Umumnya saya menunaikan ibadah sarapan pada sekitar jam setengah enam, jam 05:30 wib. Baru kemudian mandi alakadarnya, ganti pakaian dan meninggalkan rumah pada sekitar jam enam lebih sedikit. Kalau lagi males ya paling-paling sehabis makan pagi, terus cuci muka, berpakaian dan meninggalkan rumah.
Mengenai sarapan ini, saya berusaha rutin melakukannya, meski tetep ada tapi ketika saya tidak bisa sarapan pagi. Misalnya itu ketika ada kerjaan yang harus saya selesaikan pagi-pagi dan membuat saya terpaksa menunda sarapan. Umumnya karena lupa waktu. Kalau sarapan sudah ditunda, artinya saya tidak bisa sarapan di rumah. Artinya saya harus sarapan di mana saja. 😀
Tapi yang lain adalah ketika saya merasa sedang liburan. Kalau sedang merasa perlu istirahat libur biasanya saya akan sarapan semaunya. Lebih ngaret dari biasanya. 😀
Bila saya masih beruntung bisa sarapan di rumah, biasanya saya akan bersarapan dengan makanan yang mengandung karbo dan protein. Tetapi yang terpenting adalah jenis makanan yang mudah dicerna. Makanan yang saya hindari adalah makanan pedas, terlalu manis, berlemak tinggi, berasam, dan sejenisnya. Saya merasa perlu berhati-hati dengan makan pagi ini sebenarnya setelah saya terkena maag beberapa tahun lalu dan sampai sekarang terkadang masih menggejala.
Karena maag itu pula saya sekarang sudah tidak minum susu berlemak, teh, kopi dan sejenisnya berbarengan dengan waktu sarapan. Saya mengganti semuanya dengan air jernih saja.
Terkait dengan waktu sarapan, pagi ini saya menyempatkan googling. Saya penasaran sebenarnya kapan waktu yang baik untuk sarapan. Walaupun saya tetap mengira kalau waktu terbaik sarapan itu personal, tergantung kebiasaan, mungkin. Ada teman-teman saya yang terbiasa sarapan pada jam sembilan sampai sepuluh pagi. Namun dari beberapa bacaan di internet pagi ini saya mendapatkan waktu sarapan itu seyogyanya pada satu jam setelah bangun tidur.
Menyukai ini:
Suka Memuat...