Kenapa Website Terasa Menyebalkan?

Apa yang membuat seseorang lekas meninggalkan sebuah website?

Melalui account twitter UbuntuID saya menemukan sebuah info graphic menarik di sini, yang menjelaskan secara visual kenapa seseorang yang sampai kepada suatu website namun segera bergegas meninggalkan website itu. Barangkali Anda pun pernah bergegas menutup sebuah page yang baru saja Anda klik. Demikian pula saya.

Biasanya kita sampai kepada sebuah website atas rekomendasi Google atau search engine yang lain, referral link, Β suatu rekomendasi, dan lain-lain. Saya sendiri lebih sering tiba di sebuah website baru berawal dari key word yang saya ketikan di Google.

Nah setibanya suatu website ini saya seringkali harus mengambil keputusan. Memutuskan untuk mendapatkan informasi yang saya cari di website itu atau berpindah ke website lain. Biasanya saya akan meneruskan mencari informasi di website itu bila kenal dengan pemilik atau pengisi konten di web. (kredibilitas)

Kemudian kenapa saya bergegas meninggalkan suatu web dimana saya baru saja tiba?

Iklan. Sejujurnya, iklan adalah parameter penting saya untuk menilai sebuah website. Website saya anggap tidak kredibel bila memuat iklan secara berlebihan, iklan-iklan yang memperberat bandwidth internet saya. Website dengan iklan-iklan mesum dan terkesan tipu-tipu pasti akan segera saya abaikan. Iklan berbau mesum bagi saya adalah indikator si owner website bukanlah seorang yang punya idealisme. πŸ˜€ Ini adalah hal ke-2 yang dimuat dalam kissmetrics.com yang malah saya nomor satukan.

Registrasi. Saya akan langsung meninggalkan sebuah web kalau hanya untuk mencari informasi yang belum tentu saya dapatkan saja sudah meminta syarat registrasi. Jangan-jangan ini identity theft site. 😦 Ini adalah hal kelima menurut kissmetrics.com

Penggunaan Audio dan Video yang berlebihan. Saya tidak mau bandwidth internet saya terbuang sia-sia untuk sesuatu yang belum jelas. Saya pernah punya pengalaman menyebalkan, ketika malam-malam khusuk sepi sendiri ada interupsi musik/suara antah barantah dari suatu web. Teriring kaget saya akan segera menekan tompol X pada web browser saya. Ini adalah hal keempat menurut kissmetrics.com

Ada 8 butir What not to do dalam mendesain sebuah website atau blog agar tidak membuat pengunjung sebal bebal dan segera angkat kaki hengkang meninggalkan yang selengkapnya bisa Anda baca sendiri di:

http://blog.kissmetrics.com/leave-a-website/?wide=1

 

Bertaman Padi, Menanam Padi

Senajan sawahe ora jembar, ananging ing pamuji, bisoa parine lemu-lemu.

 

Telapak Tangan Ngglodoki

Saya tidak tahu apa kata ngglodoki dalam bahasa Indonesia. Kata ngglodoki dipakai oleh orang Jawa untuk menyebut telapak tangan yang kering-kering, bersisik dan mengelupas kadang disertai rasa gatal.

Sehabis bangun tidur siang ini tangan saya terasa panas dan sedikit gatal. Rupanya ada yang tidak wajar terjadi pada telapak tangan saya. Ngglodoki. Saya tidak tahu pasti apa penyebab tangan saya ngglodoki seperti ini. Dugaan saya, barangkali karena kemarin mencuci sandal gunung dengan deterjen yang tidak biasa saya pakai. Kalau memang benar karena deterjen, ya itu salah saya sih. Kenapa kemarin tidak ke warung membeli deterjen yang biasanya saya pakai. Kenapa hanya menggunakan deterjen seadanya. πŸ˜€

Sebelum menulis posting ini, saya mencoba googling untuk mencari cara cepat mengatasi telapak tangan ngglodoki ini. Saya pikir tangan kering mengelupas dan gatal adalah masalah yang sering terjadi pada banyak orang. Ada beberapa penjelasan di internet tentang telapak tangan nggoloki ini. Kebanyakan penjelasan di internet mengatakan penyebab tangan ngglodogi kebanyakan adalah benar karena terjadi alergi. Namun yang saya cari adalah obat/solusi cepat untuk mengatasi tangan ngglodoki. Ini belum saya temukan.

Mungkin ada teman-teman yang mempunyai tips cepat mengatasi telapak tangan ngglodoki. Saya tidak mau terlalu lama telapak tangan bersisik seperti ular yang sedang mbrungsungi. πŸ™‚

Masih Berlangganan Ring Back Tone?

Gambar di ambil dari sini

Tiba-tiba saya teringat dengan Pasya – Ungu dan beberapa artis Indonesia yang lain yang beberapa waktu lalu memprotes keputusan pemerintah untuk menghentikan sementara semua layanan SMS dan konten premium termasuk layanan RBT di semua operator telekomunikasi di Indonesia. Saya bergegas googling terkait dampak keputusan pemerintah ini dan mendapatkan berita di Detikinet.com akan menurunya pengguna RBT sampai susut sebanyak 88%. Beritanya dapat dibaca di Pelanggan Ringback tone susut 88%. Kekhawatiran Pasya dan kawan-kawan ternyata terbukti.

Terlepas dari banyak kabar miring tentang beberapa content provider dan operator yang curang dalam menggaet konten premium termasuk pelanggan Ring Back Tone ini, keengganan pelanggan untuk mendaftar ulang layanan Ring Back Tone setelah dihentikan sementara barangkali memang bisa diartikan bahwa sebenarnya saat ini sudah tidak banyak orang yang suka menggunakan RBT.

Saya sendiri dulu pernah mengaktivasi layanan Ring Back Tone, atau yang oleh operator yang saya langgani disebut Nada Sambung Pribadi. Tetapi kemudian saya tidak memperpanjang layanan RBT pada nomor seluler saya karena merasa RBT tidak banyak bermanfaat.

Kenapa? Karena lama kelamaan orang yang menelepon saya makin sedikit. Saya pun makin jarang menggunakan ponsel saya untuk menelepon, kecuali untuk urusan-urusan urgen. Jadi apa gunanya bila RBT tidak ada yang pernah atau jarang didengarkan. πŸ™‚

Menurut saya seiring mempopulernya smart phone, ponsel saat ini sudah berubah fungsi. Kemampuan menelepon bisa jadi malah kelak berubah menjadi fitur tambahan. πŸ˜€ Nyatanya saat ini orang lebih sering menggunakan ponsel untuk texting. Bukan SMS, melainkan email, facebook, twitter, office apps, social games dan lain-lain.

Mungkin ada yang punya prediksi bisnis Ring Back Tone untuk 2 atau 3 tahun ke depan?

Kalau selama ini oleh bisnis Ring Back Tone, industri rekaman Indonesia tertolong oleh keterpurukan akibat maraknya teknologi pembajakan digital, maka mulai sekarang harus dipikirkan solusi kreatif ketika pelan-pelan trend Ring Back Tone sudah ditinggalkan orang.

Industri musik sebagai industri kreatif tidak hanya menggunakan proses kreatif dalam mencipta konten (musik), tetapi termasuk kreatif dalam menjual konten (musik) itu sendiri. πŸ™‚

 

RotiFresh Goes to Jogja

Tadi malam saya berkesempatan datang menikmati roti segar, RotiFresh, oleh-oleh mbak Wiwik dari kota Semarang. Tumben semalam mbak Wiwik berbaik hati bagi-bagi roti di Dixie Easy Dining buat teman-teman di Jogja. πŸ™‚

Ini adalah acara Rotifresh yang pertama kali diselenggarakan di kota Yogya dan barangkali Rotifresh yang pertama diadakan di luar kota Semarang.

Mbak Wiwik dalam kesempatan pertamanya berbicara memperkenalkan RotiFresh sebagai ajang diskusi, ngumpul-ngumpul, sharing dan networking yang diadakan oleh teman-teman di Semarang secara rutin sebulan sekali dan telah berlangsung beberapa tahun. Rotifresh Goes to Jogja kali ini adalah Rotifresh yang ke-23. Acara ini umumnya bertempat di Santika Premiere. Tema dan Peserta acara ini pun sangat beragam dengan tujuan agar dapat meningkatkan wawasan bersama. Lebih dari itu diharapkan dari acara bincang-bincang pada ngumpul-ngumpul itu muncul ide-ide kreatif untuk dijadikan solusi sebagai jawaban terhadap banyak persoalan.

Saya menangkap RotiFresh ini mempunyai semangat berbagi searah dengan Acara Akademi Berbagi yang sudah beberapa kali digelarΒ di Yogya. Atau yang kita kenal sebagai #AkberJogja.

Meet up Rotifresh kali ini bukan hanya istimewa karena dilangsungkan di Daerah Istimewa Yogyakarta, tetapi juga dengan tema yang diusung, Dari Mimpi Menjadi Kenyataan.Β #DoNetworkIDΒ bersama Lenovo menantang pemuda pemudi Indonesia untuk membagikan mimpi-mimpinya untuk dunia. Untuk merubah mimpi menjadi kenyataan. Dari Ide Jadi Aksi.

Untuk kesempatan berbicara berikutnya diberikan kepada para DO-er untuk berbagi inspirasi. Mereka adalah yang telah berhasil merubah mimpi-mimpi mereka menjadi nyata.

Seorang pembicara yang unyu yang belakangan saya ketahui bernama Anggit Tut Pinilih, pendiri MbakDiskon.com, menceritakan mimpi-mimpinya untuk memiliki banyak bisnis sampai pada ide untuk membawa dailydeals ke Yogya, sebuah ide yang memanfaatkan ide Words of Mouth (WoM).

Anggit pada saat membuat perbedaan dengan mempertegas konsepnya pada internet marketing bukanlah tanpa alasan. Saat itu Anggit tahu bahwa Yogya adalah kota dimana pemanfaatan sosial media menduduki peringkat dua teraktif di Indonesia, tingginya mahasiswa yang tinggal di kota pelajar ini, dan tentu saja optimisme itu seolah mendapat pembenaran dari banyaknya brand asing seperti starbuck dan lain-lain yang turut berebut bagian kue bisnis di kota Yogya. Artinya secara potensi bisnis, Yogya itu cukup OK. So, Mulai!

Kini MbakDiskon telah punya lebih dari 100 merchant partner dan 3.000 member yang sekitar 1.500 diantaranya adalah active buyer. Wow …

Tahu yogyes.com? Kalau Anda seorang pelancong, yogyes pasti bukan sesuatu yang baru. Yogyes adalah kitab suci bagi pelancong dan penikmat wisata jalan-jalan. Agus Supriadi, founder yogyes, pria yang nampak pendiam dan bersuara lirih yang memaksa saya memasang telinga lebar-lebar untuk menyimak presentasinya adalah DO-er berikutnya yang berbagi inspirasi.

Ide dari portal wisata yogyes bermula ketika Agus mengerjakan proyek website untuk hotel-hotel di Yogya. Ada hal menarik yang saat itu bisa ia tangkap. Kenapa ketika mengetikan kata kunci hal-hal yang berkaitan dengan Yogya di Google, hasil pencarian teratas dikuasai oleh agent-agent wisata dari luar Yogya, bahkan pencarian teratas malah dipegang sebuah travel agent asal Australia? Muncul satu lagi pertanyaan: Kenapa tidak membuat sendiri portal direktori wisata Yogya sehingga Β lebih leluasa mengambil manfaatnya?

Baca lebih lanjut

Belum Bisa Mencicipi Facebook Timeline

Facebook Timeline

Saya merasa ngiri dengan teman-teman saya di facebook. Kenapa? Karena ketika mereka sedang ramai-ramai mencoba facebook timeline, ternyata saya belum bisa mencicipinya.

Ketika saya mengklik page di link https://www.facebook.com/about/timeline , tombol get timeline tidak muncul, tidak ada. Tombol get timeline seharusnya ada pada bagian yang saya beri lingkaran merah. 😦

Ada yang tahu cara lain untuk mencoba facebook timeline?

Arisan 2 : Sahabat itu seperti apa?

Gambar di ambil dari sini

“Teman datang dan pergi, tapi teman sejati selalu di hati. Ketika mereka ada di samping kita itu adalah berkah” begitu kata Meimei di akhir film.

Ada beberapa film Indonesia yang ingin saya tonton, di antaranya: Garuda Di Dadaku 2, Arisan 2 dan Sang Penari. Untuk kemarin sore saya memilih untuk nonton Arisan 2. Alasanya: kata internet Arisan 2 itu bagus. Arisan 2 yang sudah tayang beberapa waktu, takutnya film ini segera turun dari layar bioskop.

Arisan 2 (2011) merupakan sekuel dari Arisan (2003). Saya sendiri tidak mengira film yang melambungkan nama Tora Sudiro, film yang menyapu bersih Piala Citra itu akan dibuatkan sekuelnya 8 tahun kemudian.

Dalam waktu 8 tahun apa saja bisaΒ terjadi, apalagi dalam kisah persahabatan. Dalam waktu 8 tahun Β persahabatan tidaklah selalu melulu membawa kisah manis Tentu ada banyak dinamika yang terjadi. Ada kalanya antar sahabat bertengkar hebat kemudian rujuk lagi itu biasa. Ada lagi cerita seorang teman saya yang sangat anti pati akan apa yang disebut reunian. Teman saya itu seolah ingin me-restart kisah persahabatannya di muka bumi. Baca lebih lanjut

Hati-Hati Promosi Brand di Social Media

Beberapa hari yang lalu, seseorang nge-add friend saya di Facebook. Saya kira orang itu mengetahui account facebook saya dari group facebook wonosari.com. Saya melihat beberapa aktifitasnya di group wonosari.com. Dan bisa jadi aktifitas saya di group facebook wonosari.com juga terbaca oleh dia. Karena kebetulan sedang berbaik hati, saat itu saya mengonfirmasi permintaan pertemanan itu.

Sampai di situ hampir tidak terjadi interaksi antara aku dan dia di jejaring social facebook. Sampai kemudian dia menambahkan saya ke group facebook Maju Lancar Lover.

Hah! Apa-apaan ini. Ini menurut saya sangat tidak sopan dan sudah keterlaluan. Atas dasar apa dia menambahkan saya sebagai member Maju Lancar Lover?

Saya kemudian membaca-baca dokumen di group facebook Maju Lancar Lover untuk memastikan dia itu siapa. Ternyata dia adalah salah satu koordinator berdasarkan struktur organisasi yang terpampang dalam group Maju Lancar Lover. Tidak ingin facebook saya tambah riuh oleh sesuatu yang kurang penting bagi saya, maka saya pun segera mencari tombol leave group.

Saya memilih hidup damai tanpa aliran informasi kurang berarti dari group Maju Lancar Lover. Perlu diketahui sampai saat ini saya selektif mengikuti beberapa group facebook hanya untuk membantu mempermudah kehidupan sehari-hari dan kebutuhan bersenang-senang.

Cerita seseorang yang tak diduga tanpa dinyana menambahkan saya ke suatu group facebook tak dikehendaki itu rupanya sedikit banyak ada keterkaitan dengan kejadian di salah satu posting di group facebook wonosari.com. Tepatnya di post yang: INI

Maju Lancar Lover ternyata sedang gencar melakukan promosi di ranah daring dalam hal ini di jejaring pertemanan facebook.

Ada hal menarik yang pantas dipelajari dari kejadian di posting di group facebook wonosari.com ini:

Pertama, Baca lebih lanjut

Meningkatkan Berat Badan: Sebuah Resolusi

Bila tidak malah kiamat, maka 23 hari lagi saya akan bangun pagi dan menginjakan kaki di bumi yang disiram cahaya matahari atau diguyur hujan tahun 2012.

Layaknya dilakukan orang kebanyakan adalah membuat resolusi tahunan, sayapun punya panjangka yang perlu komitmen kuat dan nekad. Bisa disebut resolusi. Dengan satu syarat: jangan menanyakan apa yang menjadi resolusi saya pada tahun 2011. Apalagi kalau menanyakan prosentase resolusi tercapai tahun 2011. Itu sebuahΒ kebangeten yang tidak sesuatu banget. πŸ˜€

Resolusi tahun 2012 saya adalah meningkatkan berat badan.

Saya tidak main-main dan tidak malu-malu melawan tren teman-teman sebaya saya yang berdiet ketat untuk menurunkan berat badan. Resolusi peningkatan berat badan ini sejujurnya datang dari sanubari. πŸ˜€ Baca lebih lanjut

Leaving The Train Station

Living Gambir train station

Living Gambir train station

Picture was grabbed from:Β http://www.flickr.com/photos/wicakz/3505690849/sizes/z/in/photostream/Β credit to: wicakz

WhyΒ leave theΒ train stationΒ was moreΒ pain thanΒ leaving other port?

It was not about the train station neither mystery.Β But … Baca lebih lanjut