Mendapat undangan untuk menghadiri Blogger Gathering di MGM Gunung Merapi, saya hampir saja menuju ke BPPTKG, gedung dimana Mbah Rono (Bapak Surono) berkantor. Untungnya sebelum berangkat saya terlebih dulu mencari tahu. Museum Gunung Api Merapi berbeda sekaligus terpisah dengan BPPTKG.
MGM terletak di Jalan Boyong, Desa Banteng, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman. Tepat terletak di kaki merapi, sekitar 5 KM dari Taman Wisata Kaliurang. Dari rumah saya di Gunungkidul saya menuju ke sana mengambil jalan alternatif melalui: Piyungan => Kalasan => Ngemplak => Pakem. Melewati jalan alternatif ini saya bisa menghemat waktu untuk tiba di sana. Saya hanya jadi membutuhkan waktu kira-kira 80 menit saja.
Sabtu siang, 19 Nopember 2016 itu cuaca di kaki merapi sangat sejuk. Mendung namun tidak hujan. Minuman wedang Jahe yang disuguhkan kepada kami, narablogger, sungguh sangat cocok sebagai pelengkap menikmati suasana.
Dari diskusi selama Blogger Gathering ada banyak wawasan yang kami dapat. Tentang MGM yang sudah dibuka untuk umum sejak tahun 2010, pengunjungnya yang selalu meningkat setiap tahunnya sampai apa saja yang dikoleksi di sana beserta tujuan edukatif dari digagasnya MGM ini. Tentang juga apa hubungan antara BPPTKG degnan MGM itu sendiri.
Selanjutnya kami diajak untuk tour de museum, berjalan-jalan mengelilingi Museum Gunung Berapi Merapi dua lantai yang berdiri megah.
Di depan pintu masuk, rombongan kami di sambut dengan sebuah maket Gunung Api Merapi. Dari maket ini pengunjung mendapatkan gambaran umum akan letak geografis merapi serta beberapa pengetahuan dasar geologi Merapi. Oleh Pemandu Museum kami kemudian diajak berkeliling menuju satu foto ke foto lainnya yang menjelaskan aktifitas Gunung Merapi dari masa ke masa, mempelajari jenis jenis erupsi merapi, mengenal metamorfose/perubahanan kubah/puncak merapi dari waktu ke waktu dan lain-lain.
Sayangnya rombongan kami saat itu tidak bisa mendapatkan visualisasi terbaik dari tiap obyek museum, karena saat itu sedang mati listrik. Jadi visualisasi simulasi aktifitas vulkanik gunung-gunung api di Indonesia dan di dunia tidak bisa sepenuhnya tersaji untuk kami.
Kami pun segera diajak menuju ke lantai dua, ke ruang teather, untuk menyaksikan film dokumenter tentang Gunung Api Merapi yang berjudul Mahaguru Merapi. Film dokumenter yang berdurasi sekiar 20 menit itu memberi kami gambaran yang lebih mudah dipahami, tentang aktifitas merapi secara vulkanik, tentang ekosistem Merapi dan tentang kehidupan masyarakat kaki Merapi yang membentuk suatu harmoni.
Selesai menonton film dokumenter, kami oleh pemandu diajak melanjutkan berkeliling museum. Banyak hal lagi yang kami pejari. Namun dari kesemuanya itu adalah 2 hal yang saya foto di bawah ini:
Foto pertama adalah kunjungan Ir Sukarno, Presiden Republik kita yang pertama ketika mengunjungi Balai Pengamat Gunung Merapi. Foto kedua adalah perangkat komputer untuk merekam aktifitas kegunung apian Merapi bermerk Apple Macintosh.
Tiket masuk ke MGM Merapi adalah Rp 5000 per pengunjung. Sangat murah sebagai destinasi Wisata Edukasi dengan fasilitas yang sangat lengkap.
Dulu sudah ebrencana ke sini, tapi ya masih sebatas wacana terus 😦
Nah,ini yang aku cari-cari dari kemarin, mau main kesini ceritanya. Katanya wisata museum disni salah satu yang paling banyak di kunjungi..
saya, asli belum pernah kesini mas, rasa2nya juga lupa kalo sepedaan pernah lewat ga, harusnya sih pernah ya hehehe
Aku gak ikutan pas acara ini