Asus Zenfone 6 2019 Resmi Meluncur, Apa Menariknya?

Gearbest-Asus-Zenfone-6-Special

Saya sudah sering mengatakan: smartphone flagship selalu asyik untuk diperbincangkan dan dikuliti tetapi belum tentu bisa dibeli dengan menyenangkan. Smartphone flagship tentu saja sangat asyik untuk dimiliki, apalagi bila kita bisa memilikinya tanpa membelinya.

Asus Zenfone merupakan produk favorit yang saya kompilasikan dalam tulisan saya di my-best.id di artikel: 9 Produk Pendukung untuk Pelari Pemula.

Asus telah secara resmi meluncurkan sebuah smartphone flagship, Asus Zenfone 6, pada tanggal 16 Mei 2019, di kota Valencia, Spanyol. Sayang sekali acara peluncurannya kebetulan tengah malam waktu Indonesia. Sehinga saya tidak bisa menonton acara launching tersebut secara live. Saya baru menonton video peluncuran Zenfone 6 2019 keesokan harinya melalui youtube. Baca lebih lanjut

Iklan

Zenfone Live L2 Meluncur Dalam Diam

Kehadiran smartphone flagship selalu ditunggu-tunggu. Peluncurannya selalu dilakukan secara besar-besaran. Semua orang senang memperbincangkannya. Menguliti mulai dari sisi teknologi, desain, sampai fitur-fitur terbaru yang tak dimiliki oleh smartphone sebelumnya.

Sangat berbeda dengan smartphone entry level. Kebanyakan orang tidak terlalu menggubris peluncurannya. Peluncurannya seringkali dilakukan secara diam-diam. Tetapi kebanyakan orang membutuhkannya. Mau tidak mau mereka pun menguliknya secara diam-diam pula.

Salah satu smartphone yang rupanya baru-baru ini diluncurkan adalah Asus Zenfone Live L2. Peluncurannya sendiri sudah pada akhir bulan lalu, pada penghujung April. Baru menuliskannya sekarang berarti saya agak terlambat tahu. Karena memang itu tadi, peluncurannya dilakukan secara diam-diam. Setidaknya tanpa event yang mengundang media. Baca lebih lanjut

Borobudur Marathon 2019 Perkenalkan Sistem Ballot, Apa saja yang perlu diketahui?

Borobudur Marathon 2019 Roadshow 1

Menjelang perlombataan Borobudur Marathon 2018 pada tahun lalu saya pernah menuliskan beberapa fakta baru yang perlu diketahui di event marathon yang menjadi impian banyak orang itu.

Mumpung sedang hangat – hangatnya kali ini saya akan menuliskan satu lagi fakta mengenai Borobudur Marathon. Fakta baru itu adalah penggunaan ballot atau undian di Borobudur Marathon 2019.

Mulai menerapkan ballot pada tahun 2019, Borobudur Marathon beranjak menyejajarkan diri dengan perlombaan – perlombaan marathon besar dunia dan merupakan yang pertama di Indonesia yang menerapkan sistem ini.

Menurut race director Borobudur Marathon, Andreas Kansil, alasan penerapan ballot atau undian adalah antusiasme masyarakat pelari yang amat besar untuk berpartisipasi dalam event marathon di Jawa Tengah ini. Sedangkan di sisi lain dengan pertimbangan kapasitas kompleks Candi Borobudur, jalan – jalan yang digunakan sebagai rute di sekitar Borobudur dan infrastruktur pendukungnya hanya cukup untuk 10.000 pelari. Memaksakan untuk menambah jumlah peserta bisa berakibat kepada kenyamanan pelari dan penurunan kualitas lomba secara keseluruhan.

Sistem ballot diharapkan memberikan kesempatan yang sama kepada semua pendaftar Borobudur Marathon 2019. Setiap calon pendaftar Borobudur Marathon tidak perlu saling berebut dan beradu cepat dalam mendaftar. Selama mematuhi semua peraturan dan mendaftar pada jadwal yang telah ditentukan semua akan mendapatkan peluang dan kesempatan yang sama untuk mendapatkan slot Borobudur Marathon 2019.

Berikut ini beberapa hal penting yang perlu diketahui mengenai sistem ballot Borobudur Marathon 2019: Baca lebih lanjut

Review Mandiri Jogja Marathon 2019, Lebih Baik Namun Belum Baik

Mandiri Jogja Marathon Start 2018

Sebetulnya kali ini saya tidak cukup ‘eligible’ untuk mereview perhelatan marathon Mandiri Jogja Marathon 2019. Karena berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya yang mana saya selalu ikut kategori marathon, kali ini saya turun di kategori half marathon. Jadi dalam tulisan ini saya akan lebih banyak menceritakan tentang pengalaman saya mengikuti event yang selalu dihelat pada bulan April setiap tahunnya ini.

Lomba pada tanggal 28 April 2019 pekan lalu di Mandiri Jogja Marathon 2019 merupakan half marathon kedua saya. Half pertama dimana saya memerawani ketegori lomba ini terjadi pada 3 tahun lalu di Jakarta Marathon 2016. Menuntaskan perlombaan pada pekan lalu membuat saya bisa merasakan perbedaan antara dua half marathon yang pernah saya ikuti.

Pada half marathon pertama, saya merasakan betapa diri ini begitu larut dalam euforia lomba. Berlari sepenuhnya mengandalkan andrenalin tanpa didukung oleh strategi lomba dan program latihan yang terstruktur.

Meskipun sama – sama tidak didukung dengan program latihan yang terstruktur, half marathon kedua bisa saya bawakan dengan rileks. Karena sejak awal saya memang sama sekali tidak membebani lomba kali ini dengan target apapun. Tidak ada misi pemecahan personal best seperti ketika saya mengikuti full marathon di Jakarta Marathon 2017, Jogja Marathon 2018 dan Borobudur Marathon 2019. Keinginan saya sepenuhnya ingin menikmati sepanjang lomba. Baca lebih lanjut