Kecepatan Koneksi XL 4G di Gunungkidul

Sampai saat ini (12 November 2016) sudah ada 2 operator seluler yang telah menggelar jaringan 4G di Gunungkidul – Yogyakarta. Operator seluler yang pertama kali hadir dengan koneksi 4G adalah Smartfren. (Saya telah menulis review koneksi Smartfren 4G di sini). Beberapa bulan kemudian disusul oleh XL.

Bagi saya makin banyak operator seluler yang menggelar jaringan 4G makin menyenangkan. Artinya ada makin banyak pilihan. Makin banyak alternatif yang bisa digunakan. Saya pun sekarang memanfaatkan koneksi XL 4G untuk salah satu gadget saya.

Nah, kali ini saya akan sedikit menuliskan pengalaman saya menggunakan koneksi XL 4G.

Dibanding koneksi Smartfren 4G yang saya pasang di Mi-fi M2Y, koneksi XL 4G yang terpasang di Zenfone 3 terasa lebih cepat dan lebih stabil. Pengujian kecepatan menggunakan Speedtest.net pun menunjukkan hasil yang sama, lebih cepat dibanding Smartfren 4G.

Stabilitas. Berbicara stabilitas koneksi dan gangguan, Smartfren sepanjang pengalaman saya menggunakan mengalami gangguan lebih sering. Gangguan ini sering muncul terutama bila cuaca sedang kurang baik, ketika hujan lebat, mendung, angin dan sejenisnya. Ini bukan berarti koneksi XL 4G bebas gangguan. Gangguan yang terjadi di XL 4G datang tak terduga. Tiba-tiba koneksi internet terputus meskipun sinyal penuh itu lumrah.

Jangkauan. Koneksi XL 4G menjangkau banyak wilayah di Gunungkidul. Tidak hanya sebatas pusat kota Wonosari, daerah pinggiran seperti Playen, Gading sampai jalan Wonosari menuju Patuk pun sepanjang pengalaman saya terjangkau koneksi XL 4G dengan baik. Namun di tempat tinggal saya sendiri, di Kecamatan Paliyan yang hanya berjarak 5 Km dari kecamatan Playen tidak terjangkau koneksi XL 4G. Saya hanya mendapatkan sinyal XL H+ ketika di rumah. Koneksi H+ ini mempunyai kecepatan yang bisa dikata lumayan baik bila tidak sedang gangguan.

Kuota dan Harga. Sampai saat ini saya belum memutuskan untuk menggunakan satu nomer XL secara permanen. Saya menggunakan MISDN sebatas untuk memenuhi kebutuhan koneksi internet. Tidak untuk telpon dan SMS. Jadi agar irit saya menggunakan nomer sekali pakai.

Sekilas apa yang saya lakukan tidak baik dan tidak terpuji. Pun begitu saya tidak mau disalahkan. Salah sendiri kenapa harga kuota internet di kartu perdana XL jauh lebih murah dibanding harga kuota ketika mengisi ulang nomer XL lama.

Di Melon Cell di Jalan Sumarwi – Wonosari, harga kartu perdana XL dengan kuota internet 4.5 – 5 GB dijual dengan harga Rp 40 ribu sampai Rp 55 ribu. Cukup murah dibanding harga isi ulang untuk paket yang sama kalau tidak salah hampir Rp 100 ribu.

Murah dan tidak murahnya harga paket kuota XL ini masih perlu dipertanyakan dan dibuktikan. Permasalahannya saya menemukan kuota XL saya rasanya habis lebih cepat. Kuota sebesar 5GB tiba-tiba sudah habis. Padahal menurut hitungan di smartphone Zenfone 3 saya pemakaian belum mencapai 3 GB. Ini entah data counter di Zenfone 3 yang tidak akurat atau XL yang tidak jujur. Perlu saya pelajari dan selidik lebih lanjut bila kelak saya selo.

Harga kuota terbaik koneksi seluler yang pernah saya coba di Gunungkidul adalah Tri (3). Kalau koneksi Indosat Oreedo sampai sekarang saya sendiri belum bisa mengandalkannya.

Terus kesimpulannya bagaimana?

Bila kebutuhan koneksi internet kita lebih banyak untuk browsing, streaming video di youtube, mendengarkan musik di Spotify, main game online secara berkala sepertinya koneksi XL 4G ini bisa menjadi pilihan. Koneksinya cukup cepat dan bila menggunakan nomer sekali pakai harga kuotanya cukup terjangkau.

Namun bila kita membutuhkan koneksi yang stabil dan bisa diandalkan seperti aplikasi messenger (Line, Whatsapp, BBM, dll) untuk komunikasi penting, untuk menjalankan push mail dan kebutuhan koneksi real time lainnya saya tidak menyarankannya.

Saya sendiri menggunakan Telkomsel sebagai nomer utama. Meskipun di Gunungkidul Telkomsel belum menggelar jaringan 4G, namun koneksi internet Telkomsel saya rasakan lebih stabil dan menjangkau seluruh pelosok Gunungkidul. Line, Whatsapp, BBM, aplikasi banking, push mail lebih mementingkan stabilitas koneksi dibanding kecepatan koneksi. 🙂