Garmin Vivo Active 4, Sportwatch Trendy bagi Life Style Atlit dan Pemulai Gaya Hidup Aktif

Garmin Vivo Active 4, Sportwatch Moderen bagi Leissure dan Lifestyle Atlit, dan bagi siapapun yang saat ini mempertimbangkan untuk memulai gaya hidup aktif dan sehat

Masa – masa tetap di rumah selama pandemi Covid-19 mau tidak mau mengubah banyak hal dalam kehidupan kita. Mulai dari cara bekerja, cara belajar, kebutuhan menjaga kebugaran dan kesehatan, sampai cara dan pilihan berolahraga semuanya berubah.

Sebagai seorang penggiat olahraga lari saya sangat merasakan perubahan ini. Pembatasan sosial yang diberlakukan di beberapa kota besar dan anjuran untuk menjalankan phisical distancing telah mencegah orang-orang untuk berolahraga tempat-tempat publik.

Karena virus corona menyebar melalui kontak fisik dan droplet seharusnya kita memang tidak berolahraga seperti berlari, bersepeda, berenang, dan olahraga permainan lainnya secara berkelompok, apalagi berbagi pakai alat dan sarana olahraga di tempat – tempat umum.

Namun pandemi bukan berarti boleh menghentikan gaya hidup aktif dan kebiasaan berolahraga. Justru selama wabah yang kita tidak tahu sampai kapan akan berakhir ini kita harus semakin peduli dengan kesehatan diri, keluarga, dan lingkungan kita. Untuk mejaga dan meningkatkan daya tahan tubuh, kita harus tetap berolahraga secara rutin seperti biasa. Hanya cara dan pilihan olahraganya saja yang berubah.

Bila kita adalah penggiat olahraga lari, kita boleh tetap berlari, yang berubah adalah cara dan tempat berlari. Kita harus membiasakan berolahraga sendirian di threadmill di dalam rumah atau berlari di lingkungan rumah kita masing – masing. Bagi pesepeda mungkin saatnya untuk mempertimbangkan sepeda statis. Kecuali orang sangat kaya yang bisa membangun kolam pribadi, seorang perenang mungkin perlu memikirkan leissure sport sebagai alternatif olahraga yang lebih aman. Misalnya dengan workout, yoga, aerobic dance, dan pillate.

Beberapa jenis olahraga yang saya sebut terakhir sebenarnya bisa dijadikan komplemen apapun jenis olahraga yang kita tekuni sebelumnya. Leissure sport bahkan selama masa stay home ini sangat dianjurkan bagi siapapun yang sebelumnya belum aktif berolahraga namun berniat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

Bila sebelumnya saya lebih banyak membahas tentang gear, gadget, atau wearable yang lebih berfokus untuk meningkatkan performa olahraga lari, kali ini bahasan saya adalah tentang meningkatkan kualitas hidup. Bukan berbicara tentang bagaimana mencetak personal best yang akan kita cetak di Borobudur Marathon 2020 melainkan bagaimana agar kita termotivasi untuk melangkah lebih jauh, untuk mendapatkan tekanan darah, detak jantung, kualitas paru-paru, dan tingkat stres yang lebih terkendali.

Garmin Vivoactive 4

Sesuai namanya, Vivoactive 4 merupakan produk sportwatch dari Garmin yang lebih diperuntukkan untuk membantu masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dengan menjalani gaya hidup aktif dan sehat.

Mengapa saya memilih untuk membahas Garmin Vivoactive 4? Alasan praktisnya adalah karena saya merasa lebih familier dengan produk – produk sportwatch milik Garmin. Ketersediaan di pasaran Indonesia dan harganya yang saat ini sudah dipangkas menjadi sekitar 4 jutaan menjadi alasan berikutnya yang tak kalah pentingnya. Bukankah selama masa pandemi ini kita harus selektif dalam membelanjakan setiap keping uang kita?

Vivoactive pada dasarnya merupakan activities tracker seperti Mi Band, Huawei Band, Realme Band, FitBit, Samsung Health, dan sebagainya.

Perbedaan utamanya adalah Vivoactive mempunyai sensor – sensor yang tidak dimiliki oleh kebanyaka activities tracker. Bila kebanyakan activities tracker memiliki sensor utama berupa gyroscope untuk menghitung jumlah langkah dan HR sensor untuk membaca detak jantung, Garmin Vivoactive 4 memiliki gyroscope, HR sensor, GPS geolocation, Barometric Altimeter, Temperature Sensor, dan Sp O2 sensor. Tak heran bila sportwatch ini merekam lebih banyak parameter kesehatan dan dapat mengenali amat banyak jenis olahraga. Termasuk Yoga dan Pillate.

Bagi yang saat ini masih awam dengn produk – produk sportwatch Garmin terutama lini Vivoactive, berikut ini adalah fitur fitur dasar jam yang ditujukan untuk lifestyle atau leissure athlete itu:

  • GPS tracking untuk berbagai aktivitas (tanpa ketergantungan terhadap smartphone).
  • Workout tracking untuk bermacam olahraga seperti jalan, lari, bersepeda, renang, ski, golf, gym, yoga, pillate, dan lain lain.
  • Latihan terstruktur yang bisa diunduh atau dibuat custom selalui aplikasi berbasis web.
  • Dukungan terhadap Kalender Latihan.
  • Sensor detak jantung di pergelangan tangan (on wrist Optical HR sensor).
  • 24×7 tracking langkah, tangga, kalori, dan jarak.
  • Notifikasi smartphone mendukung Android dan iOS.
  • Garmin Pay untuk pembayaran contactless

Vivoactive bukanlah lini baru di jajaran sportwatch Garmin. Ia memang belum sesenior Fenix atau Forunner yang sudah dikembangkan selama belasan tahun, namun diperkenalkan pertama kali ke publik sejak tahun 2015 pada saat teknologi waerable berkembang dengan pesat membuat lini ini menemukan dirinya dengan cepat.

Sebagai penerus Garmin Vivoactive 3, Vivoactive 4 ini membawa sejumlah penyesuaian dan hal baru. Misalnya ketika Vivoactive 3 hadir dalam versi basic dan versi music, Vivoactive sepenuhnya hadir dengan music, namun tetap hadir dengan 2 versi yang berbeda. Vivoactive 4 hadir dengan Vivoactive 4 dan Vivoactive 4s, sama sekali tidak ada perbedaan fitur dan teknologi dari keduanya, mereka hanya berbeda ukuran untuk mengakomodasi ukuran tangan atlit yang berbeda-beda.

Penambahan sensor baru yaitu Pulse Ox/ Sp O2 turut membedakannya dengan pendahulunya. Begitu juga chip GPS yang pada versi baru ini menggunakan chip dari Sony. Semoga kehadiran chip baru ini membuat tracking olahraga outdoor menjadi semakin akurat.

Berikut ini selengkapnya hal baru yang diberikan Garmin di produk sportwatch Vivoactive 4:

  • Music sekarang menjadi standard: termasuk Spotify, Amazon Music, Deezer, daniHeartRadio
  • Vivoactive 4 berukuran 45mm, mempunyai panel layar sentuh berwarna
  • Vivoactive 4S berukuran 40mm mempunyai panel layar sentuh berwarna
  • Penambahan tombol fisik sekunder: digunakan untuk lap, back, dan akses menu
  • Penambahan hydration tracking untuk tracking hidrasi secara manual dengan widget dan app
  • Penambahan Estimated Sweat Loss pasca latihan
  • Penambahan Respiration Rate sepanjang hari dan sleep metrics (dan pada jenis workout tertentu)
  • Penambahan Breathwork Exercises (denganc ara yang berbeda dengan fitur simple breathing stress)
  • Penambahan fitur Workout Animation: untuk Strength, Cardio, Yoga, Pilates
  • Penambahan latihan untuk Yoga dan Pilates Built-in: termasuk animasi step by step
  • Penambahan kemampuan untuk mendesain latihan Yoga melalui Garmin Connect: Lengkap dengan animasi step by step
  • Penambahan kemampuan untuk mendesain latihan Pilates melalui Garmin Connect: Lengkap dengan animasi step by step
  • Penambahan PulseOx untuk pelacakan oksigen dalam darah selama 24×7
  • Beralih mengunakan Sony GPS chipset
  • Berlaih menggunakan Garmin Elevate V3 optical HR sensor
  • Battery mampu bertahan selama 5 hari untuk standby, dan 6 jam untuk GPS+Music

Dari sederet hal baru di atas sebenarnya apa yang bagi saya menarik adalah ukuran jam. Hadir dengan versi berukuran lebih kecil, bagi orang yang bertangan ramping seperti saya, Vivoactive 4s menjadi kabar baik.

Ukuran memang tidak mengurangi teknologi dan dibenamkan dalam Vivoactive 4, namun bukan berarti tanpa perbedaan kemampuan. Mudah ditebak ukuran menentukan kapasitas batere yang bisa ditanamkan dan kenyataannya keduanya mempunyai usia batere yang berbeda.

  • Smartwatch mode (no GPS): VA4 mampu bertahan 8 hari, VA4S akan bertahan selama 7 hari saja
  • GPS time (no-music on): 18 jam untuk VA4, 15 jam untuk VA4S
  • Music + Animations dalam Strength Workout + Workout: 4.5 jam untuk VA4, 3.5 jam untuk VA4S

Bila seseorang sebelumnya telah familier dengan Vivoactive 3 tentu harus menyesuaikan dengan kehadiran satu tombol baru, namun bagi atlit yang sebelumnya telah menggunakan produk seperti Forunner dan Fenix tentu penggunaan 2 tombol akan terasa lebih natural.

Tombol kanan atas adalah tombol start/stop/confirm/enter, sedangkan tombol kanan bawah akan berfungsi sebagai tombol back/lap/escape. Ini tentu membantu pengguna untuk menggunakan sportwatch ini secara lebih praktis.

Fitur – Fitur Health baru di Garmin Vivoactive 4

Berikutnya sisi yang paling menonjol dari Garmin Vivoactive 4 adalah fitur Health. Dimulai dari tampilan statistik Health yang lebih segar. Kali ini dalam satu tampilan widget kita dengan mudah melihat heart rate, stress, breathing rate, dan body battery.

Hydration Tracker sebenarnya bukan fitur yang benar-benar baru di produk sportwatch Garmin. Sebelumnya saya sudah melihat fitur ini di aplikasi Garmin Connect yang kita pasang di smartphone. Namun kehadiran fitur ini sebagai widget di sportwatch akan menjadi kepraktisan tersendiri. Sejujurnya saya sendiri malas untuk meraih ponsel, membuka aplikasi Garmin Connect hanya untuk memasukkan secara manual tiap kali kita selesai minum.

Tujuan orang melakukan pelacakan asupan cairan bisa berbeda – beda. Misalnya untuk mencegah dehidrasi ketika beban latihan sedang tinggi atau sedang beradaptasi dengan perubahan cuaca. Seseorang yang sedang menjalani diet pun bisa menargetkan untuk mengasup suatu volume cairan tertentu untuk membantu proses pembakaran lemak. Mengenai pentingnya ketercukupan hidrasi kita bisa dengan mudah menemukan informasi relevan dengan sedikit Googling.

Tracker widget di Garmin Vivoactive 4 ini nampak praktis digunakan. Menyediakan 3 ukuran takaran yang berbeda untuk memudahkan memasukan data cairan yang kita minum. Bila di Vivoactive menawarkan masing-masing dalam takaran cup, sebenarnya pengguna bisa mengubahnya misalnya dengan satuan cc yang mana kita lebih familer.

Fitur kesehatan baru yang ditambahkan Garmin ke beberapa sportwatch termasuk Vivoactive 4 ini adalah Female Menstrual Tracker. Saya tidak bisa banyak mengomentari fitur ini dan sampai saat ini saya belum mempelajari bagaimana fitur ini bekerja.

Breath Work merupakan fitur Garmin Vivoactive 4 berikutnya.Fitur latihan pernafasan ini lebih canggih dari yang dimiliki oleh Apple Watch yang hanya memampu kita untuk mengampil nafas dalam-dalam secara pelan dan secara pelan pula mengeluarkan nafas.

Bagi kebanyakan orang mungkin bertanya-tanya apa pentingnya latihan pernafasan. Bila itu pertanyaannya coba bertanyalah kepada praktisi yoga, seorang marathoner, atau sejumlah atlit lainnya. Saya sendiri mengetahui pentingnya pernafasan ketika dulu mengikuti kelas Karate dan ketika saya berlatih untuk meningkatkan performa lomba marathon.

Breath Workout di Garmin Vivoactive 4 ini menyediakan pilihan panduan yang amat beragam sesuai kebutuhan masing – masing orang. Saya sendiri penasaran untuk mencoba masing – masing teknik dan mengetahui sejauhmana impact nya terhadap kebugaran dan kemampuan aerobic saya.

Menelisik fitur Breath Workout di Garmin Vivoactive 4 saya semakin takjub dengan teknologi tracking yang digunakan oleh Garmin. Bagaimana bisa data pernafasan dan respirasi seseorang dilacak dan direkam sama sekali tanpa bantuan strap. Semua dilakukan dengan mengalanisis data yang diambil dari Optical Heart Rate sensor pergelangan tangan. Saya penasaran apakah teknologi ini juga didapatkan dari First Beat sebagaimana algoritma untuk mengukur VO2max, TE dan lain sebagainya.

Seiring waktu menggunakan Garmin Vivoactive 4, melalui aplikasi Garmin Connect kita akan mendapatkan sajian data dan grafik semacam ini. Tentu saya belum bisa menerjemahkan data dan grafik seperti ini sebelum saya mendapatkan cukup waktu untuk mempelajarinya.

Display Garmin Vivoactive 4

Berbicara tentang life style sportwatch yang akan kita pakai sepanjang hari, display dan desain merupakan aspek yang sangat penting. Tanpa desain yang baik kebanyakan orang akan enggan mengenakannya dalam berbagai kesempatan dan menggantinya dengan jam yang membuatnya tampil lebih kasual atau formal dalam saat tertentu.

Mengenai desain saya rasa tidak banyak yang perlu dikomentari. Garmin Vivoactive dengan kemudahannya untuk mengganti ganti strap bisa tampil kapan saja dan dimana saja. Apa yang biasanya membedakan dengan kompetitornya yaitu smartwatch seperti Samsung Health dan Apple Watch tentu saja adalah kecerahan tampilannya.

Garmin Vivoactive 4 yang belum menggunakan OLED atau AMOLED display jelas kalah cerah. Namun bukan berarti ia tidak cerah sama sekali. Menurut saya ini masih cukup bisa diandalkan meskipun tidak secerah saudara hampir kembarnya Garmin Venu.

Fitur – Fitur Sport baru di Garmin Vivoactive 4

Membahas fitur – fitur Run, Bike, dan Swim di suatu sportwatch yang berfokus memperuntukkan diri bagi leissure dan life style sport saya kira kurang menarik. Selain fitur Run, Bike, Swim ada di hampir semua sportwatch dan smartwatch, saya sudah terlalu sering membahasnya di artikel – artikel sebelumnya.

Fitur baru yang menurut saya paling menarik untuk dibahas di sisi sport di Garmin Vivoactive 4 adalah amination. Memang animation bukan termasuk hal yang baru di dunia sportwatch, beberapa tahun lalu Fitbit telah memperkenalkannya lebih dulu, begitu pula dengan merk sportwatch yang dipakai Elliud Khipcoge, POLAR. Bagi kebanyakan orang yang sedang memulai olahraga baru seperti yoga, pillate, dan workout, animasi atau video guide sangatlah penting. Dalam berlatih saya tak jarang menggunakan aplikasi di smartphone seperti Nike Training Club sebagai pemandu waktu dan pemandu gerakan.

Fitur Aminasi dan Pilates di Garmin Vivoactive 4

Kali ini saya akan memulainya dengan membahas pillates. Kita bisa memulainya dari menu olahraga kemudian memilih Pilates:

Kemudian pilih Workout, maka kita akan ditawarkan dengan banyak pilihan:

Sekarang coba pilin salah satu, sebagai orang yang banyak menghabiskan waktu di depan laptop dalam percobaan kali ini kita akan memilih: Articulate Your Spine:

Nah, sekarang pilih jenis latihan ini maka animasi berikut ini akan tampil di Garmin Vivoactive 4 :

Setelah paham akan gerakan yang akan dilakukan, sekarang swipe pada layar dan tampilan akan berubah menjadi timer seperti di bawah:

Bila di atas kita ditunjukkan dengan countdown timer tetapi sebenarnya kita bisa melakukan penyesuaian agar Vivoactive 4 menunjukkan data yang kita inginkan saja, seperti berikut ini:

Pada dasarnya antara Pilates dan Yoga, Garmin Vivoactive 4 mengembangkan konsep desain yang serupa. Perbedaannya bila pun ada hanya sedikit, misalnya pada widget data page. Untuk yoga, Garmin menambahkan sebuah data lagi, yaitu stress level yang akan nampak seperti:

Pilate dan Yoga merupakan jenis olahraga yang unik dan personal. Ada banyak aliran dan gerakan Yoga dan Pilates yang berkembang di dunia, masing – masing orang melakukan dengan cara masing – masing yang menurut mereka sesuai.

Itulah mengapa Garmin Vivoactive 4 menambahkan stuctured workout yang bisa dibuat sesuai kebutuhan masing – masing atlit.

Fitur Lari di Garmin Vivoactive 4

Sekali lagi membicarakan fitur run, bike, swim rasanya saat ini kurang begitu menarik. Apa menariknya membahas fitur yang ada di hampir semua sportwatch dan smartwatch. Pun begitu rasanya kurang afdol bila saya tidak menyelesaikan artikel kali ini tanpa membahas fitur Run.

Untuk menggunakannya berolahraga lari, seperti biasa, dari menu workout kita memilih Run, kemudian tunggu sampai Garmin Vivoactive 4 mendapatkan sinyal GPS.

Nah, ketika mulai berlari kita mulai melihat fitur baru di Garmin Vivoactive 4, yaitu stress dan respiration rate yang muncul sebagai data set yang tampil di widget display.

Fitur baru lainnya yaitu Estemated Sweat Loss baru terlihat ketika kita membuka aplikasi Garmin Connect.

Bagian Nutrition & Hydration di Garmin Connect ini bagian baru yang menurut saya amat menarik. Perhatikan mulai Calories Burned, Calories Consumed, Calories Net, Estimated Sweat loss, Fluid Consumed, dan Fluid Net.

Calories burned merupakan jumlah energi yang kita habiskan selama aktivitas olahraga, yang mana di Garmin Vivoactive menggunakan algoritma untuk melakukan perhitungan berdasarkan data-data heart rate selaam periode waktu tertentu. Algoritma yang digunakan oleh Garmin ini menggunakan teknologi yang dikembangkan oleh laboratorium pihak ke-3 yaitu First Beat.

Caloris Consumed, sejak lama saya tahu bahwa Garmin bisa membaca data – data Nutrition Intake dari pihak ketiga seperti aplikasi FitMyPal. Dari data yang dihimpun dari aplikasi seperti FitMyPal, Garmin membuat perhitungan ini.

Estimated Sweat Loss dan Fluid Intake sebenarnya merupakan satu paket data. Perbandingan dari keduanya bisa menunjukkan apakah seseorang mengalami dehidrasi atau tidak.

Kesimpulan Garmin Vivoactive 4

Garmin Vivoactive 4 sebagai sportwatch yang membidik leissure and life style atlit tentu mendukung jenis olahraga yang sangat beragam dengan memprioritas penggunaan sehari – hari sebagai peragkat/ alat bantu untuk meningkatkan kebugaran dan kualitas hidup manusia moderen.

Ini bisa dilihat dari kemampuan di sisi aplikasi pendukung gaya hidup sehat seperti step counter, stairs counter, heart rate monitor, breath monitor, blood oxygen level, sleep tracking, hydration and calories tracking, dan bahkan femal mentrual tracking.

Desain sportwatch yang kasual membuatnya nyaman digunakan diberbagai kesempatan, mulai untuk pemakaian kasual sampai pemakaian formal. Sekali lagi siapa yang akan mau menggunakan sportwatch selama 24/7 bila desainnya kurang akomodatif.

Sebagai selayaknya sportwatch, Garmin Vivoactive 4 mendukung olahraga mainstream seperti run, swin, and bike. Dengan memperluas dukungan terhadap olahraga leissure seperti yoga, pilates, workout, calestenic sampai ke olahraga permaian seperti golf, rowing, dan sebagainya.

Saat ini di Eraspace.com dijual dengan harga Rp 4.399.000,- atau telah turun sekitar Rp 1 juta dari harga awal ketika Vivoactive 4 diluncurkan membuatnya menarik bagi seseorang yang selama masa diam di rumah/ stay at home ini akan memulai olahraga dan menyadari pentingnya menjalani gaya hidup aktif dan sehat.

Namun bila harga ini masih terhitung mahal, maka dengan fungsi dan fokus yang sedikit berbeda, seseorang bisa memilih Garmin Forunners FR 245 dengan harga Rp 3.799.000,- atau membeli Garmin Vivoactive 3 yang di-release pada tahun 2018 yang saat ini telah dijual dengan harga sangat terjangkau, yaitu Rp 2.999.000,-

Iklan

7 komentar di “Garmin Vivo Active 4, Sportwatch Trendy bagi Life Style Atlit dan Pemulai Gaya Hidup Aktif

  1. Ping balik: Garmin Vivoactive 4, Sportwatch Baru untuk Leissure Athlete dan Active Lifestyle | AwanNews

  2. Ping balik: 5 Rekomendasi Fitness Tracker Terbaik Dibawah 500 Ribu – Gadget, Running & Travelling Light

  3. Ping balik: 5 Rekomendasi Fitness Tracker Terbaik Dibawah 500 Ribu | AwanNews

  4. Ping balik: Panduan Menggunakan Endomondo untuk Olahraga Lari – Gadget, Running & Travelling Light

  5. Ping balik: Benarkah Olahraga Lari Bisa Membakar Lemak Daging Korban – Gadget, Running & Travelling Light

  6. Ping balik: Panduan Menggunakan Endomondo untuk Olahraga Lari – Gadget, Running, Travelling Light

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s