Peristiwa yang kita lalui, baik itu peristiwa yang membawa kenangan manis atau pun kenangan buruk, seiring waktu akan kehilangan detilnya. Apalagi peristiwa yang biasa-biasa saja. Detilnya akan lebih cepat luruh, hehe. Maka saya memberi tagline blog saya ini “Menuliskan Sebelum Terlupakan”. Makanya saya ingin menuliskan jalan-jalan saya beberapa waktu yang lalu ke Taman Wisata Baturaden Purwokerto. Sekaligus biar pembaca blog ini tahu kalau saya juga pernah jalan-jalan selayaknya manusia. Tidak hanya ngoprek saja.
Saat itu, sekitar jam enam pagi waktu Gunungkidul, hari Kamis, 17 Oktober 2013, yah saya memang tadinya tidak ingat dengan pasti kapan kami berangkat ke sana, tanggal ini saya ketahui setelah melihat metadata dari foto-foto yang saya ambil waktu itu, hehe. Berangkat sepagi itu bagi saya memang tidak mudah. Suasana liburan Iedul Adha di tengah musim kemarau Gunungkidul dengan kedinginan yang memeluk membuat saya biasanya malas sekali bangun. Tetapi untuk hari itu saya bisa bangun sebelum Subuh, mandi dengan gagah berani dan masih sempat sarapan pula, sarapan di warung soto Lek Prapto.
Bus kami pun akhirnya pelan-pelan berjalan menuju Purwokerto. Bukan jarak yang dekat dari Gunungkidul. Perlu waktu setengah hari untuk mencapai Taman Wisata Baturaden. Waktu setengah hari ini saya gunakan untuk menikmati panorama alam di sepanjang jalan. Panorama yang kebanyakan merupakan tanah persawahan di musim kemarau. Sehingga tidak banyak saya lihat pemandangan sawah hijau.
Lepas tengah hari kami sampai di terminal bus di Baturaden Purwokerto. Untuk mencapai Taman Wisata, perjalanan kami diteruskan dengan shuttle transport. Shuttle transport ini kalau di desa dimana saya tinggal disebut Angkot. Sebenarnya untuk ke Taman Wisata bisa ditempuh dengan jalan kaki bila mau. Jaraknya tidak jauh untuk ukuran saya. Satu-satunya yang membuat malas jalan kaki adalah kedatangan kami yang tepat pada tengah hari. Cuacanya sangat panas dan terik.
Taman Wisata Baturaden pada saat itu tidak sedang ramai-ramainya karena kami datang ke sana memang bertepatan dengan bukan hari libur. Jadi meski di tengah terik siang hari, taman kelihatan hijau, rapi, tertata dan tidak kotor oleh sampah-sampah pengunjung. Kami pun dengan leluasa berjalan-jalan keliling-keliling taman. Hanya keliling-keliling saja sambil sesekali foto-foto. Ada banyak wahana dan permainan yang bisa dicoba di sana. Namun saya dan teman-teman tidak cukup tertarik untuk mencobanya.
Tidak lama kami sudah mengelilingi hampir semua bagian Taman Wisata Baturaden untuk segera bergegas ke tempat tujuan kami berikutnya.
Ngomong-ngomong tempat semacam Taman Wisata Baturaden belum terlalu cocok dengan single seperti saya. Taman Wisata Baturaden kelihatannya cocok sebagai tempat rekreasi keluarga. Melihat aneka wahana yang peruntukannya untuk anak-anak di sana, makananan dan jajanan yang ada. Anak-anak yang dibawa keluarganya di sana pun saya lihat sangat menikmati. hehe
Bersambung …
Wah seru banget ya. Pemandangannya indah & asri.
pemandangannya keren.. inget waktu ke Banyumas tahun lalu
one of my favourite places to visit. timeless. deket sama rumah kakek pula.
saya baru sekali mas ke baturaden waktu tahun 2002 🙂 dulu masih sepi belum seperti sekarang ya
Sayang belum pernah ke baturaden.padahal ya tidak begitu jauh ya
Ping balik: Taman Sanggaluri Purbalingga | Menuliskan Sebelum Terlupakan
SALAM KENAL, semoga bisa terjalin kerjasama yang baik
bosan dengan wisata yang biasa- biasa saja,mungkin warna warni petualangan liburan berikut patut anda coba untuk reverensi liburan anda . . . .
a feel colourful of adventures
site : http://www.arungjeramserayu.com
pin:3135D400
telp : (0286) 5833313
mobile: +6285247097777
page:https://www.facebook.com/pages/Arung-jeram-serayu/123099567744448?fref=ts
wah baru tahu kalau ada orang Gunungkidul main ke Baturraden 🙂 tempat saya 30 menit turun dari Baturraden. malah merupakan jalur alternatif ke Purbalingga loh …
Selamat datang kembali di Purwokerto kalau ada kesempatan lain mas