
Kesadaran untuk menerapkan pola hidup sehat di masyarakat menjadi tren yang berkembang pesat setidaknya dalam satu dekade terakhir. Tak pelak hal ini langsung dilirik oleh perusahaan – perusahaan teknologi dengan berlomba – lomba untuk menghadirkan produk – produk pendukung gaya hidup aktif dan sehat.
Fitbit merupakan perusahaan pertama yang merespon tren gaya hidup aktif di masyarakat dengan menghadirkan Fitbit Tracker pada tahun 2010. Bagi yang belum tahu Fitbit tracker merupakan band yang dikenakan di lengan pengguna untuk menghitung jumlah langkah dan estimasi kalori harian.
Melihat antusiasme masyarakat yang amat bagus terhadap produk fitness tracker, perusahaan – perusahaan teknologi lain pun segera mengikuti jejak Fitbit. Gamin, Polar, Coros, dan bahkan brand yang semula fokus kepada produk smartphone seperti Apple, Samsung, Xiaomi, dan Huawei (akan menjadi daftar panjang bila saya sebut semua di sini) seolah semua ingin menjadi terdepan berebut ceruk gaya hidup.
Ada banyak motivasi mengapa seseorang mengenakan fitness tracker di lengan mereka. Mulai dari alasan penampilan agar terlihat lebih kekinian dan modis. Kebanyakan pengguna fitness tracker mempunyai tujuan yang spesifik. Misalnya sebagai alat bantu diet, sebagai alat untuk pemantauan parameter-parameter kesehatan tertentu, sebagai alat bantu berolahraga, dan sebagainya.
Saya pertama mengenakan fitness tracker di lengan saya kurang lebih pada 3 tahun yang lalu. Dengan tujuan yang spesifik: untuk memotivasi agar saya lebih aktif bergerak, tidak terlena duduk terlalu lama di meja kerja, dan untuk memantau perkembangan latihan olahraga. Baca lebih lanjut →
Menyukai ini:
Suka Memuat...