Beberapa waktu lalu, seorang teman saya mengeluhkan kekecewaannya terhadap website-website pemerintah di Gunungkidul. Akses yang lambat, data yang ditampilkan tidak update, navigasi yang tidak instuitif, dan tidak menampilkan informasi-informasi yang banyak dicari masyarakat.
Tujuan pemerintah membuat website itu bukankah sebagai layanan untuk memudahkan masyarakat ketika sedang membutuhkan informasi tertentu secara cepat.
Saya sendiri pagi ini sedang membuka-buka beberapa website milik dinas dan pemerintah kabupaten Gunungkidul. Tumben. Benar apa yang dikeluhkan teman saya beberapa waktu lalu itu. Akses lambat, data-data banyak yang tidak update, broken link, dan … dari segi desain seolah tidak peduli dengan perkembangan teknologi. Navigasi, Menu dan tampilan yang dipakai masih persis seperti yang saya lihat ketika website itu dulu pertama kali diluncurkan.
Saya tidak tahu apakah hal semacam ini hanya terjadi di website-website di lingkungan pemerintah kabupaten Gunungkidul. Atau permasalahan ini umum terjadi di semua pemerintahan di Rebuplik Indonesia.
Barangkali apa yang perlu dipedulikan adalah: Apa sebenarnya kesulitan pemerintah dalam mengelola website beserta isinya? (data dan informasi yang ada di dalamnya). Apakah:
- Dana/Anggaran (tidak dianggarkan atau anggaran yang ada kurang mencukupi)
- Kekurangan SDM TI (pemerintah tidak bisa menyerap tenaga kerja yang berkompetensi TI bagus)
- Mentalitas (malas, atau begini: kalau mendapatkan data bisa dipersulit kenapa dipermudah)
- … (apa lagi)