Iedul Adha tahun ini bertepatan dengan awal penghujan. Habis hujan pula. Dingin pula. Pasti tanah lapang desa becek. Pasti jalanan menuju lapangan desa becek. Eh tidak, tahun ini, ruas – ruas jalan utama di desa Grogol sudah bercor blog, sebagian beraspal meski sebagian yang lain dalam pengerjaan.
Masih belum jam 06:00 WIB saya sudah berjalan menuju tanah lapang. Tentu saja setelah saya memenangkan pertarungan dengan kemalasan diri. Mandi bersiramkan kedinginan dan tubuh menggigil dengan pilek menyumbat hidung. Saya berjalan kaki berbarengan dengan Fajar. Sementara bapak dan simbok sudah berangkat lebih dulu. Konon, Shalat Ied tahun ini akan dilaksanakan lebih awal dari tahun – tahun sebelumnya. Karena bertepatan dengan Jum’at, sehingga diharapkan waktu untuk penyembelihan hewan Qurban tidak mengganggu Ibadah Jum’at. Begitu isi Surat Edaran dari P2A Desa Grogol. Setahu saya Ibadah Jum’at sudah tidak wajib bagi yang telah menunaikan Shalat Ied. Tetapi biarlah, mungkin mereka punya pertimbangan tersendiri.
Benar apa yang saya duga. Tanah lapang benar – benar becek. Untung saya dapat tebengan tikar yang dipersiapkan oleh jama’ah lain.
Shalat Ied berlangsung cepat. Kemudian dilanjutkan dengan Khotbah Ied. Ibrahim, Siti Hajar dan Ismail adalah tema abadi dalam tiap – tiap Adha. Menurut saya tidak ada hal beda yang disampaikan oleh khotib. Gaya penyampaian datar itu tidak cukup untuk mengalihkan perhatian saya dari ambil foto kiri kanan. Kalau tidak usil pasti bukang saya dong 😀
Seusai Shalat Ied saya segera pulang untuk mengganjal perut yang melapar. Konon sebelum Adha disunnahkan untuk menahan makan dan minum. Entah apa hikmah dibalik itu. Saya sendiri belum pernah menemukan kupasannya dalam suatu kajian.
Menuju ke tempat penyembelihan hewan qurban di Masjid At taqwa Karangmojo b. Ada 2 ekor sapi dan 5 ekor kambing yang di korbankan oleh jamaah. Sayang saya sedikit terlambat sehingga kehilangan kesempatan untuk menyaksikan kambing – kambing disembelih. Apa yang saya amati dari kambing yang disembelih itu kelimanya berwarna merah/cokelat atau berbelang putih. Tidak ada kambing hitam.
Acara puncak penyembelihan kedua ekor sapi ditangani langsung oleh Bapak Suradi. Dalam beberapa saat, dengan dari tahun ke tahun kepiawaiannya, di tangan Bapak Suradi, kedua sapi ini segera menghadap kehadirat Allah SWT. Kemudian para juru kelet dengan trengginas menguliti sapi untuk dagingnya dibagikan kepada masyarakat dusun Karangmojo b yang berjumlah lebih kurang 100 KK
Semoga tahun depan jumlah hewan Qurban lebih banyak. Amiiin
PS : Foto foto ini saya hosting dengan layanan Flickr, jadi silahkan klik untuk melihat gambar dalam resolusi sebenarnya
Ping balik: Twitted by jarwadi
mas jar piye cara pendisrtibusian daging korban ke yang berhak, diantar dari pintu kepintu atau disuruh antri ketempat pemotongan
oh itu diantar ke rumah warga oleh adik adik yang bertugas disini, tidak menggunakan sistem tiket 😀
Idul Adha kali ini istimewa, karena saya kurban pake uang sendiri
mudah mudahan tahun depan saya dapat mengikuti jajak nonadita. amiin
Mas foto-foto ini keren, bisa bercerita sendiri sekaligus mengundang orang untuk membuat cerita. Terutama foto 1, 3, 5. 🙂
anu paman tyo; foto foto itu kemarin saya ambil dengan ponsel, dan langsung saya upload ke flickr dengan ponsel, jadi sayang kalau tidak dipasang di blog, meski belum mempertimbangkan penyusunan storyboard berdasar gambar gambar itu 😀
Juragan,
Semoga pahala idul Qurban dilimpahkan bagi kita semua yang menunaikannya.. itu close-up bener ya fotonya 😀
Nampaknya sibuk sebagai panitia Idul Qurban juga nih.. 😀
Salam hangat dari afrika barat!
PS: Disini video call mah mana bisa 🙂
kepanitiaan qurban di sini tidak terbentuk secara sengaja, gotong royong ala indonesia sangat kental berlaku disini 😀
Di komplek aku malah lebih parah lagi . . satu kambing buat warga trus kita juga di bagi jatah . . . mendingan kurban lewat dompet duafa Republika deh
iya deh, seperti ideal sekali dengan republika dompet duaafa
Ping balik: 3 Sapi 3 Kambing Dipotong di Masjid At Taqwa « Menuliskan Sebelum Terlupakan
Ping balik: Urunan Sapi Untuk Kurban « Menuliskan Sebelum Terlupakan
Ping balik: Iedul Adha 1433 H / 2012 M « Menuliskan Sebelum Terlupakan
Ping balik: Iedhul Korban 1434 H | Menuliskan Sebelum Terlupakan
Ping balik: Iedhul Adha 1437 H di Desa Grogol – Gadget, Running & Travelling Light