Download Ubuntu 11.10 Oneiric Ocelot

Window Manager and Software Center on Oneiric Ocelot

Window Manager and Software Center on Oneiric Ocelot

Ubuntu 11.10 Oneiric Ocelot saat ini sudah dapat di download di http://cdimage.ubuntu.com/daily-live/current/. Saya tadi men-download pada kira – kira jam 10 WIB dan berhasil menginstallnya pada Laptop Acer Travelmate dengan tanpa kendala.

Sementara saya main-main dulu dengan versi terbaru ubuntu ini dan review lebih lengkap akan saya update kemudian pada posting terpisah. Bagi yang pengin mencicipi dipersilakan di link di atas.

Search Box On Ubuntu 11.10 Oneiric Ocelot

Search Box On Ubuntu 11.10 Oneiric Ocelot

Sentimen Koran Tempo Terhadap Google+

Koran Tempo, beberapa hari yang lalu, menulis sentimen negatif tentang Google+, layanan jejaring sosial milik Google. Sentimen negatif itu berangkat dari minimnya keaktifan para petinggi Google dalam mengisi konten di jejaring sosial produk mereka itu.

Saya tidak membaca sendiri tulisan bernada sentimen di Koran Tempo itu. Saya hanya tahu dari membaca posting/update Mas Ikhlasul Amal di account Google+ nya di https://plus.google.com/100145856129045595138/posts/DTrumJSLrct

Dan saya jadi langsung teringat sebuah artikel yang diterbitkan pada tanggal 5 Juni 2009 oleh Marshall Kirkpatrick yang memuat penjelasan dari co-founder twitter, Jack Dorsey, tentang banyaknya pertanyaan kenapa staff twitter malah jarang nge-tweet/twitter-an. Artikel Mas Marshall Kirkpatrick sekarang masih bisa dibaca di :

http://www.readwriteweb.com/archives/twitters_staff_may_not_use_twitter_like_you_do_tha.php

Dalam artikel itu saya cukup terkesan dengan apa kata Mas Dorsey berikut:

Twitter co-founder, Jack Dorsey, said this week that he hopes the service will someday be just like electricity, something everyone uses but few feel the need to talk about. To follow that analogy, if you were someone who used a heavy duty washer and dryer in your home and found out that the electric company didn’t employ people who regularly used any appliances bigger than a toaster – wouldn’t you be a little concerned about the long term viability of your power supply?

Dalam konteks ini petinggi Google+ apabila ditanya langsung saya kira akan memberikan jawab dengan analogi yang sama. Atau analogi yang lebih cerdas lagi? hehehe

PS:

Untuk menemukan artikel yang ditulis Mas Marshall ini, saya tadi googling dengan kata kunci “twitter employees do not tweet often” Jadi sebenarnya saya tidak pernah mengingat nama Marshall Kirkpatrick dan Jack Dorsey sebelumnya. 😀

Heboh Ketinggalan Pesawat itu …(2)

Tanpa malu-malu mengatakan bahwa bagian terheboh dari cerita perjalanan saya mengikuti event Ulang Tahun ke-3 Telkomsel Blackberry Community yang diselenggarakan di Bandung Super Mall sebenarnya malah terjadi setelah saya usai larut dalam hingar bingar acara puncak, yaitu dalam perjalanan saya pulang balik ke Yogyakarta.

Betapa tidak. Demi penerbangan jam enam petang di Sukarno-Hatta, saya rela dengan berat hati berpamitan bos Arif Setyawiyoga dkk untuk meninggalkan venue pada jam dua siang lebih sedikit meski acara terus berlangsung hingar. Saya rela dengan tidak sopan mem-BBM bos Budi Setyawan agar mempercepat makan siang bareng anak istri. Bos Buset, demikian beliau akrab disapa, adalah satu-satunya tamu kehormatan dari Surabaya yang semobil dengan saya menuju Bandara. Pikir saya ini agar punya waktu cukup longgar untuk mencapai bandara.

Mobil Blackbull Innova yang dikendarai Mang Ujang berjalan dengan kecepatan kura-kura menembus kemacetan Jalan Gatot Subroto sampai pintu tol Buah Batu. Kemacetan memang tidak aneh saya lihat di televisi, tetapi menjadi bagian kemacetan adalah sakit kepala tersendiri. Kali ini saya tidak bisa menjadi teman ngobrol Bos Buset. Saya hanya bisa diam meletakan kepala pada sandaran jok mobil berharap deraan cenat cenut ini sedikit reda.

Laju di Tol Cipularang yang relatif lancar ternyata tidak serta merta meredakan kepala nyut-nyutan pening tujuh keliling ini. Di Rest Area km … kami istirahat untuk mencari toilet. Namun sebenarnya apa yang paling saya butuhkan di Rest Area bukan tempat buang hajat. Saya ingin membeli Paracetamol. Dengan berang saya bilang dalam hati, dua butir tablet paracetamol pasti cukup.

Hal menggelikan terjadi. Keluar dari pertokoan di Rest Area, saya malah bingung mencari dimana Mang Ujang memarkir mobil. Mondar-mandir mencari kok rasanya seperti keliling arena lingkaran setan. Haaduuuh! Telpon-telponan dengan Mang Ujang pun tidak bisa mengembalikan orientasi saya. Baca lebih lanjut

Tangan Kapalen: Hambat Pembuatan eKTP di Paliyan

Setelah masalah jaringan internet dan ketersediaan listrik yang tidak memadai di beberapa kecamatan di Gunungkidul, pagi ini saya membaca penemuan masalah baru dalam proses pembuatan eKTP. Masalah yang ditemukan terjadi di kecamatan Paliyan ini adalah tangan para penduduk yang “kapalen“.

Kapalen atau penebalan lapisan kulit pada jari ini menyebabkan finger print spot tidak bisa dengan baik merekam sidik jari. Selengkapnya silakan baca berita selengkapnya di Harian Jogja online di :

http://www.harianjogja.com/read/gunungkidul/22017/telapak_tangan_kapalan_hambat_pengambilan_sidik_jari_e-ktp

Jadi khawatir nih, jangan-jangan pada giliran saya kelak, petugas pemindai sidik jari akan ketawa-ketiwi mendapati jari-jari tangan saya yang kapalen. 🙂

out door unit for e-KTP

out door unit for e-KTP

Foto oleh: Zuhdan HP.

Katanya ini proyek nasional yang mempertaruhkan kredibilitas Pak Gamawan Fauzi, Menteri Dalam Negeri kita, tetapi kenapa parabola ini kelihatan tidak serius dipasang. Proyek Nasional kok masih pakai diganjal batu. 😀

Semoga e-KTP nasional ini sukses.

 

Review #K800Fotografia Dony Alfan

Kamera yang bagus adalah …. . Kamera yang bagus adalah kamera yang selalu dibawa kemana-mana. Dan tombol shutter -nya paling sering dipencet-pencet. 😀 Sony Ericsson Cybershot K800 pasti merupakan kamera yang bagus bagi mas Dony Alfan. Saya percaya Mas Dony mempunyai kamera-kamera lain dengan spesifikasi teknis yang lebih mumpuni.

Kenapa saya bilang K800 adalah kamera bagusnya Mas Dony Alfan? Lihat saja ebook yang ia terbitkan yang berjudul K800 Fotografia. Kita bisa melihat aneka photo shot dalam ebook setebal 70 halaman itu. Bener ngga saya bilang “setebal”. Bagaimana kita bisa mengatakan sebuah ebook itu tipis atau tebal. 😀 Dalam ebook 70 halaman itu kita bisa melihat photo shot yang diambil dari berbagai tempat dan kesempatan. Kalau tidak karena selalu dibawa kemana-mana, mana mungkin Mas Dony bisa mendapatkan gambar-gambar yang nampak ditemukan secara alami. Baca lebih lanjut

Blog Itu Trend Sesaat?

Pada tanggal 3 Oktober 2011, mas Wiku Baskoro menulis di Daily Social sebuah artikel tentang 20 website yang paling populer di Indonesia. Artikel itu bisa dibaca di http://dailysocial.net/2011/10/03/20-situs-paling-populer-di-indonesia-agustus-2011/ .

Dari data peringkat popularitas website di Indonesia yang bersumber dari riset Effective Measure itu yang paling menarik bagi saya adalah website yang menduduki peringkat 2 dan 6. Peringkat 2 adalah Blogspot dan Peringkat 3 adalah WordPress. Hal itu dapat dengan mudah dipahami bahwa blog adalah sumber penting bagi netizen dalam memperoleh dan sekaligus memproduksi informasi. Akses ke blog so far masih di atas Vivanews (peringkat 7), Detik (peringkat 10) atau Kompas.com (peringkat 12 ) sekalipun.

Jadi apa kata pakar telematika Indonesia bahwa blog merupakan trend sesaat sampai saat ini tidak terbukti. TIDAAAK. Setidaknya di Indonesia.

Hampir kelupaan, hal menarik lain dari 20 besar peringkat website terpopuler ini adalah keberadaan Yahoo yang nangkring di peringkat 1. Saya benar-benar tidak mengira. Ini pasti kerjaan Mas Budi Putra setahun yang lalu. Kemudian Youtube yang menduduki peringkat ke-4 menimbulkan pertanyaan, apakah merupakan indikator infrastruktur/bandwidth internet di Indonesia sudah baik/lebih baik.

Selamat Pagi. Tetap semangat ngeblog yah 🙂

Nasib Baik

Dalam suatu majelis, seorang jamaah bertanya ke Nasrudin.

“Mullah, apa itu nasib?”

“Maksudnya?”

“Begini, “Nasrudin menatap si jamaah dengan serius. “Kalau kamu berasumsi suatu kejadian baik akan terjadi, tapi tidak terjadi –kamu menyebutnya ‘nasib buruk‘. Kalau kamu berasumsi kejadian buruk akan terjadi, tapi tidak terjadi –kamu menyebutnya ‘nasib baik‘”.

“Kamu berasumsi suatu hal akan terjadi, tapi kamu tidak tahu masa depan –kalau kamu salah tebak, maka kamu menyebutnya ‘nasib‘.”

Siapa sih yang tidak nyengir membaca kisah-kisah Nasrudin Hodja. Saya adalah salah satu orang yang tidak pernah bosan untuk senyum-senyum seorangan membaca cerita-cerita Nasrudin yang tak berzaman itu.

Cerita Nasib Baik ini hanya saya ceritakan kembali di blog ini. Tidak apa meskipun cerita yang sama telah bertebaran di internet sejak lama. Biar dikata orang menggarami lautan tetapi beberapa hari terakhir ini saya sedang belajar mengalami sendiri apa yang disebut nasib belum baik dan nasib baik.

Saya ingin optimis bahwa setiap pengalaman nasib merupakan langkah-langkah menuju nasib baik agar bisa diambil hikmah dan pelajarannya. 🙂

Punya Problem Dengan Milis Yahoo

Saya agak kesulitan memberi judul tulisan ini. Akan tetapi maksud saya dalam tulisan kali ini adalah untuk menceritakan email Yahoo yang saya pakai untuk mail list tidak bisa menerima email dari beberapa mail list yang saya ikuti.

Saya tidak tahu sejak kapan email yahoo saya ini ngadat karena baru petang ini saya sempat ingin membaca-baca email-email yang masuk dari milis-milis yang saya ikuti. Melihat selama beberapa hari tidak ada satu pun email yang masuk dari beberapa milis sekaligus, saya tidak mencurigai ada masalah pada milis yang bersangkutan. Apa iya beberapa milis mengalami gangguan pada waktu bersamaan. Kecurigaan saya arahkan ke account email saya.

Saya mencoba mengirim email kepada salah satu milis itu dan dalam beberapa saat mendapat email balik dengan subyek: Unable to deliver your message, seperti tangkapan layar di bawah : Baca lebih lanjut

Kesulitan Memilih Batik Secara Online

Bulan lalu, saya ingin membeli batik di toko-toko yang ada di kota Wonosari. Keluar masuk dari toko satu ke toko yang lain, saya hanya menemui batik dengan motif yang itu – itu saja. Padahal tujuan saya membeli batik lagi adalah karena kemeja-kemeja batik saya sudah sering saya pakai ke berbagai acara “njagong” dan pesta. Kalau tiap ketemu orang di pesta, batik yang saya kenakan itu-itu saja dikiranya saya tidak pernah ganti baju. 😀

Hari berikutnya, saya berburu batik ke Yogya. Di sana saya bisa leluasa memilih batik di toko berbeda-beda mulai dari Mirota Batik, Margaria, Danar Hadi dan masih banyak lagi. Saya juga bisa memilih-milih batik di Pasar Bering Harjo. Tapi tempat terakhir ini belum sampai saya coba karena pada hari itu  sudah cukup cape untuk ke sana.

Kalau membeli batik di Wonosari dibatasi oleh sedikitnya pilihan. Masalah yang timbul membeli batik di kota Yogya adalah karena terlalu banyak pilihan. Masalah lain adalah duit. Ternyata batik-batik yang dibanderol harga tinggi itu bagus-bagus. 😀 Jadi di sini saya malah tambah cape dengan mengkompromikan selera dan ketersediaan anggaran. Kalau sudah begini selera harus di re-adjust lagi. Kalau perlu tidak segan pindah toko agar siapa tahu mendapatkan pilihan dan harga yang lebih pantas. Resikonya jadi tambah effort dan tambah cape.

Pagi ini saya mencoba mencari batik secara online. Dengan bantuan googling, saya melihat-lihat koleksi dan harga batik di  toko – toko online yang disarankan Paman Google. Mudah sekali mendapatkan, atau lebih tepatnya melihat foto koleksi dan desain batik yang bagus-batus dan kreatif. Saya tidak perlu cape berjalan kaki dari satu toko ke toko lain, dari satu rak ke rak yang lain yang terpajang dari satu lantai ke lantai yang lain.

Kendalanya adalah, ternyata saya lebih sreg kalau membeli batik itu yang bisa disentuh bahan kainnya, dilihat dari dekat, dan dicoba di kamar pas dan mendengarkan pendapat teman apakah suatu motif batik pantas saya kenakan. 🙂

Jadi saya menulis posting ini dulu sebelum memutuskan apakah mau jadi membeli batik secara online atau tetap menggunakan cara konservatif membawa pulang baju batik dari toko.

Selamat Hari Batik Indonesia. Selamat Hari Minggu Kisanak 🙂

 

I like the dislike button

Selain Youtube, apalagi sih yang menambahkan fitur dislike? Sepertinya lebih asyik. Kita jadi tidak merasa dipaksa untuk menyukai atau membiarkan saja suatu posting. Lhoo kalau memang tidak suka. 😀

Kapan Facebook, Google+, WordPress, dan teman-temannya menambahkan fitur dislike? Kalau di situs situs user generated content buatan dalam negeri seperti Politika dan Bicarafilm malah sudah ada sejak dulu. 🙂