Memasuki area parkir komplek wisata alam air terjun Sri Gethuk, pengunjung akan disambut oleh petugas parkir yang ramah, dan pemandangan yang kontras dengan batuan kars yang umumnya terbayang bila orang mendengar “Gunungkidul”. Persawahan hijau, pematang, pohon pisang, nyiur berbuah serta gemericik asri air pegunungan.
Tidak ingin menyia – nyiakan waktu, saya memilih jalur perahu. Saya mengorbankan sensasi berjalan di atas pematang sawah menuju Air Terjun mengingat saya memang berangkat dari rumah sudah bakda Shalat Ashar. Sekitar jam 16:00 WIB di area wisata pada tanggal 6 September 2011.
Hati-hati menuruni jalan setapak menuju tempat pemberhentian perahu karet. Lembah hijau di sepanjang sungai Oya memang membuat tangan tidak tahan untuk mengambil foto-foto baik itu dengan Camdig atau Camera Ponsel. Apalagi jangkauan sinyal ponsel yang mantap di sini memudahkan anda untuk langsung membagikan foto yang diambil dengan Camera ponsel dengan keluarga, ke teman – teman anda di facebook, twitter, blog atau layanan internet yang lain.
Lembah Sungai Oya
Jalan Setapak Menuju Sungai Oya
Wah, saya sudah ketinggalan perahu. Jadi saya harus menunggu perahu berikutnya. Tidak apa – apa. Sambil menunggu perahu saya meng-upload foto – foto ponsel ke internet.
Nah, perahu yang dinanti datang …
Perahu Karet Menuju Air Terjun Sri Gethuk
Siap – Siap Naik Perahu Karet Menuju Sri Gethuk
Percayalah, meski perahu karet yang kita naiki ini terlihat aneh dan tidak ada duanya di dunia, barangkali, tetapi untuk keselamatan tidak perlu menjadi kekhawatiran. Mas – mas ganteng operator perahu karet ini adalah pemuda aseli Desa Bleberan sekaligus sing mbaurekso kali Oya.
Mas – Mas Operator Perahu Karet
Mas – mas ini akan menjalankan perahu dengan kecepatan yang ideal dan stabil. Bagi anda yang merekam video dengan camcorder tidak perlu khawatir rekaman anda akan shakky alias goyang – goyang. Bagi anda yang suka fotografi berleluasalah untuk mengambil sebanyak jepretan yang anda suka.
Tour Guide Desa Wisata Bleberan
Oh iya, bila anda ingin bertanya tentang sejarah, mitos dan seluk beluk dibalik Sri Gethuk, mas – mas ini adalah sumber informasi yang jauh lebih mengerti dari wikipedia sekalipun. 🙂
Apa yang terlintas di benak saya melihat pemandangan dari perahu seperti gambar di bawah hanyalah Ciamis Canyon yang masyur itu. Untuk Wisata Air Terjun Sri Gethuk saya rasa hanya menunggu waktu dan uluran kepedulian dari otoritas pariwisata setempat dalam kaitan ini adalah Dinas Pariwisata Pemda Gunungkidul.
Cimais Canyon -nya Gunungkidul
Inilah Air Terjun Sri Gethuk. Dulu pada sekitar tahun 1992 ketika saya dan teman – teman sebaya saya berkunjung ke sini dengan berjalan kaki dari rumah di desa dimana saya tinggal, Air Terjun ini hanya diketahui bernama Slempret. Saya lupa bertanya kepada Tour Guide kenapa nama Slempret dirubah menjadi Sri Gethuk.
Air Terjun Sri Gethuk
Bagi yang suka mandi menikmati air bersih pegunungan dibawah air terjun Sri Gethuk agar berhati – hati apabila menaruh pakaian dan barang – barang pribadi anda. Masih ingat cerita dewi – dewi yang pakaiannya dicuri saat mandi di sungai kan? Kasian dewi yang kecolongan itu tidak bisa kembali terbang ke kahyangan. 🙂
Sebenarnya saya masih ingin jeprat jepret foto lebih banyak dan mencoba bermain – main ban – ban karet dan berenang di kali Oya.
Main – Main Ban Karet di Sungai Oya
Sayang waktu sudah cukup sore dan petugas operator perahu karet memberi tahu saya kalau perahu terakhir sudah mau berangkat. Kalau ketinggalan perahu saya harus jalan kaki.
Meninggalkan Air Terjun Sri Gethuk
Sebenarnya, setelah menikmati wisata air, saya bisa menikmati aneka kuliner tradisonal yang dijual oleh warga sekitar, sayang teman main saya sedang berpuasa Syawal.
Meski berat, saya harus segera meninggalkan eksotisme obyek wisata Air Terjun Sri Gethuk. Berat karena eksotisme itu sendiri. Dan berat dalam arti yang sebenarnya.
Kenapa? Jalan sejauh 7 km menuju Air Terjun Sri Gethuk dari arah kecamatan Playen sangatlah burut. Jalan menuju tempat wisata yang curam yang sebagian belum beraspal dan sebagian lagi jalanan aspalan yang rusak – rusak. Itulah kenapa untuk foto foto ini harus saya bayarkan diri saya sebagai korban kecelakaan sepulang dari Air terjun seperti yang saya ceritakan pada posting terdahulu. 😀
Mudah – mudahan dalam waktu tidak lama, Pemda Gunungkidul sudah membangun akses yang lebih baik menuju desa – desa wisata yang sedang katanya gencar – gencarnya dipromosikan. Terutama Air Terjun Sri Gethuk dan Gua Rancang yang berlokasi di dusun Menggoran, desa Bleberan, kecamatan Playen, kabupaten Gunungkidul.
Foto – foto lebih banyak bisa dilihat di [Picasaweb Album di sini]
UPDATE:
Air Terjun Sri Gethuk dapat ditempuh dari kota Wonosari ke barat melalui Playen (sekitar 5 km), atau yang dari Yogya bisa belok kiri di pertigaan Gading menuju Playen, dari kota Playen ambil jalur menuju Paliyan kira – kira 1 km sampai menemukan papan penunjuk arah ke Air Terjun Sri Gethuk. Ikuti penunjuk arah itu ke barat kira-kira 7km. Papan penunjuk arah sampai Air Terjun yang berjumlah banyak sangat mudah diikuti bahkan oleh pengunjung yang belum hafal daerah
Cantik ya tempatnya. Aku belum pernah ke sana….*mikir mau ke sana*
Sekarang sampai ke lokasi gua sudah diaspal mulus
Sudah semakin nyaman dan makanan minuman masih murah meriah
salam sehati
Saya maen ke sana tanggal 2 sore mas. Gak sempat naek perahu karena dah terlalu sore. Ngomong2, tarif perahunya berapa mas?
Tarif perahu Rp 5.000,- per orang, sudah pulang balik 🙂 Murah sekali karena sekaligus bisa nanya nanya tentang seluk beluk Sri Gethuk pada mas mas ganteng operator perahu 🙂
sekitar tahun 70 han saya pernah datang kesana dan dulu dikenal dengan nama air terjun SLEMPRET kalo pagi masih banyak nenek moyang kita yang bersenda gurau disana menikmati indahnya pagi
masih sangat asri tempatnya ya 🙂
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1432 H MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
kalau akses jalan kesana buruk, hanya orang dengan jiwa petualang saja yang doyan….benar ga ini?…^_^
tapi mungkin, selepas cape menempuh perjalanan, sesampainya bisa terobati dengan keindahan, kesejukan air terjun sri gethuk…
salam….damai selalu kawan ^__^
Buset dah. Pasti seru banget tuh. Saya seneng “back to nature” 🙂
Salam menuju sukses,
Danu Akbar.
tempat indah dan jalan jelek itu rasa2nya sudah jadi kesatuan di banyak tempat,
tapi mungkin karena tak banyak yang datang, obyek seperti air terjun ini masih terpelihara asri
weh luar biasa ternyata gunung kidul punya aset yang sangat menarik untuk obyek wisata, padahal dalam pikiran saya gunung kidul itu sama dengan kegersangan, maklum belum pernah ke sana
Wah… kapan ya terakhir kali “bermain” ban pelampung seperti itu…
Udah 3 tahun ngga pernah mandi disungai, Tapi sepertinya lokasi dekat pantai ya? Ko’ banyak pohon kelapa… 🙂
Wah, kalau akses jalan bagus, saya juga mau main ke sana. Gunung Kidul itu ndak ramah sama motor tua saja :(.
Apa dulu disana Mbak Sri bikin gethuk?? Kalau makan gethuk ya enak ee…
tahun 90-an terakhir kesana masih belum eperti sekarang…..
tadi habis kesana mas..
mirip sama cerita ini..
mantap jaya..
keren abis….suatu hari saya akan kesana….:)
itu yang pernah di tayangin di tipi…
emang bener kok.. dukung kang jarwadi jadi duta wisata gunungkidul.. 😀
Kang tolong diperjelasjalur yang menuju kesana kalo dari angkutan jalan raya
bisa lewat mana saja dan berapa jauh ,supaya lebih jelas bagi wisatawan dari luar gunung kidul.
Terima kasih untuk kang jarwadi yang dah kasih support wat wisata slempret / air terjun sri gethuk, kami dari kru slempret merasa sanrgat terbantukan..
untuk teman – teman yang belum pernah berkunjung ke air terjun sri gethuk, mudah – mudahan suatu hari sampai di tempat kami..
untuk lebih jelasnya silahkan add fb kami “Wisataslempret@yahoo.com”
terima kasih dan sukses untuk semuanya
ini bus pariwisata bisa masuk gak ya?
@rury
kayaknya susah klo bis masuk sampe pas objeknya,paling berhenti disekitaran
desa trus dilanjut jalan kaki
coba kalo ada kano, enyak tuh 😛
apalagi arusnya tenang
mas mohon ijinnya pasang foto perahu nya di weblog kami http:/perahu.thetrekkers.com untuk berbagi pengetahuan ttg perahu plastik yaa
salam
ferri iskandar
di yogyakarta
Ping balik: Ke Air Terjun Sri Getuk, semacam wisata air! « blognya si oom!
asekkkkkkkkkkkkkk kerennnnnnnn
waaaaaaahh.., kapan2 ksanaaa aaahh.., 🙂
jadi kepengen….
bayar tiketnya brapa ?
Tiket Rp 5.000 saja
5000 udah semuanya?
ato kalo mau pnjam ato sewa ato mandi msih byar lg?
5000 tiket masuk termasuk parkir, kalau mau naik perahu bayar lagi rp 5000
Untuk info selengkapnya silakan kontak pengelola wisata slempret 🙂 bisa dicari di facebook.
Saya pengunjung biasa 🙂
naik perahu ne 5000 pulang pergi ato sekali jalan?
Pulang Pergi pak, hehe
keren tulisannya, keren tempatnya 🙂 yak saya juga baru habis darisana, insyaAllah nanti saya posting di blog juga. so jangan lupa berkunjung ya, ke ridho-dido.blogspot.com 😀 smga saya lagi semangat nulis biar bagus kaya tulisan anda >.<
kalo akses untuk kesana naek motor gmana gan??
akses ke air terjun sri gethuk relatif mudah ditempuh dengan motor, asal bukan motor matic atau motor yang sudah dimodif jadi rendah 🙂
pengeeen hiks hiks 😥
ada naek ban dalem tu kyk di gua pindul ya boz….
keren…
saya baru berencana ke sana minggu ini mas.. makasih infonya ya
jadi pengen kesana….tempat yg patut dipertimbangkan untuk di kunjungi nih…
terimakasih sharingnya mas…
kebetulan ada yang ngajak ke situ… wah gk jd mikir lama nih, setuju aja deh… i like it… 🙂
Ping balik: Ulang Tahun ke-4 Wonosari.com « Menuliskan Sebelum Terlupakan
wow … fotonya cantik cantik, masri asri banget ya tempatnya , jadi pengen ke sana 🙂
maen ke sri gethuk saja mbak, nanti saya antar. eh tapi mahal ya terbang dari Jerman – Yogyakarta. Berapaan tiket lufthansa ke Indonesia, hehe
liburan terakhir kmrn nggak sempet nginep di yogya, padahal kalau ke sana itu pasti diusahakan nginep satu – dua malam di sana, soalnya aku dan suamiku sdh jatuh cinta sama kota yogya , thanks ya tawarannya 🙂
tergantung ya sama musimnya, kalau pas musim liburan ya mahal
kalau pas mereka ada promo bisa lumayan miring tiketnya, tapi ya tetep saja masih mahal bagiku 🙂
gan, jalan ini lewat banyusoco yo?
Iya, lewat Banyusoca 🙂
tadi aq baru ajh kesana pemandanganya indah.. puas deh main air disana.. jdi pngen kesana lagi…
Terima kasih laporan dan info lengkapnya, Mas Jar 😀
Btw, ini komentar pertama saya.. seringnya silent reader aja *ngaku
Salam hangat dari kaki Merapi,
Phie
Kalau musim kemarau panjang gini debet air masih besar ga ya…..
inyong sama temen2 sekelas rencana mau dateng nemui mbah sri gethuk ahir pekan ini.
diperkirakan keadaanya agak sedikit mendung joss 😀
Pemkab gunung kidul ga kreatif, padahal ini potensi pariwisata, yang berdampak positif pada perekonomian masyarakat setempat, mbok ya di buat video dan informasi wisatanya, payaaah…
AKSES JALAN KAKI UNTUK LEBIH NYAMAN BUAT PEMDES BLEBERAN DI COR BLOK LEBIH JADI KLO MUSIM PENGHUJAN TDK BECEK, TRIM.S
Ping balik: 4 Hal Menarik di Puncak Green Village Mertelu, Gedangsari-Gunungkidul | Menuliskan Sebelum Terlupakan
Ping balik: Baron Techno Park, Destinasi Wisata Edukasi di Gunungkidul |
Pas nih, lagi ngumpulin list tempat wisata yang sekiranya bisa dikunjungi buat liburan nanti hehehe cantik ya, Kak, tempatnya. Masih asri bgt kayaknya.
boleh kok mbak, kalau mau nanya2 tentang tempat wisata di gunungkidul. kalau saya tahu, saya jawaab 🙂
Ping balik: Jalan-Jalan ke Puncak Panguk dan Jembatan Gantung Selo Pamioro | Gadget, Running & Travelling Light
Ping balik: Nuansa Kontemplatif di Curug Bangunsari | Gadget, Running & Travelling Light
ada kontak personya , kalau masuk dengan rombongan
Ping balik: Sri Gethuk Sunday Morning Trail Run, Lomba Lari 5K rasa 9K – Gadget, Running & Travelling Light