Taman Sanggaluri merupakan salah satu tempat piknik keluarta. Terletak di Purbalingga – Jawa Tengah. Tepatnya beralamat di Jalan Buper, kecamatan Kutasari, kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Taman Sanggaluri atau disebut juga Sanggaluri Park terdiri dari beberapa bagian. Bagian-bagian itu antara lain: Taman Reptil, Taman Serangga, Museum Prestasi, Museum Uang dan Museum Wayang dan Artefak. Di arena Sanggaluri Park pun tersedia wahana permainan anak-anak seperti fasilitas outbond mini, trampolin raksasa, rumah boneka dan rumah balon.
Di antara banyak taman, museum dan wahana menarik di Taman Sanggaluri hanya beberapa saja yang saya jelajahi dan saya coba saat itu. Mengingat keterbatasan waktu. Saat itu (Kamis, 17 Oktober 2013) rombongan kami menjadikan tempat piknik ini sebagai destinasi kedua. Kami ke taman ini setelah kami berkunjung ke taman wisata Baturaden di kabupaten Purwakarta. Tidak banyak yang bisa kami lakukan saat itu mengingat kami tiba di sana setelah Ashar. Taman Sanggaluri akan tutup sekitar 2 jam kemudian.
Memasuki loket masuk Taman Sanggaluri, saya dan teman-teman saya tiba di suatu ruangan dengan banyak koleksi binatang reptil. Ini adalah Taman Reptil itu. Di ruangan ini ada banyak koleksi reptil seperti aneka jenis ular, kadal, tokek dan lain-lain. Semua koleksi binatang ini ditempatkan dalam kotak-kotak kaca. Saya tidak tahu apakah pecahayaan di ruang ini disesuaikan untuk kenyamanan binatang koleksi, yang jelas menurut saya ruangan ini terlalu remang. Mengambil foto-foto binatang koleksi tidak dilarang, cayaha remang itulah yang menjadi hambatan memotret kecuali mempunyai kamera yang mempunyai karakter low light yang bagus.
Museum Serangga terletak bersebelahan dengan Museum Reptil. Berbeda dengan Museum Reptil yang memamerkan koleksi binatang yang kebanyakan hidup, Musemum Serangga memamerkan aneka jenis serangga yang telah diawetkan. Serangga ditata rapi menjadi semacam hiasan dinding. Diletakan di dalam kaca bening yang memudahkan pengunjung untuk melihat detilnya. Tiap serangga koleksi pun diberi keterangan nama dan rumpun (tentu saja dengan istilah biologi yang saya tidak familier, hehe) yang informatif. Mengitari ruangan Museum Serangga pengunjung akan menemukan sangat banyak koleksi serangga yang berasal dari penjuru Nusantara.
Selama kunjungan rombongan saya di kedua museum ini saya banyak bertemu dengan anak-anak usia sekolah, mungkin sebaya SD atau SMP, yang asyik mengamati aneka serangga di sini. Ini bagus melihat anak-anak antusias untuk belajar mengenal serangga di museum. Mengenal kupu-kupu dan serangga lain yang mungkin sudah sulit ditemukan di lingkungan mereka tinggal. Anak-anak sekarang barangkali tidak seberuntung masa kecil saya yang dengan mudah menemukan dan menangkapi kupu-kupu di kebun halaman rumah.
Puas melihat-lihat di museum serangga, saya baru tersadar kalau saya sudah terpisah dengan rombongan. Rupanya saya terlalu asyik melihat kupu-kupu di sini. Saya segera mencari teman-teman saya dengan menyusulnya ke tempat lain di Sanggaluri Park. Benar saja, rombongan saya dari jauh terlihat sedang duduk-duduk di taman luar. Sebagian ada yang foto-foto naris. Narsisme memang tidak mengenal usia. Terjadi pada saya juga. :p
Memanfaatkan waktu yang tersisa, saya mengajak beberapa teman ke Museum Wayang. Sore menjalang pukul 17:00 ruang Museum Wayang sepi. Hanya ada beberapa pengunjung ketika saya memasukinya. Pikir saya ini malah bagus untuk memotret koleksi wayang tanpa mengganggu pengunjung lain.
Sebenarnya masih ada Museum Uang yang ingin saya kunjungi. Sayangnya jam tutup Taman Sanggaluri mempersilakan saya untuk berjunjung lagi di waktu dan kesempatan berikutnya. 🙂
Akhir paragraf:
Sanggaluri Park merupakan tempat rekreasi edukatif yang bagus. Cocok bagi keluarga yang ingin membawa anak-anaknya kepada dunia reptil, dunia serangga sekaligus mengenalkan kebesaran Indonesia dengan budaya adiluhung yang dimiliki bangsa ini, wayang. Taman Sanggaluri yang memadukan konsep museum dan taman bermain sekaligus merupakan tempat untuk belajar mengenal lingkungan dan alam dengan cara-cara yang menyenangkan. Sekolah-sekolah pun saya pikir cocok untuk membawa siswa-siswinya study tour ke sini.
Saran saya bagi siapa pun yang ingin mengunjungi Sanggaluri Park, luangkanlah cukup waktu. Mungkin sehari penuh atau sedikitnya setengah hari. Terlalu sayang untuk mengunjungi taman ini dengan tergesa-gesa. Ada terlalu banyak yang perlu dikunjungi, dijelajahi, dipelajari sekaligus dinikmati di sini.
Tulisan terkait: Taman Wisata Batu Raden Purwakarta.
wah ini referensi tempat wisata yang mesti dikunkungi nih untuk liburan nanti jika saya mudik ke pengadegan 🙂
anak-anak suka tapi aku merinding lihat reptil mas 🙂
Cocok untuk ajak liburan anak2 ke sini ya mas. Baru tahu nich, padahal orang Jateng asli, hehehe…
Suka ma ulasannya… Apalagi ttg museum wayang….Cukup lengkap koleksi wayangnya
lihat ulernya langsung merinding disko -_-
wih sampe ke Purbalingga 🙂 mampir ke Purwokerto kah?