SocialScope Tidak Bisa Login Twitter

Pagi ini kedua account twitter di SocialScope yang terpasang di ponsel saya meminta otorisasi. Saya pun segera mengklik tombol permintaan otorisasi itu dan segera diarahkan ke halaman otorisasi di web browser di ponsel. Saya mengetikan username dan password. Otorisasi kemudian dikatakan berhasil. Namun ketika sampai di twitter client SocialScope permintaan otorisasi muncul lagi.

Saya telah mencoba memberikan otorisasi sampai beberapa kali. Sampai saya mencoba logout account twitter di SocialScope dan mencoba login lagi. Sayang cara ini sampai sekarang belum membantu. Dan saya belum bisa nge-tweet dari SocialScope. 😀

Saya tidak tahu apakah permasalahan ini ada di twitter atau di SocialScope. Katanya Uber Social pun bagi ini mengalami masalah serupa. Ada yang yang mempunyai masalah dengan SocialScope atau Uber Social pada pagi ini?

Iklan

Mengarsip twit berdasar kategori tertentu

Beberapa hari yang lalu saya iseng – iseng untuk mengarsipkan twit dengan kategori tertentu menjadi sebuah posting di blog. Tujuan saya agar kelak kemudian akan bisa dengan mudah ditemukan kembali. Twit yang saya maksudkan untuk diarsipkan tersebut tidaklah melulu twit yang saya buat. Bisa twit saya, twit orang lain atau gabungan dari twit saya dan orang – orang lain. Pengkategorian bisa, misalnya berdasarkan hashtag atau tema tertentu. Atau berdasarkan hashtag tetapi masih di filter dari account – account tertentu.

Untuk melakukan hal ini pasti pertanyaannya adalah tool apa. Ngga mungkin bukan melakukannya secara manual. Karena pasti hasil sorting manual akan menampilkan sesuatu yang statis alias kurang interaktif. Saat ini saya mencoba Hootsuite. Karena beberapa waktu yang lalu beberapa teman memang sedang ngobrol tentang Hootsuite ini.

Beberapa lama main utak – atik HootSuite apa yang bisa saya coba bisa dilihat di http://jarwadi.posterous.com/fotografi-dasar Sayangnya saya masih gagal untuk meng embedd di wordpress.com yang tercinta ini. 😀

TweetDeck : nge – tweet jadi mudah

Basi ya, Memang. TweetDeck sudah ada sejak lama. Saya sering melihat ada kata ‘TweetDeck ‘yang ter-embel embel-kan pada twit yang diposting teman teman, maupun yang melekat pada status facebook. Mengapa saya tidak mencoba sedari dulu, karena sebelumnya saya mengira TweetDeck itu berjalan di Mac saja. Harus saya akui untuk urusan seperti ini, teman – teman saya yang Mac -holic memang sering mengetahui lebih dulu. Ketahuan dengan jelas akan kegaptekan diri.

tweetdeck

Kehadiran TweetDeck di uBuntu saya saat ini tidak lepas dari kebaikan Mas Riq Surya yang berkenan membagi pengetahuan ketika saya sedang menjajal beberapa Twitter Client untuk Linux uBuntu. Kemarin saya telah menjajal mulai dari Twittux, Spaz, Seeizmic sampai hati terjatuh pada  cinta akan TwitterDeck, entah cinta saya ini akan bertahan sampai kapan.

Utamanya sebagai twitter client, menurut selera saya, TwitterDeck bisa memudahkan untuk me -reply, me -retweet,  me -DM ke teman teman, real time searching, atau menjalankan pemantuan.

Bagusnya lagi TweetDeck mempunyai kemampuan extra sebagai facebook client. Fitur untuk melihat feed dari teman – teman secara real time tanpa perlu me refresh benar – benar hebat. Meski menurut saya hal ini lebih menjadikan kepala pening – pening menyaksikan status yang berubah dengan sangat cepatnya mengalir deras. Memang dengan kreatifitas, suatu kecanggihan teknologi akan menemukan manfaat yang pas. Saya sedikit ber eksperimen dengan membuat suatu grup orang – orang, yang mana saya ingin melakukan pemantauan bagi aktifitas mereka. Dan … Cool, TweetDeck menjalankan tugas sesuai perintah Komandan 🙂

Lebih lanjut silahkan baca link berikut :

http://onair.adobe.com/air/

http://www.tweetdeck.com/beta/