Wisata Berkuda di Candi 9 Bandungan

The Morning Sun

The Morning Sun

Selasa, 8 November 2011. Matahari mulai beranjak naik. Hangatnya menembus kaca-kaca. Menyela hujan yang beberapa hari belakangan turun. Bus Wisata Bimo yang mulai melaju meninggalkan bumi Gunungkidul. Menuju suatu Pegunungan di Jawa Tengah sana dimana Wisata Candi Songo terletak.

Untuk ukuran wisata kelas budget, Bus Bimo ini lumayan nyaman, interiornya tampak bersih dan rapi, mesin bus cukup lembut dan bertenaga meliuk-liuki tikungan dan tanjakan di jalanan Patuk. Bus juga dilengkapi dua monitor LCD dan fasilitas karaoke.

Karaoke deck ini yang kemudian membuat suasana menjadi hingar bingar melarut dalam riah. Kali ini saya harus bisa beradaptasi dengan cepat dan menaikan level toleransi dengan lagu-lagu dangdut dan oldis Indonesia ‘Panbers’, hehe Lengkap dengan alunan vokal yang bervariasi dari pita suara serak-serak basah,  suara sopran, alto sampai jenis pita ember. Apapun saya harus membaur. 😀

Untungnya, saya duduk satu kursi dengan seorang mechanical engineer yang sama-sama tidak suka kegaduhan dan beliau lebih berkenan bercerita tentang seluk-beluk jalan Yogya-Semarang yang kami tempuh, tempat-tempat eksotis di kota Semarang serta kuliner yang ada di kota tua.

Jam 11 siang, bus sudah mulai menggeber tenaga menaiki area pegunungan di Desa Wisata Bandungan. Bus berhenti di areal parkir dan perjalanan naik diteruskan dengan mobil pick up untuk mencapai pintu masuk komplek wisata. Kami ber-shalat Dhuhur dulu sebelum bersenang-senang. 🙂

Ticket Entrance

Ticket Entrance

Untuk menikmati komplek wisata Candi Songo ini sebenarnya ada beberapa alternatif. Bisa langsung memilih hamparan rumput yang rapi kemudian pesta kebun dan lotisan/rujakan 🙂 , bisa dengan jalan kaki menilik satu candi sampai ke candi ke sembilan, bisa dengan mengelilingi komplek wisata dengan berkuda, atau apalah terserah. Yang penting tidak membuat tindak vandal dan asusila di sini. 😀

Saya sendiri dengan teman seorang mechanical engineer memisah dari rombongan dan memilih naik turun gunung di komplek wisata ini dengan  berkuda. Di tempat wisata Candi Songo, tiap kuda bisa disewa seharga Rp 50.000,- sudah termasuk bonus seorang pemandu kuda yang sekaligus memandu kita berwisata.

Horse Rider

Horse Rider

Bagi saya, menunggangi kuda menyusuri jalan setapak kecil Baca lebih lanjut

Lutut Keseleo, Apa Obatnya?

Kemarin siang, ketika  sedang menuruni suatu tempat, saya memilih melompat. Tempat itu tidak tinggi-tinggi amat untuk dicapai dengan lompatan. Apesnya kali kiri saya nyangkut. Sehingga saya gagal mendarat dengan sempurna.

Telapak kaki saya tidak mendarat lebih dulu sebagaimana seharusnya. Melainkan bagian sisi dari lutut yang membentur tanah duluan. Kaki terpelintir/terkilir. Atau orang Jawa menyebutnya kecenik. Saya meringis kesakitan dalam beberapa menit sebelum rasa nyeri mereda. Tidak terlihat ada luka memar pada lutut. Tetapi kalau diraba memang baru terasa sakit. Pikir saya, rasa nyeri ini akan berangsur hilang dalam beberapa saat. Dan memang saya bisa meneruskan aktifitas. 🙂

Namun, setelah semalam saya bangun tidur, kaki saya terasa nyeri bila digerakan dan lutut susah bila diluruskan. Sampai tadi pagi, tiap gerakan iktidal, rukuk dan sujud serta tahiat dalam shalat Subuh seolah benar-benar suatu perjuangan. Tiap perlu gerakan menekuk kaki terasa nyeri dan nyilu.

Tak tahan dengan rasa nyeri ini, pagi tadi saya tertatih-tatih berjalan ke tempat tukang urut di desa dimana saya tinggal. Ke rumah Mbok Yatini. Untuk Anda tahu, Mbok Yatini adalah dukun urut paling tersohor seantero desa.

Haduuuuh! Merasakan urat-urat kaki dan tubuh diurut itu tidak enak. Saya sekali dua mengerang-erang kesakitan. Terlebih ketika lutut saya yang terkilir dicoba diluruskan. Meskipun setelah mencoba diluruskan berulang-ulang, kaki saya jadi lebih mudah digerak-gerakan.

Selain diurut, sebenarnya ada ngga sih, obat yang bisa mempercepat penyembuhan dan pemulihan lulut kaki yang terkilir? Saya ingin pulih secepatnya. Karena dalam beberapa hari ke depan banyak kerjaan yang perlu diselesaikan dengan aktifitas fisik yang intensif. 🙂

 

 

Komitmen Belajar Menulis

Fungsi utama blog ini adalah untuk belajar. Untuk belajar menulis. Lebih tepatnya mencari, mendokumentasikan dan menyampaikan ide dalam bentuk tulisan. Sebagai sarana untuk belajar, tentu saja tulisan-tulisan saya ini belum baik. Masih jauh dari baik. Masih membosankan untuk konsumsi publik.

Saya memulai menulis di blog ini pada kira-kira 4 tahun yang lalu. Sudah cukup lama juga ya. Apalagi kalau dihitung dari blog-blog saya sebelum yang ini. Lebih lama lagi. 🙂 Saya tidak akan bilang “seharusnya“. Kalau menggunakan ukuran “seharusnya”, seharusnya tulisan saya sudah tidak terlalu jelek bila melihat kembali kapan saya mulai belajar membuat posting di blog. Tapi sekali lagi saya tegaskan “tidak apa-apa“. Baca lebih lanjut

3 Sapi 3 Kambing Dipotong di Masjid At Taqwa

Menguliti Kambing

Menguliti Kambing

Benar apa yang saya duga dalam postingan saya sebelum ini, biasanya ada shohibul kurban yang menuntun hewan korban ke tempat pemotongan tanpa mendaftarkan ke panitia terlebih dulu. Ini terjadi di tempat pemotongan di Masjid At Taqwa Karangmojo B. Kalau tadi saya tuliskan di Karangmojo B ada 3 sapi dan 2 kambing. Menjelang detik-detik pemotongan ada jamaah membawa seekor kambing. Jadi jumlah hewan yang dipotong menjadi 3 sapi dan 3 kambing.

Angka kesadaran berkorban yang bagus untuk ukuran dusun Karangmojo B yang berpenduduk kurang dari 100 KK.

Untuk prosesi pemotongan hewan kurban sendiri berjalan lancar dan lebih profesional. Jagal/tukang sembelih dipercayakan kepada orang yang benar-benar kompeten, yaitu Pak Suradi. Mengingat kualitas daging dan tata cara pemotongan sesuai syar’i itu sangat penting, tidak semua orang dipercayakan mengemban tugas ini. Jadi memotong hewan itu tidak asal mati. Atau si penyembelih bukan orang yang asal berani.

Untuk pembagian daging kurban, mulai tahun ini juga mulai diterapkan beberapa penertiban. Penertiban itu meliputi siapa saja yang berhak menerima daging kurban. Apa saja hak yang akan diterimakan kepada shohibul kurban, tata cara penyembelihan dan pembagian, dan lain lain.

Sekitar jam 11 siang, proses mragat kambing dan sapi selesai dan bisa dibagikan kepada yang berhak.

Saya sebenarnya siang tadi ingin mencicipi tongseng kambing buatan rumah. Tapi  aturannya keluarga yang sudah berkurban sapi itu tidak berhak menerima pembagian daging kambing. Keluarga shahibul kurban hanya berhak menerima maksimal sepertiga bagian dari hewan yang dikorbankan. Jadi saya dan simbok mencoba bereksperimentasi untuk membuat gulai daging sapi. Sebenarnya bisa-bisa saja sih saya meminta secara pribadi daging kambing kepada tetangga yang berkorban kambing. Atau bertukar daging. hehe

Dan Alhamdulillah, saya, bapak dan simbok melahap tanpa sisa gulai daging sapi eksperimentasi simbok tadi. Enaaaaak … 😀

Cerita Idul Adha pada tahun-tahun sebelumnya:

Menanam Jagung Jangan Jemu-Jemu

Dari kemarin sore sampai tadi malam, hujan cukup deras dan merata turun di desa dimana aku tinggal dimana mata pencaharian utama penduduknya adalah bertani. Waktu yang tepat untuk segera bercocok tanam. Terutama dan yang harus didahulukan adalah tanaman palawija. Kecuali padi yang harus menunggu curah hujan lebih banyak.

Kali ini kami sengaja meladang lebih pagi agar kedua ladang itu sudah selesai ditanami sebelum matahari terlalu terik. Bukan kami takut sengat matahari. Hari ini adalah hari Arofah. Hari dimana muslim disunahkan untuk berpuasa sebelum Hari Adha. Kami menjaga diri agar keringat tidak terlalu berlebih sehingga menurunkan cairan tubuh dan bisa-bisa mengurangi kekhusukan berpuasa.

Udara pada jam 5 pagi tadi terasa dingin. Mendung menggelayut menutupi wajah langit. Itu bukan penghalang bagi semangatku, bapak dan simbok untuk segera bergegas ke ladang keluarga di Ngglempeng dan Lor Ngglempeng. Kami bertiga berjalan kaki  dengan benih jagung, tugal dan cangkul dipundak, menempuh jarak hampir 2 km.

Jalan kaki ke Nglempeng itu sendiri aku rasakan asik. Entah kenapa aku melihat jalanan yang jeblok-jeblok banyak gedebel-nya itu seolah baru. Padahal aku telah berulang kali melewatinya dengan kaki ini. Apalagi laron-laron yang aku lihat beterbangan menikmati mongso rendeng dan kebebasan dan ada yang hinggap di ranting-ranting kering. Juga laron-laron yang dengan dikawal rayap sedang keluar dari lobang kepundung di kiri kanan jalan di dekat pohon randu raksasa di Lor Ngglempeng. Rumput dan dedaunan basah yang membagikan aroma alam Baca lebih lanjut

Daftar Gmail Tanpa Nomor Ponsel

Untuk suatu hal, saya kemarin mendaftar account email baru di Gmail. Pendaftaran itu terhenti sampai pada tahap memasukan kode verifikasi yang oleh Gmail akan dikirimkan ke nomor ponsel. Untuk tahap ini Gmail menyuruh saya untuk memasukan nomor ponsel untuk dikirimi kode verifikasi. Namun kode verifikasi lewat SMS yang saya tunggu-tunggu itu tidak kunjung datang. Kata Gmail terkadang SMS baru sampai dalam 15 menit. Padahal saya telah menunggu sampai pagi ini. Atau lebih dari 14 jam 😦

Tidak sabar menunggu lebih lama, saya mencoba cara lain. Kalau tidak salah, sekilas saya melihat ada tombol invite frend di pojok kiri bawah Gmail Web. Dan benar. Fitur invite friend ini ada. Maka saya segera meng-invite account email saya yang lain di penyedia layanan yang lain. Mengikuti link yang dikirim oleh Gmail. Mengisi beberapa isian. Dan klak klik.

Dan, Viola. Saya bisa punya satu account Gmail lagi tanpa perlu memasukan nomor ponsel/tanpa perlu verifikasi SMS. 🙂

Tampilan Baru WordPress.com Mobile

The WordPress Mobile New Look

The WordPress Mobile New Look

Belakangan ini beberapa layanan online yang saya gunakan menawarkan tampilan baru. Di antara layanan online itu adalah Google Reader, Google Mail yang tampilan barunya baru saya coba pagi tadi dam saya tidak tahu bagaimana mengembalikan ke tampilan lama. Dan WordPress.com Mobile.

Layanan-layanan yang saya sebut ini tidaklah sering berganti tampilan. Berbeda dengan Facebook yang tampilan dapat berubah-ubah setiap saat tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Kembali ke tampilan baru wordpress.com mobile. Tampilan baru blog wordpress.com itu telah saya lihat beberapa hari yang lalu.

Kesan pertama saya adalah perlu waktu lebih lama ketika membuka halaman dari ponsel saya yang terhubung ke jaringan 2 G Telkomsel. Baca lebih lanjut

Budi Rahardjo: Tokoh Blog Inspiratif

Di antara banyak  blog yang pernah saya buat, saya bahkan sudah lupa beberapa blog yang pernah saya buat dan kemudian mati terlupakan, di blog inilah saya paling rajin membuat posting. Posting yang kebanyakan adalah tulisan sekenanya, foto-foto ala kadarnya dan beberapa rekaman audio dan video.

Blog ini bukan blog yang pertama kali saya buat, melainkan untuk yang kesekian kalinya saya membuat blog. Kisah awal sebagai blogger, saya adalah blogger karena … Karena membuat account di blogspot/blogger. Account blogger pertama saya itu mati suri dalam hitungan minggu. Kemudian saya membuat blog baru lagi di blogspot yang berusia tidak jauh beda dengan blog pertama saya, hehe

Alasan kenapa blog-blog awal saya itu bergelimpangan, mulanya adalah karena saya belum punya koneksi internet yang bagus. Saat itu sekitar tahun 2004 dan internet di sini hampir identik dengan dial up 080989999 telkomnet instant.

Tetapi kesulitan sebenarnya adalah karena saya tidak tahu apa yang akan saya tuliskan di blog. Rasanya saya tidak punya cerita yang sesuatu banget untuk di-blog-kan. Memang saya bisa membuat tutorial, tetapi saya rasa itu tidak asik.

Sampai saat, saya lupa ceritanya,  saya menemukan blog milik Pak Budi Rahardjo di http://rahard.wordpress.com. Pak Budi Rahardjo saya ketahui sebagai seorang Profesor sekaligus dosen senior di Institut Teknologi Bandung. Sekaligus saya mengenalnya dengan tulisan-tulisan beliau di beberapa majalah IT di Indonesia.

Blog beliau menarik karena apa yang di-blog-kan Pak Budi tidak melulu serius seperti apa yang beliau sampaikan melalui media cetak. Pak Budi banyak menulis hal-hal ringan dalam kehidupan sehari-hari seperti makan siang dimana, musik, futsal, jengkel terjebak macet, kritik sosial dan lain-lain. Bilapun beliau menuliskan topik yang aktual dan serius, beliau tetap menyampaikan dengan pembahasaan yang ringan.

Topik-topik ringan yang di-blog-kan Pak Budi ini menginspirasi bahwa ada banyak hal dalam kehidupan yang pantas disyukuri, dinikmati dan dibagikan. Dalam konteks ini dibagikan melalui media blog. Sebagai postingan Baca lebih lanjut

Cyber Shot K810i Rusak

Bisa dikatakan hari ini adalah hari paradox bagi saya. Betapa tidak. Ketika pada tanggal 01-11-2011 ini ada banyak orang di luar sana bersuka cita karena gajian. Saya malah sedang merasakan apes. Ponsel kesayangan Sony Ericsson K810i saya dapati hari ini rusak.

Ponsel dengan fitur kamera terbaik yang pernah saya punya itu  telah menjadi bagian berharga dengan membantu saya membuat rekaman hidup selama sekitar 3 tahun. Rekaman-rekaman  itu sebagian saya share di http://jarwadi.posterous.com, di facebook, flickr, picasaweb dan termasuk foto-foto ilustrasi di blog ini.

Ponsel ini selama sekitar 3 tahun saya pakai memang sudah jatuh berkali-kali. Body/chasing pun sudah lecet-lecet. Beberapa waktu lalu malah tutup baterai melonggar dan mudah sekali terlepas. Sehingga saya kepikiran untuk mengganti chasing/box ponsel saya. Chasing pun saya ganti seharga Rp 70.000,- Beberapa hari setelah ganti chasing sih rasanya baik-baik saja.

Sampai hari ini ketika akan saya pakai, beberapa tombol ponsel saya dapati tidak berfungsi, joystick juga hanya bisa digerakan ke atas. Hewduuuh.

Atau memang wajar ya, ponsel seusia itu rusak? Tapi saya tetep merasa belum rela sampai ada yang mau beliin saya ponsel dengan fitur camera bagus. 😀

Kenapa saya ngotot dengan ponsel berkamera bagus? Ya karena saya suka mobile photo blogging. Saya bahagia bila ada moment menarik bisa saya jepret dan langsung saya online -kan baik di blog maupun di jejaring social.

Jadi siapa nih yang mau beliin saya Camera phone yang bagus? 🙂

Picture taken using the k810i early 2010

Picture taken using the k810i early 2010

Contoh foto yang saya ambil dengan K810i tersayang pada awal tahun 2010.

Ngga Bisa Buka blogspot.com, Kenapa? :(

Error Page

Error Page

Sudah selama beberapa hari, bila saya online di jaringan kantor teman saya, provider internet kantor teman saya itu Telkom Speedy, saya mendapati komentar error seperti pada screen shot di atas. Kata komentar error itu ada request dari komputer dan atau jaringan di sini yang merupakan violation of term and agreement -nya Google. Haduuuh apa ini maksudnya. 😦

Halaman kesalahan ini tidak muncul bila saya terhubung ke internet dengan modem 3G dan memutus koneksi wi-fi. Ada yang pernah menyelesaikan permasalahan seperti ini?