Gunungkidul Turun Kabut

Pagi ini turun kabut. Persawahan di dekat rumah saya jadi kelihatan lebih indah dari biasanya. Dominasi warna hijau, putih dan basah. Udaranya dingin. Seolah ingin membekukan segala ketergesa – gesaan saya menjadi kemalasan.

Dengan segenap kemalasan untuk memenuhi janji yang di set lebih pagi, saya melalui jalanan yang terhalang kabut sejak dari depan rumah, jalanan Paliyan, Playen, Sampai Wonosari. Kabut turun merata. Dari dalam Angkudes yang berjalan pelan yang saya tumpangi, saya melihat hampir semua kendaraan yang berlalu lalang menyalakan lampu. Ya. Karena jarak pandang hanya sekitar 30 meter. Tidak lebih dari 50 meter barangkali.

Kalau  situasinya tetap seperti ini Pak Polisi tidak perlu cape – cape terus – menerus mengingatkan pengendara akan kebijakan Light On -menyalakan lampu siang hari. Peringatan alam, berupa kabut lebih disegani dan diindahkan banyak orang. 😀

Saat ini saya telah hampir satu jam sampai di pabrik. Hampir jam 08:00 WIB. Kabut belum beranjak. Enaknya Teh atau Kopi Panas?

4 komentar di “Gunungkidul Turun Kabut

Tinggalkan komentar