bermanfaat, semoga hit-nya naik terus. 😀
doa saya semoga kecelakaan di jalan makin berkurang mas, makanya saya menambahkan tips mengurangi risiko kecelakaan sepeda motor di bagian bawah tulisan 🙂
Itu kaki sampeyan mas.. Widihh cepat sembuh ya.. tips nya kerenn
ini bukan kaki saya, ini contoh gambar yang saya ambil dari internet. saya dulu sih kayaknya tidak saya foto 🙂
katanya kalau luka jatuh dari motor dan lecet2 parah bisa diobati dgn abu rokok..
serius diobati dengan abu rokok? 🙂
Kenapa soal jalan perempuan nggak perawan juga ada? Kenapaaaa? 😛
saya juga heran, entah kenapa ada orang yang mengetikkan kata kunci di mesin pencari dan kenapa google me-refer blog saya 😦
Tipsnya bermanfaat bang… kalau saya, prefer luka yang tidak dibungkus apa2, soalnya cepet kering. Kecuali, kalau luka dalam yang banyak ngeluarin darah…
Nah, ini salah satu yang prefer tidak menutup bekas luka 🙂
wah sangat bermanfaat tips nya gan thangkiuu
selamat membaca dan mudah-mudahan bermanfaat 🙂
Ping balik: Lecet – Lecet Jatuh Dari Motor | Menuliskan Sebelum Terlupakan
Semoga cepat sembuh mas,,, kalau saya dulu luka seperti itu saya kasih aloe vera, adem. Makasih tipsnya mas
Hahaha… kebetulan banget aku baru jatuh dari motor juga mas dan mau nulis ttg ini juga
Saua dulu ngantuk bawa motor dan nggak hanya lecet tapi patah tulang. Hiks
Wah bermanfaat nih Mas, saya pernah jatuh dari motor jg hehe. Hmm, minimal mbawa plester kali ya, kalau naik motor kemana2 😀
terimakasih mbak April. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan 🙂
ilmu yang sangat bermanfaat . Pengendara di Jalan wajib tahu yang begini
Motivator Semarang
alhamdulillah belum sempet luka jatuh dari motor , dan semoga aman selalu
Setuju banget… Para pengguna jalan di Indonesia harus belajar sabar Dan mematuhi peraturan nih… Dah kacau banget jalanan…
toh keselematan buat kita semua ya mas. mari kita jaga
setuju, soalnya saya pernah jatuh dari motor malam2 karena sedikit mengantuk 😀