Review League Volans 2.5 : Ringan, Responsif dan Garang

10950482_912557958818119_1587419574_n

Membuka kotak karton berwarna hijau apa yang langsung saya temukan adalah kejutan-kejutan. Kejutan berupa sepasang Volans 2.5 berwarna merah garang. Dan kejutan berupa kaos quick dry yang sama-sama garangnya, merah-hitam. Bahkan saya baru membuka penutup karton pun sepatu ini sudah terlihat menantang. “Percuma kamu latihan bertahun-tahun tapi kecepatanmu segitu-segitu saja!

11371202_1504576876524621_334553124_n

Hmmm…

Kaki saya langsung terasa gatal ingin segera mengaspal. Emosi saya terasa terbakar dibuatnya.

Tetapi, saat itu masih awal puasa Ramadhan. Tidak ada yang lebih baik dari menahan diri dari segala godaan termasuk dari Volans 2.5 yang senantiasa memasang wajah garang.

Apa yang saat itu saya lakukan dengan Volans 2.5 adalah dengan membandingkannya secara visual dengan Volans 2.0 yang juga belum lama saya beli. Perbedaan yang paling mencolok tentu saja adalah warna. Volans 2.0 yang saya miliki menggunakan kombinasi warna biru terang dan biru gelap dan tali berwarna hijau volt. Sedangkan Volans 2.5 yang baru saya buka berwarna merah hitam. Tali sepatu pun berwarna hitam gelap.

Review Sepatu lainnya:

  1. League Volans 2.0 bisa dibaca di sini
  2. League Ghost Runner bisa dibaca di sini
  3. Nike Pegasus 31 Flash bisa dibaca di sini
  4. Nike Pegasus 31 bisa dibaca di sini

League Volans 2.0 dan League Volans 2.5 secara prinsip tidak nampak berbeda. Volans 2.5 hadir sebagai update yang diiharapkan akan menghilangkan bug yang ditemukan ada pada pendahulunya, Volans 2.0. Tentu saja perbaikan seyogyanya akan membawa pengalaman pengguna pada tingkatan yang lebih baik serta desain yang lebih segar. Saya sendiri mulai merasakan Volans 2.5 lebih stylist.

Sekarang saya tunjukkan apa yang menurut saya berbeda dan update apa saja yang diberikan League Volans 2.5

Leher dan Lidah Sepatu

Volans 2.5 mempunyai leher sepatu yang menurut saya unik. Saya rasanya belum pernah menemuinya ada di sepatu lari lain. Berupa material elastis yang menjulur, menggantikan leher Volans 2.0 yang berbentuk kurva.

11820601_1494982494154468_367526675_n

Setelah beberapa waktu menggunakannya saya perlahan-lahan mulai memahami apa maksud desain ini. Sebagai sepatu lari yang didesain untuk nyaman digunakan tanpa kaos kaki, material leher sepatu yang menjulur akan bermanfaat mencegah sisi atas tumit agar tidak lecet-lecet karena gesekan ketika pelari berlari dengan kecepatan tinggi.

Lidah Volans 2.5 pun menggunakan bahan yang serupa dengan leher sepatu. Selain membuatnya tampil garang juga akan memberikan proteksi bagi sisi atas depan kaki dari lecet ketika berlari tanpa kaos kaki.

Area di sekitar tumit dan mata kaki yang lebih tipis

Dengan material mesh berbentuk jaring, ini akan membuat sisi belakang kaki menjadi seolah transparan. Ini bisa dipahami selain untuk membantu sirkulasi udara sehingga mengurangi panas, bobot sepatu pun bisa menjadi beberapa lebih ringan.

Layer Material di bawah mesh depan

Tambahan lapisan material ini saya rasa bertujuan agar membuat sepatu lebih awet dan tidak mudah robek. Oleh banyak pelari hardcore /berpengalaman , Volans 2.0 didapati mudah rusak, sobek di sisi atas toebox bila mendapatkan tekanan yang sangat kuat dan terus menerus ketika digunakan untuk speed work dan interval training.

11325981_1649914268621549_514879799_n

League Volans 2.5 di Jalan Aspal

Sejujurnya saya bisa dikatakan tidak terlalu sering latihan lari menggunakan sepatu League Volans 2.5. Saya hanya menggunakannya ketika benar-benar memerlukannya. Misalnya ketika saya sedang ingin melakukan speedwork dan interval di Landasan Pacu Lapangan Udara TNI Angkatan Udara Gading. Untuk Race saya menggunakannya sekali ketika saya mengikuti Teh Javana Temple to Temple 10K akhir tahun 2015 yang lalu.

12256857_500369050123575_1456986539_n

Bukan apa-apa. Karena cita-cita saya memang adalah berlatih untuk menjadi seorang Marathon Finisher. Tidak aneh bila League Ghost Runner dan sepatu long run saya yang lain lebih sering saya pakai dalam latihan sehari-hari.

League Volans 2.5 yang saya miliki berukuran 42. Sama dengan ukuran League Volans 2.0, League Ghost Runner dan Nike Zoom Pegasus 32 Flash milik saya. Namun dengan ukuran yang sama ini, Volans 2.5 terasa jauh lebih longgar dikenakan di kaki saya. Jadi untuk mengakalinya saya menggunakan kaos kaki yang lebih tebal. Jenis kaos kaki cuchioned. Sementara saya belum bisa mencoba memakai sepatu ini tanpa alas kaki.

Saya gunakan berlari di lintasan yang datar dan beraspal bagus, League Volans 2.5 seolah menemukan medan yang sebenarnya. Sepatu ini terasa sangat ringan. Tolakan responsif. Dan dengan lacing tersesuai bisa mengakomodasi ujung kaki dan jari-jari kaki saya. Meski mungkin saya akan lebih suka bila toebox dibuat sedikit lebih ketat untuk membuat tolakan kaki lebih maksimal.

Sama seperti pendahulunya, League Volans 2.0, sepatu ini mudah digunakan untuk dipacu dengan pace 4:00 menit/km. Pada pace di atas 5:00 menit/km Volans 2.5 masih memungkinkan walaupun bagi saya mulai tidak nyaman digunakan berlari lebih lambat dari pace 5:30′.

Ketika saya gunakan untuk mengikuti Teh Javana Temple to Temple 10K dengan kondisi jalanan yang tidak begitu ideal, ada kerikil, pasir, koral dan retakan serta kubangan di jalan bahkan naik ke trotoar, Volans 2.5 masih mampu mengakomodasi pace saya. Asal sebaiknya jangan berlari di atas rumput atau tanah yang empuk. Untuk kondisi jalan yang saya sebut terakhir Volans 2.5 seolah kehilangan tenaga. 🙂

Kesimpulan

Volans 2.5 cocok digunakan bagi pelari yang lebih suka berlari di jalan aspal yang baik ataupun di synthetic track. Cocok untuk berlatih interval dan speedwork. Cocok untuk race 5K maupun 10K. Namun kurang sesuai bila digunakan untuk berlatih long run ataupun melakukan recovery. Untuk long run workout dan recovery, Ghost Runner merupakan pilihan saya.

Tips Membeli League Volans 2.5

Sepatu ini dijual dengan harga tidak murah sekaligus tidak begitu mahal. Terakhir saya melihatnya di Centro Ambarukmo Plaza – Yogyakarta, sepatu ini dibanderol dengan harga Rp 599.000,-.

P_20151219_180000

Foto di atas saya potret di Centro Ambarukmo Plaza Yogyakarta. Merupakan varian lain Volans 2.5 dengan kombinasi warna hijau, hitam dan oranye.

Tips dari saya adalah coba dulu sepatu ini dengan memakainya dan menggunakannya untuk berjalan dan berlari-lari kecil. Pastikan memilih dengan ukuran yang pas dengan mencobanya. Jangan hanya berpatokan dengan ukuran sepatu lari Anda sebelumnya. Saya sendiri sebelumnya, dengan League Volans 2.0 dan League Ghost Runner nyaman dengan ukuran 42. Tapi Volans 2.5 ukuran 42 terasa kebesaran untuk kaki saya. Mungkin dengan League Volans 2.5 ukuran yang tepat untuk saya adalah 41.

League Volans 2.5 merupakan sepatu lari jenis neutral ride. Tidak cocok untuk pelari yang mempunyai kaki jenis flat foot dan over pronation. Bila Anda termasuk 2 jenis pelari yang saya sebut terakhir, tips saya adalah sebaiknya mempertimbangkan jenis sepatu yang lain.

Semoga tulisan saya kali ini bermanfaat bagi Anda yang saat ini sedang mempertimbangkan membeli sepatu baru untuk berlatih interval dan speedwork.

 

18 komentar di “Review League Volans 2.5 : Ringan, Responsif dan Garang

  1. harganya sebanding dengan kualitas mas
    jadi ingat waktu smp pernah pake sepatu ini pas beli di cibaduyut, ga tahu dulu asli apa nggak 🙂

    eh rutin bikin review sepatu ya mas
    keren euy, jadi pengen ikutan he he he
    tapi saya udah lama pake converse aja, jadi bingung pas mau bandingin

  2. Ping balik: Review Sepatu: League Volans 2, Sepatu Lari Ringan dan Responsif | Menuliskan Sebelum Terlupakan

  3. Ping balik: League Grip The Road 2016 Menantang Kota Surabaya | Menuliskan Sebelum Terlupakan

  4. Ping balik: Review Running Shoes: League Kumo Racer – Gadget, Running & Travelling Light

  5. Maap bang.. kalau boleh, mau tanyaa.. sepatu lari untuk kecepatan lari sekitar 9 menit/km, tracknya pasir2, bagusnya kira2 pake sepatu merk apa?

  6. Ping balik: Mengikuti Lomba Lari di Luar Kota, Apa Saja yang Perlu Dipersiapkan? – Gadget, Running & Travelling Light

  7. Ping balik: Review Running Shoes: Nike Lunarglide 8 – Gadget, Running & Travelling Light

  8. Ping balik: League Volans Evo – Gadget, Running & Travelling Light

  9. Sepatunya emang bagus banget,ringan kuat.8 bulan ane make buat running sama hiking,nggak licin. Setelah itu udah ada yg orang yg minat sm sepatu ane (di embat orang)

  10. Ping balik: League Hub Jogja Perkenalkan Diri di Borobudur Marathon 2017 – Gadget, Running & Travelling Light

    • buat flat foot ya, kebanyakan sepatu buat flat foot dibuat oleh brand sepatu besar spt nike, adidas, asics dan sebagainya. lumayan mahal sih harganya. tapi kalau kamu sudah punya sepatu buat normal foot kamu bjsa mencoba beli insole flat foot buat mengganti insole di sepatu normal kamu

  11. Ping balik: Review: League Volan Evo – Gadget, Running & Travelling Light

  12. Ping balik: League Overcloud, Running at Your Comfort Zone – Gadget, Running & Travelling Light

Tinggalkan komentar