Sandang, pangan dan papan adalah kebutuhan primer manusia. Itu yang saya pelajari ketika saya belajar di bangku sekolah dasar dulu. Bagi keluarga moderen, kini komunikasi, akses informasi dan internet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kebutuhan primer itu sendiri. Karena dengan akses informasi yang terbuka dan internet yang baik sebuah keluarga bisa mengembangkan pengetahuan serta wawasan dan meningkatkan taraf hidupnya secara lebih baik.
Menyadari pentingnya akses informasi, saat ini makin banyak keluarga yang telah menempatkan koneksi internet dalam skala prioritas kebutuhan mereka. Koneksi internet bukan lagi diperuntukkan sebagai fasilitas bekerja saja, namun agar bisa diakses dan dimanfaatkan dengan baik oleh semua anggota keluarga.
Tak heran di dalam sebuah keluarga makin sekarang makin banyak perangkat yang terhubung ke internet. Sebut saja laptop yang kita gunakan untuk bekerja, istri yang lebih banyak mengerjakan tugas kantor secara remote, komputer yang digunakan si sulung untuk mencari materi untuk tugas-tugas sekolahnya dan untuk terkoneksi dengan teman-temannya melalui Facebook dan Twitter, tablet si bungsu yang digunakan untuk mencari tutorial bermain gitar di Youtube dan sesekali bermain game online. Smartphone kita, android si sulung dan blackberry si istri merupakan device yang setiap saat juga terkoneksi ke internet.
Makin banyak perangkat di rumah kita yang terhubung ke internet mau tidak mau dibutuhkan koneksi internet yang lebih cepat pula. Artinya ada kenaikan biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar internet yang lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan koneksi seluruh anggota keluarga. Bila tidak disiasati secara cerdas hal ini akan menjadi beban anggaran tersendiri bagi keluarga.
Apa saja yang bisa kita lakukan untuk menyiasati membengkaknya pengeluaran untuk kebutuhan koneksi internet keluarga?
Terhubung ke internet dengan menggunakan jaringan 3G adalah cara yang paling praktis kita lakukan. Kita cukup Baca lebih lanjut