Radio Teflon @radioteflon

Radio Teflon on Rhythm Music Player

Radio Teflon on Rhythm Music Player

Ini dia Radio yang sejak beberapa hari mewarnai timeline twitter saya. Radio milik teman – teman cahandong yang kira – kira baru seumuran satu minggu lebih sedikit.

Sebuah radio yang bisa membuat saya tersenyum manis atau pada malam – malam memaksa saya tertakwa seorangan. Radio online ini cukup enteng diputar via BlackBerry. Dan enteng di siang hari disetel dari pabrik teman saya bekerja. Jadi ditengah – tengah bekerja menjadi kuli pabrik, saya tidak hanya bisa sambilan main twitter dan fb, tetapi juga beradio teflonan.   Asyik kan.

Iklan

Bensin dan Gas Susah Dicari

Beberapa Minggu terakhir ini orang – orang harus berburu Bensin di SPBU SPBU. Konon kuota bahan bakar di SPBU, sementara yang saya tahu di sekitar Gunungkidul, dikurangi. Entah apa maksud pemerintah mengenakan kebijakan ini. Hanya denger – denger dari teman, hal ini terkait dengan kebijakan baru pemberlakuan BBM non subsidi bagi kendaraan pribadi yang berusia kurang dari 5 tahun.

Buruan masyarakat kedua adalah Bahan Bakar Gas, terutama untuk tabung gas 3 kg yang bersubsidi itu. Saya malah merasa kasihan dengan tetangga – tetangga yang telah patuh dengan kebijakan pemerintah akan konversi ke gas ini. Kelangkaan yang menyakitkan di tengah musim hujan. Di pedesaan sebenarnya, bila deraan kelangkaan gas tidak berbarengan dengan musim penghujan saya pikir tidak terlalu masalah. Karena masyarakat di pedesaan bisa mencari alternatif bahan bakar kayu untuk memasak.

Beda dengan BBM, desas desus penyebab kelangkaan pasokan gas ini tidaklah banyak yang tahu. Entah itu ulah penimbun atau apa.  Entahlah dan Entahlah …. 😀

Desa Grogol : Pungutan Bagi Kendaraan Bermotor

Beberapa hari terakhir ini masyarakat di desa Grogol sedang memperbincangkan pungutan atas kepemilikan kendaraan bermotor. Pungutan atas kepemilikan kendaraan bermotor ini bukanlah Pajak seperti yang ditentukan oleh Dirjen Pajak dan pemungutannya dilakukan oleh Kantor Samsat setiap tahunnya. Pungutan ini dilakukan oleh Pemerintah Desa Grogol. Entah dasar hukum apa yang mereka jadikan landasan untuk melakukan pungutan ini.

Memang, nominal pungutan ini tidaklah besar. “Hanya” Rp 5.000,- untuk sepeda motor dan Rp 20.000,- untuk mobil atau kendaraan beroda empat, saya tidak tahu untuk jenis kendaraan yang lain ditetapkan untuk dikenakan pungutan berapa. Tetapi yang saya/kami ingin tahu adalah legalitas dari pungutan ini.

Disebut apakah Pungutan yang ditarik oleh pemerintah atas kepemilikan suatu benda/barang/jasa?

Bila kita ingin tahu lebih banyak tentang pungutan/pajak, silakan klik link berikut :

http://id.wikipedia.org/wiki/Pajak#Definisi

Pengungsi #merapi yang berada di Gunungkidul kelaparan?

Petang kemarin, saya ditelepon seorang teman. Inti telpon itu adalah mengkonfirmasi newsticker yang ia dan temannya baca di MetroTV yang memberitakan kalau pengungsi – pengungsi Merapi yang berada di wilayah gunungkidul KELAPARAN. Kelaparan?

Tentu saja saya kaget.  Dan penasaran pengin tahu. Yang diberitakan metroTV itu pengungsi di Gunungkidul sebelah mana. Atau Posko mana?  Karena saya sendiri termasuk relawan di posko pengungsian besar di Gunungkidul, yaitu di rest Area Bunder. Di Posko ini saya memastikan semua kebutuhan logistik dan pakaian aman sampai satu minggu.

Memang di Gunungkidul, posko rest area Bunder bukanlah satu – satunya yang digunakan sebagai tempat pengungsian. Pengungsi terbagi menjadi kelompok – kelompok kecil yang berjumlah antara 20 – 80 jiwa dan tersebar di hampir seluruh penjuru gunungkidul yang seluas 18 kecamatan. Pengungsi – pengungsi yang tersebar ini kebanyakan menempati rumah tinggal penduduk Gunungkidul, bangunan balai desa dan bangunan bangunan yang mereka anggap aman untuk mengungsi.

Karena jumlah jiwa per kelompok pengungsi relatif kecil dan tersebar, kelompok ini sempat luput dari publikasi dan kurang mendapatkan perhatian dari relawan dan penderma bantuan. Seorang teman juga bercerita kepada saya kalau pengungsi yang bertempat di desanya sangat kekurangan logistik. Selama mengungsi kehidupan mereka hanya mengandalkan topangan dan kebaikan hati pemilik rumah yang ditempati dan warga sekitar yang terketuk hatinya.  Agak memiriskan juga.    Karena banyak penduduk yang rumahnya ditempati pengungsi juga bukan semuanya merupakan orang yang berekonomi mampu. Warga sekitar yang rela membantupun tidak cukup meyakinkan akan sampai kapan masih bisa memberikan bantuan jatah makan.

Saya ingin mengumpulkan data tentang jumlah pengungsi yang tersebar ini. –walaupun saya juga tidak bisa berbuat banyak untuk membantu mereka. Tidak mudah ternyata mendapatkan data yang baik tentang tempat dan keadaan kelompok pengungsi ini. Data yang bisa diberikan oleh teman yang diambil dari PB Gunungkidul hanya menyebutkan jumlah jiwa pengungsi per kecamatan. Sedangkan data yang saya butuhkan adalah termasuk alamat, jumlah pengungsi per kelompok. contact person, demografi, angka difabel, sarana MCK dan lain – lain.

Berikut adalah jumlah pengungsi per kecamatan se Gunungkidul :

Baca lebih lanjut

Google Instant View

Google Search Instant View

Google Search Instant View

Kehadiran fitur Google Instant View yang baru sempat saya coba pagi ini, rasanya mengejutkan. Saya memang telah jauh ketinggalan kereta karena akhir – akhir ini jarang googling via desktop/lapotop. Terlalu sering terpaksa menggunakan ponsel untuk keperluan ini.

Saya pikir merupakan berkah bagi saya yang sering merasa tertipu dan ngambek dengan olah praktisi SEO yang berulah menjadilkan relevansi pencarian google jadi tidak berkualitas. Sekarang saya bisa mem preview petunjuk mbah google  secara instant sebelum meluncur ke tujuan.:D