Menengok Museum Gunung Berapi Merapi

mgm-02

Mendapat undangan untuk menghadiri Blogger Gathering di MGM Gunung Merapi, saya hampir saja menuju ke BPPTKG, gedung dimana Mbah Rono (Bapak Surono) berkantor. Untungnya sebelum berangkat saya terlebih dulu mencari tahu. Museum Gunung Api Merapi berbeda sekaligus terpisah dengan BPPTKG.

MGM terletak di Jalan Boyong, Desa Banteng, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman. Tepat terletak di kaki merapi, sekitar 5 KM dari Taman Wisata Kaliurang. Dari rumah saya di Gunungkidul saya menuju ke sana mengambil jalan alternatif melalui: Piyungan => Kalasan => Ngemplak => Pakem. Melewati jalan alternatif ini saya bisa menghemat waktu untuk tiba di sana. Saya hanya jadi membutuhkan waktu kira-kira 80 menit saja.

Sabtu siang, 19 Nopember 2016 itu cuaca di kaki merapi sangat sejuk. Mendung namun tidak hujan. Minuman wedang Jahe yang disuguhkan kepada kami, narablogger, sungguh sangat cocok sebagai pelengkap menikmati suasana. Baca lebih lanjut

Iklan

Persiapan Belanja Ketika Harbolnas Bukalapak, Siapkan Strategi Anda!

harbolnas-bukalapakJika ada kata yang sangat disukai oleh para tukang belanja, kata tersebut adalah “diskon”, “promo”, dan juga “voucher”. Anda sendiri juga bisa jadi menyukai hal-hal tersebut, dan ini merupakan hal yang wajar. Siapa yang tak senang mendapatkan harga lebih murah untuk produk yang diinginkan? Apalagi kualitasnya juga sama, bahkan lebih bagus. Beruntung, sebentar lagi Anda akan bisa menikmati promo besar-besaran dengan adanya Harbolnas bukalapak.

Hari Belanja Online Nasional di bulan Desember tahun 2016 ini akan menjadi kesempatan baik bagi Anda untuk berbelanja segala barang yang Anda butuhkan dengan harga murah. Bersiaplah, karena diskon yang ditawarkan juga tak main-main. Tak jarang, Anda akan menemukan promo diskon sampai 70 hingga 80%. Apalagi jika Anda memakai kartu kredit tertentu yang sudah ditentukan. Bukan tak mungkin Anda akan menerima diskon hingga 90%. Baca lebih lanjut

Wanagama Eco Edu Forest

Serene at Wanagama Eduforest - Gunungkidul

Serene at Wanagama Eduforest – Gunungkidul

Ada 2 tempat yang ingin saya kunjungi dalam hidup saya. Yaitu tempat-tempat yang sama sekali belum pernah saya kunjungi seumur hidup, dan tempat-tempat yang sebelumnya pernah saya eksplorasi.

Mengunjungi tempat-tempat dimana saya sama sekali belum pernah menginjakkan kaki saya akan membawa harapan untuk menemukan sesuatu yang baru, yang benar-benar baru. Baca lebih lanjut

Koneksi XL 4G di Gunungkidul

Kecepatan Koneksi XL 4G di Gunungkidul

Kecepatan Koneksi XL 4G di Gunungkidul

Sampai saat ini (12 November 2016) sudah ada 2 operator seluler yang telah menggelar jaringan 4G di Gunungkidul – Yogyakarta. Operator seluler yang pertama kali hadir dengan koneksi 4G adalah Smartfren. (Saya telah menulis review koneksi Smartfren 4G di sini). Beberapa bulan kemudian disusul oleh XL.

Bagi saya makin banyak operator seluler yang menggelar jaringan 4G makin menyenangkan. Artinya ada makin banyak pilihan. Makin banyak alternatif yang bisa digunakan. Saya pun sekarang memanfaatkan koneksi XL 4G untuk salah satu gadget saya.

Nah, kali ini saya akan sedikit menuliskan pengalaman saya menggunakan koneksi XL 4G.

Dibanding koneksi Smartfren 4G yang saya pasang di Mi-fi M2Y, koneksi XL 4G yang terpasang di Zenfone 3 terasa lebih cepat dan lebih stabil. Pengujian kecepatan menggunakan Speedtest.net pun menunjukkan hasil yang sama, lebih cepat dibanding Smartfren 4G.

Stabilitas. Berbicara stabilitas koneksi dan gangguan, Smartfren sepanjang pengalaman saya menggunakan mengalami gangguan lebih sering. Gangguan ini sering muncul terutama bila cuaca sedang kurang baik, ketika hujan lebat, mendung, angin dan sejenisnya. Ini bukan berarti koneksi XL 4G bebas gangguan. Gangguan yang terjadi di XL 4G datang tak terduga. Tiba-tiba koneksi internet terputus meskipun sinyal penuh itu lumrah.

Baca lebih lanjut

Menikmati Petang di Watu Lumbung

Rupanya sudah lama di blog ini saya tidak menulis tentang jalan-jalan. Memang saya sudah cukup lama tidak jalan-jalan. Alasannya saya sedang fokus latihan mempersiapkan lomba lari Jakarta Marathon. Meski kenyataannya sungguh-sungguh latihan juga tidak, jalan-jalan pun tidak. Terus ngapain saja selama beberapa bulan ini?

Saya harus lekas insyaf. Kembali jalan-jalan lagi dengan benar. Sabtu siang akhir pekan lalu saya menghubungi Dwi Susanti. Saya memintanya menemani saya jalan-jalan. Bisa jalan-jalan untuk menikmati sunrise,  bisa jalan-jalan menikmati sunset.

Watu Lumbung pun disarankan oleh Susanti. Saat itu saya masih bingung Watu Lumbung yang mana. Setahu saya Watu Lumbung adalah salah satu pantai di Gunungkidul. Saya salah. Rupanya Watu Lumbung yang dimaksud merupakan sebuah bukit untuk menikmati senja di bilangan Kretek kabupaten Bantul. Sedikit menelisik Instagram saya langsung tahu kalau tempat ini sudah cukup lama ngehit. Saya saja yang tidak tahu. Minggu sore kami sepakati untuk ke sana.

Berangkat dari rumah tepat sehabis shalat Ashar, saya bisa sampai di depan Balai Desa Selo Harjo (Pundong – Bantul) dimana Susanti menunggu sekitar pukul 16:00 WIB. Menurut Susanti bila langsung ke Watu Lumbung yang jaraknya tinggal 10 km lagi akan masih cukup siang. Bisa kelamaan menunggu sunset. Ia pun mengajak saya untuk berkeliling melihat-lihat Gua Jepang yang merupakan salah satu andalan wisata kecamatan Pundong – Bantul. Ini menarik. Kebetulan saya belum pernah ke Gua Jepang.

Kami pun membawa motor kami naik ke perbukitan dimana Gua Jepang terletak. Perbukitan yang bisa dibilang cukup tinggi. Perbukitan yang membawa kami pemandangan indah berupa lanskap persawahan, pemandangan gumuk pasir Pantai Parangtritis sampai Pantai Depok.

Gua Jepang itu sendiri rupanya bukanlah seperti gua-gua yang saya tahu seperti Goa Rancang, Goa Tritis, Goa Ngingrong, Goa Senen dan sejenisnya. Goa Jepang adalah goa buatan. Goa yang sebenarnya merupakan bunker persembunyian (atau pengintaian) tentara Jepang pada jaman pendudukan Jepang, pada jaman Perang Dunia II dulu.

Gua Jepang (Bunker Peninggalan Tentara Jepang) di Pundong - Bantul

Gua Jepang (Bunker Peninggalan Tentara Jepang) di Pundong – Bantul

Baca lebih lanjut

ASUS Zenbook UX 360 UA, Notebook 2 in 1 Cantik Berperforma Tinggi untuk Profesional Muda

ASUS Zenbook Flip UX360UA

ASUS Zenbook Flip UX360UA

Processor Intel Skylake i6500U, Otak Zenbook UX360UA

Sekitar 90% notebook baru yang beredar di pasaran saat ini menggunakan processor buatan Intel sebagai otaknya. Maka ketika kita ingin memilih sebuah notebook baru apa yang menjadi pertimbangan kita kemungkinan bukan lagi memilih yang ber-processor Intel atau ber-processor selain Intel.

Agar pilihan notebook sesuai dengan kebutuhan, kita harus jeli dalam mempertimbangkan dan memilih jenis dan seri processor Intel yang sesuai kebutuhan. Karena sebagai penguasa industri processor desktop dan notebook, Intel mempunyai banyak varian produk untuk mengakomodasi kebutuhan komputasi manusia moderen yang semakin kompleks dan beragam. Baca lebih lanjut

Bukan Race Review: Anak Desa Menikmati Euphoria Jakarta Marathon 2016

Menjejak Garis Finis Jakarta Marathon 2016

Menjejak Garis Finis Jakarta Marathon 2016

Jakarta Festival City Marathon 2016 sudah lebih dari satu minggu berlalu, tetapi derap ribuan kaki berlari menghentak jalanan ibukota masih terus terngiang di telinga. Menyisir jejaring sosial Instagram dan Facebook untuk menemukan aneka ekspresi curahan rasa sampai sekarang bagi saya tak ada bosannya. Festival City Marathon tahunan yang banyak dihujat orang itu rupanya malah membuat saya (saya saja?) larut dalam euforia.

Berangkat menuju Jakarta Marathon 2016 saya tidak membawa banyak target. Satu-satunya target saya adalah mencapai garis finish dengan selamat tanpa cedera. Cukup finish strong.

Saya tahu diri. Untuk lomba lari Half Marathon pertama ini saya kurang baik mempersiapkan segala bekal yang dibutuhkan. Terutama bekal berupa menjalankan program latihan secara disiplin. Saya akui saya bolong-bolong menjalani program yang disusun oleh Nike+ Running Club yang saya pilih. 30% saja sepertinya kurang. Baca lebih lanjut

Kegiatan Tanoto Foundation Lahirkan Pemuda Peduli Masyarakat

tanoto-peduli-masyarakat

Jangan tanyakan apa yang negara ini berikan kepadamu tapi tanyakan apa yang telah kamu berikan kepada negaramu. Quote dari Presiden Amerika Serikat tahun 1961-1963 ini seharusnya terpatri di benak setiap warga dunia. Menuntut memang lebih gampang, namun apa kontribusi yang telah diberikan oleh setiap individu untuk membangun negaranya menjadi lebih baik?

Tanoto Foundation yang kegiatannya dimulai oleh Sukanto Tanoto dan istrinya Tinah Bingei Tanoto sejak tahun 1981 ini didirikan demi mendukung upaya mengentaskan kemiskinan dari Indonesia. Hingga kini, Tanoto Foundation selalu konsisten menjalankan berbagai kegiatan sosial untuk membantu masyarakat. Baca lebih lanjut