Urunan Sapi Untuk Kurban

Penduduk desa dimana saya tinggal, khususnya jamaah masjid di kampung saya bukanlah masyarakat yang secara ekonomi bagus. Namun kesederhaan ekonomi mereka tidaklah menyurutkan semangat mereka untuk berkurban di tiap hari raya Iedhul Adha. Terbukti di masjid dengan jamaah kurang dari 100 KK ini jumlah jamaah yang berkorban meningkat dari tahun ke tahun.

Benar bila ada orang yang mengatakan bahwa untuk berkurban itu yang paling penting adalah niat dan ikhlas. Bila niatnya sudah benar maka bagaimana nanti akan berkorban akan mengikuti. Kemampuan ekonomi yang terbatas dan harga hewan kurban yaitu sapi dan kambing yang selalu naik di hari iedul adha nyatanya bisa disiasati.

Misalnya harga sapi yang mahal. Tentu akan sangat berat bagi jamaah di masjid di lingkungan saya tinggal untuk satu orang berkorban satu sapi. Maka solusinya adalah urunan. Untuk satu ekor sapi bisa dibeli secara urunan oleh paling banyak tujuh shohibul qurban. Satu sapi bisa digunakan paling banyak tujuh orang berkorban. Aturannya, haditsnya, seperti itu ya? 🙂

Beberapa waktu lalu, Pak Suradi, sebagai seorang tokoh masyarakat mengajak jamaah untuk urunan berkorban sapi. Dan Pak Suradi mendapatkan anggota yang akhirnya dijadikan dua kelompok kurban. Atau dengan kata lain dari yang bersedia urunan itu bisa digunakan untuk membeli dua ekor sapi.

Oleh Pak Suradi masing-masing diajak untuk urunan Rp 1.300.000,-, sesuai kemampuan ekonomi warga kampung dilingkungan saya tinggal. Bila dihitung 7 X Rp  1.300.000,- maka akan terkumpul uang sebanyak Rp 9.100.000,-

Dan rupanya ketika kemarin Ayah saya dan Pak Suradi melihat-lihat harga sapi di pasar hewan Siyono Harjo, uang Rp 9.100.000,- belum cukup untuk membeli seekor sapi dengan besar yang layak untuk berkorban. Harga sapi melambung melebihi Iedul Adha tahun-tahun sebelumnya. Jadi solusinya uang urunan mau ditambah lagi, atau ada yang akan menalangi? hehehe

Korban tahun sebelumnya:

Iklan

Iedul Adha 1430 H: 2 sapi, 5 kambing, tidak ada yang hitam

Iedul Adha tahun ini bertepatan dengan awal penghujan. Habis hujan pula. Dingin pula. Pasti tanah lapang desa becek. Pasti jalanan menuju lapangan desa becek. Eh tidak, tahun ini, ruas – ruas jalan utama di desa Grogol sudah bercor blog, sebagian beraspal meski sebagian yang lain dalam pengerjaan.

Shalat Ied di lapangan #grogol #indonesiabanget 02

Masih belum jam 06:00 WIB saya sudah berjalan menuju tanah lapang. Tentu saja setelah saya memenangkan pertarungan dengan kemalasan diri. Mandi bersiramkan kedinginan dan tubuh menggigil dengan pilek menyumbat hidung. Saya berjalan kaki berbarengan dengan Fajar. Sementara bapak dan simbok sudah berangkat lebih dulu. Konon, Shalat Ied tahun ini akan dilaksanakan lebih awal dari tahun – tahun sebelumnya. Karena bertepatan dengan Jum’at, sehingga diharapkan waktu untuk penyembelihan hewan Qurban tidak mengganggu Ibadah Jum’at. Begitu isi Surat Edaran dari P2A Desa Grogol. Setahu saya Ibadah Jum’at sudah tidak wajib bagi yang telah menunaikan Shalat Ied. Tetapi biarlah, mungkin mereka punya pertimbangan tersendiri. Baca lebih lanjut

Bebaskan ibu Prita Mulyasari

Awalnya saya tidak tahu menahu tentang kasus ini ketika diundang oleh Tika Banget untuk mengikuti cause di Facebook untuk dukungan kepada Prita Mulyasari yang ditahan pihak penegak hukum karena dituduhan pencemaran nama baik kepada RS Omni Internasional dengan email keluan yang dia kirimkan.

 

10 ekor kambing 2 lembu

Saya menebak [walau tidak berani bertaruh] bahwa pada hari ini ada deretan panjang antrian sapi dan kambing di pintu kemulyaan milik Allah dimana binatang binatang tersebut adalah berarak arakan hewan hewan kurban yang muncul dari keikhasan yang bersemi di hati muslimin dan muslimah semaya pada. Termasuk dalam antrian,  Insya Allah adalah juga 10 ekor kambing dan 2 ekor lembu yang tadi pagi sisa hidupnya berakhir di tangan Bapak Suradi [dalam foto berikut adalah beliau yang perpose dengan pedang jagal nya]sang  algojo –the butcher– dalam rangkaian penyembelihan hewan korban di Masjid At Taqwa dusun Karangmojo B desa Grogol kecamatan Paliyan. Gema Takbir yang berkumandang mengiringi semangat berkorban niscaya merupakan indikasi keikhlasan itu.

Dari Qurban @ At Taqwa
Dari Qurban @ At Taqwa
Dari Qurban @ At Taqwa

Klik disini untuk Foto Lebih Banyak Qurban @ Karangmojo B

10 ekor kambing dan 2 lembu adalah angka yang besar menurut saya –kami– bagi dusun/ jamaah masjid yang berpenghuni kurang dari 90 KK. Betapa ketika 15 tahun yang lalu saya menyaksikan dengan kecemburuan karena ada dusun lain yang sudah mampu mengorbankan lebih dari 20 ekor kambing sedangkan di Masjid At Taqwa masih dengan cermat membagi daging dari 3 atau 4 ekor kambing. Walaupun terlepas dari sedikit dan banyak daging pembagian tetap harus disyukuri dengan perjuangan dan azham sehingga sampailah pada jaman dimana kitapun bisa berkorban. Semoga di tahun tahun mendatang juga demikian bahkan lebih baik lagi.

Ada kata kata sontoloyo yang saya suka “Budayakan Berkorban tetapi JANGAN menjadikan Mengorbankan Orang Lain sebagai BUDAYA”. Siapa yang tidak setuju kalau daging kambing [gratis] itu NikMaT?

PS :

Yang tidak setuju pasti mereka mereka yang menderita tekanan darah tinggi dan sebangsanya

Shalat Ied di Masjid

Memang shalat Ied baik itu Iedhul Adha ataupun Iedhul Fitri menjadi lebih afdol bilamana kita menunaikanya ditanah lapang akan tetapi apabila suasana menjadi tidak memungkinkan maka Masjid KI Ageng Pemanahan dan Balai Desa Grogol merupakan sebuah pilihan jamaah sedesa Grogol. HUJAN yang disiramkan Allah ke Bumi Grogol Gunungkidul sejak kemarin merupakan optimisme tersendiri bagi kelangsungan hidup bertani yang merupakan pengharapan bagi sebagian banyak hamba jelata. Semangat berkorban yang dibawakan Hari Raya ini merupakan tantangan para hamba untuk senantiasa bersyukur dengan cara cara seyogyanya serta berjuang menunaikan setiap wajib dan sunnah Nya ditengah tengah guyuran deras ujian berupa nikmat, kesempatan dan kesempitan. Kesempitan dalam artian harus disikapi dengan kreatifitas memenuhi syarat syarat Ibadah.

Dari Campuran

Masjid Ki Ageng Pemanahan sebagai tempat Shalat Ied

Dari Campuran

Khotbah Iedhul Adha oleh Bapak H Junari

Selamat Iedhul Korban, semoga mendidik terutama saya dengan nilai nilai keikhlasan, semangat berjuang, semangat berkorban tanpa mengorbankan orang lain untuk setiap kepentingan apapun