
Puma Trac, Aplikasi Pendamping Lari yang bisa bikin meme lucu
Kebanyakan pelari hobi seperti saya kemungkinan sudah familier dengan aplikasi-aplikasi semacam Runtastic, Endomondo, Strava, Nike Running+ dan sejenisnya. Kehadiran aplikasi-aplikasi ini bagi saya sendiri sangat membantu dalam menjaga komitmen, kualitas dan kemampuan lari pribadi sampai sejauh ini.
Baru-baru ini ada sebuah aplikasi latihan lari baru, Puma Trac. Baru dalam arti saya baru tahu. Baru-baru ini beberapa teman saya di facebook membagikan aktivitas latihan larinya menggunakan aplikasi Puma Trac. Sebagai orang berpribadi penasaran dan suka mencoba-coba, saya pun memasang aplikasi Puma Trac di iPhone.
Proses instalasi Puma Trac di iPhone berlangsung cepat dan mudah. Cukup mengunduhnya dari Appstore (bagi pengguna Android bisa mengunduhnya dari Playstore), proses instalasi berlangsung secara otomatis. Proses registrasi pun sama mudahnya. Agar lebih mudah lagi, saya mendaftar menggunakan akun Facebook. Dengan cara ini saya tidak perlu mengunggah lagi foto profil, foto cover dan data-data pribadi lainnya. Seingat saya, saya hanya perlu menambahkan informasi berat badan dan tinggi badan. Informasi ini akan berguna untuk menghitung jumlah kalori terpakai ketika berlatih lari nantinya.
Menjelajahi tiap menu dan fitur dari Puma Trac membuat saya bisa membandingkan dengan aplikasi-aplikasi sejenis yang pernah saya coba.
Berbeda dengan Nike Running+ yang mengkhususkan program latihan lari, Puma Trac merupakan multi sport apps. Puma Trac bisa membantu kita dalam olah raga: lari, jalan, hiking, bersepeda, angkat berat, dayung dan lain sebagainya. Dari segi variasi olah raga yang didukung, Puma Trac lebih mirip dengan Endomondo ataupun Strava.
Kemarin sore adalah pertama kalinya saya mencoba Puma Trac untuk mendampingi latihan lari.
Apa yang paling mengesankan adalah aplikasi ini sangat praktis. Saya tidak perlu menekan banyak tombol ketika mulai berlatih. Di sepanjang lintasan lari, Puma Trac pun memberi saya feedback berupa informasi jarak, waktu dan pace dalam interval jarak/waktu tertentu. Feedback ini bisa disesuaikan dari menu pengaturan.
Selesai berlari saya pun bisa dengan mudah memamerkan latihan lari saya baik di Instagram, Twitter maupun Facebook. Di Facebook dan Twitter saya bisa memamerkan rute lari berikut catatan jarak, waktu dan pace lari. Apa yang bisa dipamerkan di Instagram lebih menarik lagi, foto-foto yang bisa dibubuhi informasi rute, jarak, waktu, pace dan score (seperti Nike Running+) sekaligus ditambahi kata-kata penyemangat. Menjadi meme meme lucu yang menyenangkan. Puma Trac menyediakan berbagai pilihan desain untuk meme lucu ini. Saya senang.
Bagi pelari yang suka berlatih sambil mendengarkan musik, Puma Trac mempunyai fitur yang barangkali belum dikembangkan oleh aplikasi lain, yaitu integrasi dengan Spotify. Puma Trac bisa mengakses akun Spotify kita secara in-apps. Artinya tanpa perlu memasang aplikasi Spotify terpisah, cukup Puma Trac.
Saya sendiri suka memilih-milih lagu-lagu di Spotify kemudian menyusunya menjadi sebuah playlist. Saya mempunyai playlist tersendiri untuk menemani long run. Bagi yang malas menyusun playlist sendiri, di Spotify bisa menggunakan fitur search. Ada banyak orang yang suka rela membagikan playlist long run yang mereka buat. Enaknya lagi lagu-lagu yang ada di Spotify bisa dinikmati secara gratis, bukan membajak lho ya, meskipun berlangganan paket premium menawarkan banyak fitur bagus.
Satu lagi kebaikan Puma Trac. Ia hadir tanpa iklan. Mungkin kecuali produk Puma itu sendiri.
Puma Trac bukan berarti tanpa kekurangan. Sependek beberapa hari mencoba Puma Trac ada beberapa yang saya temukan. Di antaranya tidak/belum menyertakan program latihan seperti latihan 5k, 10k, HM, FM dan sebagainya. Puma Trac sampai saat ini belum saya ketahui mempunyai aplikasi berbasis web untuk melihat aktivitas latihan kita secara online, tanpa menggunakan mobile app.
Kekurangan lainnya adalah notifikasi dan feedback yang kurang terdengar jelas di earpod yang saya gunakan, statistik dan visualisasi yang belum mudah dipahami dan sejumlah kekurangan kecil lainnya. Semoga ini segera dibehahi oleh developer Puma Trac.
PS : Review ini mungkin akan saya tambah atau akan saya revisi seiring saya menggunakan aplikasi Puma Trac di sepanjang latihan lari saya.
Bisa ini didownload. Aku malah belum pernah pakai Strava dll kalau sepedaan hahaha. Dulu sempat paka endomondo tapi aku uninstall 😀
Saya ga mengenal semua aplikasi tersebut,, ga pernah lari 😦
Ah baru tahu ada aplikasi beginian *ketahuan gk pernah lari* 😂
waaa… patut dicoba nih. Kebetulan saya sedang mau berlari setelah baca bukunya Haruki: What I talk about when I talk about running.
Wah aplikasi baru ya ini. Rada mirip endomondo dong ya mas, kan bisa untuk beberapa olahraga.
Lucu juga ya bisa pake meme 😅 duh jadi kangen lari deh.. *elus kaki*
Wah semakin banyak aplikasi utk olahraga ya! Dulu sering lari di sekitar kompleks, trus mandeg, sampe sepatunya udah sedih, ga pernah dipake lagi haha.
Masih setia dengan Endomondo, dulu semenjak hobi sepeedan udah pake tracker itu. Sekarang, sayang aj akalo ditinggalin. 😀
seumur-umur blom pernah punya sepatu lari..hihi..
mirip seperti aplikasi nike running ya bro..walaupun cuma liat punya smartphone kawan 🙂
Sejak pakai Garmin Fenix 3, udah jarang mantau Endomondo/Strava/Fitbit Account, habis lari dan sepedaan sudah auto share ke semua akun tersebut. Terima kasih Garmin! 🙂
saya juga memimpikan sport watch, tapi sampai sekarang belum kesampaian. saya ingin yang murah saja, garmin forunner 225
Ping balik: Panduan Menggunakan Strava untuk Olahraga Lari dan Sepeda – Gadget, Running & Travelling Light
Ping balik: Panduan Menggunakan Strava untuk Olahraga Lari dan Sepeda | AwanNews
Ping balik: Panduan Menggunakan Endomondo untuk Olahraga Lari – Gadget, Running & Travelling Light
Ping balik: Menghubungkan Garmin Connect Dengan Strava dan Endomondo – Gadget, Running, Travelling Light