Mudah Memulai Membangun Smarthome di Rumah Kita

Mengadopsi teknologi smarthome di rumah kita itu mahal. Kita harus membeli perangkat – perangkat pintar, untuk menggantikan perangkat – perangkat lama kita.

Padahal perangkat – perangkat lama kita seperti kulkas, pompa air, heater lama kita masih bagus dan berfungsi normal.

Membangun smarthome di rumah kita itu ribet. Kita harus mendesain ulang dan membangun jaringan listrik yang sepenuhnya baru di rumah kita. Tidak semua orang punya keahlian dan waktu untuk melakukan itu semua. Kita akan membutuhkan tenaga ahli untuk mendesain dan teknisi-teknisi untuk pemasangannya.

Pendapat kebanyakan orang tentang adopsi dan implementasi smarthome di rumah kurang lebih seperti di atas. Pendapat mereka tidak sepenuhnya salah. Membeli perangkat – perangkat rumah tangga yang telah tersemat teknologi smarthome membuat kita bisa menikmati semua fitur – fitur terkini dari suatu smarthome. Pun dengan mendesain dan menyesuaikan ulang semua jaringan listrik di rumah kita.

Baca lebih lanjut
Iklan

Senang Akhirnya Walk Mode Hadir di Coros Pace 2

Bila ditanya apa saja brand yang bisa mendengarkan keinginan para penggunanya, saya bisa menjawab salah satunya adalah Coros.

Brand sport watch yang sejak awal menawarkan fitur-fitur yang berfokus pada peningkatkan performa competitive athlete (performa minded athlete) ini akhirnya menambahkan fitur “Walk Mode” di beberapa lini sportwatch Coros yang secara hardware memungkinkan.

Penambahan fitur Walk Mode ini dilakukan setelah para pengguna menyampaikan betapa penting fitur ini dalam banyak use case kebanyakan pengguna. Ini menarik dan sangat seru. Saya sejak awal mengikuti perdebatan, baik pro maupun kontra berkaitan dengan penambahan Walk Mode di suatu sport watch yang berfokus utamanya untuk membantu seorang atlit lari mencapai puncak performanya.

Baca lebih lanjut

Sasar Creator Muda, ASUS Bundling VivoBook 14 Pro OLED dengan Adobe Creative Suite

Lagi-lagi ASUS menghadirkan sebuah laptop untuk segmentasi kreator muda. Laptop yang merupakan lini VivoBook tersebut adalah Vivobook Pro 14 OLED (K3400). 

Ada beberapa hal yang saya highlight dari salah satu varian Vivobook ini. 

Layar OLED 14 inch dengan resolusi 2.8K dengan aspect ratio 16 : 10 adalah apa yang bagi saya sangat menarik. Aspect ratio ini menurut saya akan memberikan ruang kontrol yang lebih bagi seorang video creator yang mana mereka akan bekerja dengan kebanyakan video ber-aspect ratio 16:9. 

Resolusi layar adalah hal menarik sekaligus terpenting berikutnya. VivoBook K3400 dibekali dengan layar beresolusi 2.8K (2880×1800). Ini menyediakan ruang extra ketika seorang creator sedang mengolah video full HD 1920×1080.

Beberapa waktu lalu ketika saya mulai menggunakan Adobe Photoshop CC 2021 dengan laptop beresolusi 1920×1080 rupanya saya menemukan sebagaian UI aplikasi photo editing itu terpotong. Rupanya Adobe menuntut standar resolusi baru yang lebih tinggi. 

Untuk diketahui juga bahwa setiap pembelian ASUS VivoBook Pro 14 OLED (K3400) kini menyertakan bundling 3 bulan subscription Adobe Creative Cloud. Paket industry standard bagi content creator yang kita semua tahu, terdiri dari: Premiere, After Effect, Photoshop, Audition, dan beberapa aplikasi pendukung lainnya.

Selengkapnya mengenai VivoBook Pro 14 OLED (K3400) silakan dibaca di press release berikut ini:

Baca lebih lanjut