Jangan tanyakan apa yang negara ini berikan kepadamu tapi tanyakan apa yang telah kamu berikan kepada negaramu. Quote dari Presiden Amerika Serikat tahun 1961-1963 ini seharusnya terpatri di benak setiap warga dunia. Menuntut memang lebih gampang, namun apa kontribusi yang telah diberikan oleh setiap individu untuk membangun negaranya menjadi lebih baik?

Tanoto Foundation yang kegiatannya dimulai oleh Sukanto Tanoto dan istrinya Tinah Bingei Tanoto sejak tahun 1981 ini didirikan demi mendukung upaya mengentaskan kemiskinan dari Indonesia. Hingga kini, Tanoto Foundation selalu konsisten menjalankan berbagai kegiatan sosial untuk membantu masyarakat.

Kegiatan Tanoto Foundation tidak hanya berguna dalam pengentasan kemiskinan, namun berhasil melahirkan para pemuda yang peduli terhadap masyarakat. Tercatat banyak dari beberapa penerima beasiswa Tanoto Foundation yang juga berinisiatif membuat kegiatan sosial sendiri. Mereka berusaha membantu masyarakat dengan menjawab persoalan yang ada di daerah masing-masing.

Seperti yang dilakukan oleh para penerima beasiswa Tanoto Foundation yang kerap disebut Tanoto Scholars di Makassar. Para Tanoto Scholars di Universitas Hasanuddin membuat kegiatan yang dinamai Ransel Baca yang bermanfaat untuk anak-anak.

Ransel Baca yang telah dimulai sejak Maret 2015 ini pada dasarnya mempunyai misi untuk menumbuhkan minat baca anak. Para Tanoto Scholars melakukannya dengan cara mendatangi anak-anak di Desa Lakkang di Makassar sambil membawa ransel yang dipenuhi buku. Lalu, para anggota Tanoto Scholars Association UNHAS mengajari anak membaca sekaligus bercerita.

Kegiatan ini mendapat sambutan baik dari anak-anak sekolah yang dikunjungi. Mereka tampak antusias untuk ikut dalam setiap kegiatan. “Antusiasme adik-adik dalam setiap kegiatan Ransel Baca semakin meningkat. Terbukti dengan jumlah siswa yang berpartisipasi terus bertambah. Bahkan, saat kami baru tiba, mereka sudah menyambut sambil memanggil nama-nama kami,” ujar salah satu Tanoto Scholar, La Ode Muhammad Ilham Gafur.

Selain yang berada di Makassar, para Tanoto Scholars yang ada di Bogor juga melakukan kegiatan serupa. Mereka berusaha memudahkan akses anak-anak dalam membaca buku. Maka, Tanoto Scholars dari Institut Pertanian Bogor membuka ruang baca untuk masyarakat yang dinamai Teras Baca Kahuripan.

Pembukaan Teras Baca Kahuripan sejatinya merupakan bagian dari kegiatan Bina Desa di Kampung Kahuripan. Kegiatan ini sudah dirintis oleh Tanoto Scholars Association IPB sejak 2011. Sama seperti Ransel Baca, sambutan yang didapatkan juga sangat baik. Anak-anak di Kampung Kahuripan di Bogor rajin memanfaatkan perpustakaan umum tersebut.

Satu lagi contoh buah kegiatan Tanoto Foundation dalam melahirkan pemuda peduli masyarakat adalah Dewayani Retno Indarti. Penerima beasiswa Tanoto Foundation pada 2006 ini mendirikan wadah pengasuhan anak petani yang dinamainya Gemati (Gerakan Mengasuh Anak Petani) di Perbukitan Menoreh, Magelang, Jawa Tengah.

Gemati didirikan oleh Dewa dan teman-temannya pada 2012. Mereka ingin membantu anak-anak petani yang kesulitan mengakses sekolah dasar. Untuk melakukannya, Dewa dan timnya berusaha menjaring donatur dan menyalurkannya ke anak-anak dari keluarga yang kurang mampu. Sampai sekarang, Gemati sudah memiliki 72 orang tua asuh dan telah mendukung sekitar 114 anak asuh.

Hal ini merupakan bukti nyata yang menggembirakan. Kegiatan Tanoto Foundation mulai menujukkan hasilnya dengan melahirkan para pemuda peduli masyarakat. Merekalah yang merintis berbagai kegiatan sosial pemuda yang bermanfaat.

Bagaimana dengan Anda? Apa yang sudah Anda lakukan untuk Indonesia?