Bagi pelari hobi, bisa mengikuti race atau lomba lari besar di luar kota merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri. Saya sendiri pernah mengalaminya, satu kali, ketika mengikuti lomba Jakarta Marathon 2016 kategori Half Marathon.
Saking bahagianya saya bisa berlomba dan finish HM untuk pertama kalinya di sebuah race event besar saya berkeinginan untuk naik kelas pada tahun berikutnya. Saya ingin mengikuti lomba Jakarta Marathon 2017 kategori Full Marathon.
Keinginan itu kemudian saya bulatkan menjadi sebuah resolusi tahun baru tahun 2017. Resolusi yang dengan jari-jemari yang grogi saya ketikkan di halaman Facebook. Menuliskan resolusi di ruang publik bagi saya merupakan sebuah pertaruhan. Ini akan mempermalukan diri sendiri bila saya main-main.
Saya memang tidak main-main dengan Resolusi 2017 berupa menyelesaikan lomba lari Marathon penuh ini. Saya malah untuk pertama kalinya menentukan target waktu finish. Target saya adalah menyelesaikan Full Marathon dalam waktu kurang dari 4 jam, atau sub 4. Inilah jawaban bila ada yang penasaran dengan posting saya terdahulu yang menampilkan hashtag #Breaking4
Sebuah target yang saya sendiri menganggapnya ambisius, meski bisa saja orang lain menganggapnya target yang santai. Teman tetangga desa saya, Amri Wahyudin memotivasi saya dengan catatan waktu ketika ia pertama kali mengikuti lomba lari Full Marathon pada Jakarta Marathon 2015. Saat itu untuk FM pertamanya Amri mencatatkan waktu 3 jam 15 menit.
Nah, daripada saya terus-menerus grogi dengan target besar saya, lebih baik saya mulai berhitung, apa saja yang perlu saya persiapkan untuk mengikuti race FM di Jakarta tersebut.
Latihan dan Latihan. Menurut saya ini yang terpenting dari yang penting-penting. Mulai awal tahun 2017 ini saya membagi latihan saya menjadi dua: base training dan race training. Base training merupakan latihan dasar.
Base training ibarat membuat pondasi yang kokoh untuk sebuah bangunan yang tinggi. Base training yang saya rencanakan selama 3 bulan ini saya tujukan utamanya untuk memperbaiki running gait, core strength dan mileage gaining. Race training adalah program yang dirancang khusus untuk menyelesaikan sebuah FM cource dengan race pace selambat-lambatnya 5’30” per km.
Running Gear. Baik selama latihan maupun gear untuk racing. Gear yang terpenting selama masa training menurut saya adalah: running shoes, socks, distance short, dry fit jersey dan sebuah sportwatch atau smartphone.
Untuk running shoes saya mengandalkan Nike Zoom Pegasus 33, League Volans 2.5, League Kumo Racer dan Nike Lunar Glide 8. Kaos kaki saya mempunyai beberapa, mulai dari Nike Anti Blister Shocks, Nike Elite Race, New Balance, Rebook dan lain-lain. Untuk Distance Short saya mengandalkan Nike Distance Short dan New Balance Dry Short. Kalau Jersey saya punya banyak, tidak perlu terlalu disebutkan.
Untuk program latihan lomba lari jarak jauh Full Marathon seperti ini idealnya saya mempunyai sebuah Sportwatch. Sayangnya saya belum punya. Saya masih berusaha dan berdoa untuk bisa meminang Garmin FR 235, penerus dari Garmin FR 225 yang belum kesampaian saya beli. Sampai saat ini kebutuhan mileage logging saya masih mengandalkan aplikasi Nike Running Club yang terpasang di iPhone 5s dan ASUS Zenfone 3 kesayangan saya.
Ketika berlomba tentu ada sedikit perbedaan untuk gear yang sebaiknya digunakan, sepatu saya memilih long distance racing shoes: Nike Air Zoom Streak.
Akomodasi dan Transportasi. Bagi pelari hobi yang mempunyai rejeki berlebih transportasi dan akomodasi merupakan hal sepele. Bagi orang yang belum berkelimpahan harta seperti saya tentu berbeda. Pengalaman saya berangkat menuju Jakarta Marathon tanpa persiapan menjadi pelajaran berharga.
Untuk berangkat dari Yogyakarta ke Jakarta saya memerlukan transportasi Pesawat atau Kereta Api. Kemudian setidaknya saya akan menginap 2 malam di suatu hotel yang sebaikya berlokasi tidak jauh dari tempat lomba. Lebih dari itu saya memerlukan transportasi lokal selama di Jakarta, misalnya dari Bandara ke Hotel, ke Race Pack Collecting Point, Ke Venue Lomba dan lain-lain.
Untuk membeli tiket pesawat dan hotel sebaiknya dilakukan jauh-jauh hari. Keuntungan melakukan sejak jauh-jauh hari adalah keleluasaan memilih maskapai, jam penerbangan, keleluasaan memilih hotel tersesuai dan kesempatan untuk berburu voucher dan diskon. Begitu pula untuk transportasi lokal, waktu yang longgar memungkinkan kita mencari voucher aneka moda seperti Bluebird, Uber, Grab dan lain-lain.
Apa lagi yang perlu disiapkan? Tentu saja ketiga yang saya sebut di atas belum cukup. Akan saya tambahkan sambil jalan, hehe
walau pernah tinggal di jakarta tp belum pernah ikut jakarta marathon lihat pesertanya doang
Ayo kopdar kalo kamu race ke Jakarta lagi
kapan ada lagi lomba lari di jakarta??. saya dari luar jakarta pengen ikutan ya meskipun perjalan lumayan jauh.
Aku februari melu Java Prime ndik Malang mas.. Wis buking hotel deket deket pengambilan racepack. Semoga iso tangi isuk ae soale aku dewean nginepe hahaha