Baron Techno Park di Gunungkidul, tempat dimana energi baru dan terbarukan saat ini dikaji, diteliti dan dikembangkan.
Gunungkidul tersohor akan pantai pasir putih yang eksotis, pegunungan karst yang khas untuk menikmati sunset dan sunrise, gua dengan stalaktit dan stalakmit serta keunikan yang tidak ada duanya, curuk dan air terjun, pun budaya lengkap dengan adat istiadat kejawaannya.
Namun keberadaan Gunungkidul sebagai destinasi wisata edukasi belum banyak dilirik orang. Padahal di bumi Dhaksinarga ini telah dibangun sarana uji terap, edukasi dan wisata teknologi pemanfaatan energi baru dan terbarukan. Baron Techno Park yang dibangun dengan dana hibah NORAD – Norwegia pada tahun 2009 di Pantai Parang Racuk (sebelah barat Pantai Baron) ini keberedaannya memang belum begitu banyak diketahui oleh bahkan masyarakat Gunungkidul sendiri.

Baron Technopark Gunungkidul
Saya memang sudah agak lama mendengar kabar di Parang Racuk dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut. Akan tetapi, Minggu pagi, 10 Januari 2016 adalah untuk pertama kalinya saya berkunjung ke Techno Park yang hanya berjarak kurang lebih 23 km dari rumah dimana saya tinggal, yaitu di Kec. Paliyan, Kab. Gunungkidul.
Saat itu masih cukup pagi ketika saya selesai menuntaskan latihan lari pertama saya di awal tahun ini. Hitung-hitung untuk menghadiahi diri yang berhasil mengalahkan rasa malas setelah libur (latihan) akhir tahun, saya pun menuju ke kompleks Techno Park yang jaraknya cukup saya tempuh dalam hitungan belasan menit.

Menara Prasasti Jam di Baron Techno Park

Prasasti Jam di Baron Techno Park
Baron Techno Park nampak sepi ketika saya meminta ijin masuk kepada petugas keamanan yang sedang berjaga. Bapak Petugas Jaga itu mempersilakan saya dengan baik dan menunjukkan saya tempat dimana bisa memarkir kendaraan.
Apa yang pertama kali menarik perhatian saya di kompleks Techno Park adalah beberapa menara Kincir Angin dan Solar Panel yang nampak dari kejauhan. Saat itu penasaran saya untuk keduanya saya tahan dulu. Tidak jauh dari tempat saya memarkir kendaraan terdapat jaring-jaring yangdi bawahnya bertuliskan “Pembibitan Tanaman Energi“. Saya tidak tahu apa jenis tanaman apa yang dibibitkan. Rasa penasaran akan jenis bibit tanaman energi juga saya simpan. Tidak ada petugas yang bisa saya tanyai. Maklum hari Minggu. 🙂

Pembibitan Tanaman Energi di Baron Techno Park
Bersebelahan dengan “Pembibitan Tanaman Energi” adalah kebun Buah Naga yang cukup luas. Buah Naga yang belum berbuah. Buah Naga yang belum lama ditanam. Ini nampak dari batang dan daun-daun yang diatur mengikuti pilar penyangga batang (semacam lanjaran). Tamanan lain yang saya kenali di sini adalah Jagung yang sudah hampir berbuah dan Jarak Pagar. Kalau Jarak Pagar saya sudah mendengarnya bisa diolah sebagai salah satu bahan bio etanol/bahan bakar nabati.
Wind Turbin
Ada 3 Kincir Angin yang dipasang di kompleks Techno Park. Masing-masing nampak difungsikan sebagai penggerak turbin, sebagai pembangkit listrik tenaga angin. Salah satunya adalah yang terletak di bagian selatan, agak dekat dengan bibir pantai.

Wind Turbin di Baron Techno Park
Berikut ini adalah foto wind turbin yang saya ambil pada pagi itu dengan smartphone Oppo R7s. Pagi ini saya mencoba memotretnya dari berbagai sudut, namun saya rasa foto-foto ini yang bisa memberi gambaran akan seperti apa kincir angin penggerak turbin itu.
Tulisan Menarik tentang Destinasi Wisata Edukasi menarik lainnya di Gunungkidul

Wind Turbin di Baron Techno Park
Sambil menulis artikel ini saya mencoba mencari informasi terkait Wind Turbin di Baron Techno Park. Informasi yang saya dapatkan hanya menjelaskan 2 wind turbin yang berkapasitas 15 kW (10 kW dan 5 kW). Satu turbin lagi belum saya dapatkan informasi berapa kapasitasnya.
Fotovoltaik/Solar Panel
Terletak di semacam padang yang terbuka, dari kejauhan saya melihat permukaan Solar Panel yang memantulkan cahaya matahari nampak menarik. Solar Panel Array terluas yang pernah saya lihat secara langsung. Saya perlu mencari tempat yang cukup tinggi agar bisa memotretnya secara keseluruhan. Sebelum saya akhirnya mendekat dan memotret dari beragam sisi dan posisi.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Baron Techno Park
Menurut informasi yang saya dapatkan dari website BPPT, di Baron Techno Park terpasang 360 unit fotovoltaik masing-masing berkapasitas 100 Wp. Kapasitas Total 36 kWp.
Wave Turbin
Saya perlu berjalan kaki cukup jauh untuk mencapai tempat dipasang turbin Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang.

Jalan Setapak Menuju Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut di Baron Techno Park
Berdasar penglihatan kasat mata dan pengamatan awam, rasanya komponen-komponen Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang yang berkarat ini sudah agak lama tidak digunakan.
Mungkin rusak. Menurut informasi yang belum terverifikasi kebenarannya, perangkat dan komponen utama Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang itu saat ini sedang disimpan karena suatu sebab. Di website BPPT sendiri saya tidak mendapatkan informasi mengenai keberadaan turbin yang digerakan oleh gelombang laut ini.
Pengolah Minyak Nabati
Saya tidak tahu apa saja bahan-bahan yang dioleh menjadi minyak nabati di sini. Mungkin buah Jarak Pagar, Biji Jagung dan Buah Naga yang ditanam di kompeks Techno Park.

Unit Pengolahan Bahan Bakar Nabati di Baron Techno Park

Unit Pengolahan Biofuel di Baron Techno Park
Mesin pengolah yang terletak di dalam Gedung menghadap barat ini menurut informasi di internet berkapasitas 500 kg/batch.
Stasiun Cuaca
Ada dua menara yang tinggi di kompleks Techno Park. Salah satunya mudah dikenali sebagai penangkal petir. Sedangkan satu yang lain digunakan untuk menempatkan sensor-sensor cuaca. Sensor-sensor itu meliputi: kecepatan angin, arah angin, radiasi matahari, temperatur dan kelembaban udara.

Menara Stasiun Cuaca di Baron Techno Park
Tidak hanya untuk sensor, di menara itu saya lihat terdapat antena komunikasi yang diantaranya saya duga digunakan untuk koneksi internet.
Gedung kontrol
Bagian luar gedung ini nampak sedang dibangun atau direhab/diperbaiki. Namun gedung yang menghadap keselatan ini nampak sepenuhnya berfungsi dan digunakan dengan baik.

Gedung Pengendali di Baron Techno Park
Di dalam gedung ini saya duga Hybrid Power Controller dan Battery Bank ditempatkan. Apa yang mengarahkan dugaan saya tersebut adalah perangkat yang terletak persis di sebelah gedung. Ini fotonya:
Gedung Pusat Informasi Edukasi Multimedia Energi Terbarukan
Gedung ini dikelilingi pagar yang tidak dikunci. Mungkin ini disengaja agar siapa saja bisa masuk ke area luar gedung sekedar untuk melihat-lihat.

Gedung Multimedia di Baron Techno Park
Melihat pajangan yang ada di kanan kiri gedung yang masing-masing dilengkapi diskripsi memang mengukuhkan keberadaannya dibuat untuk tujuan edukasi.
Di sisi barat dan selatan Gedung terdapat contoh solar panel/fotovoltaik yang dilengkapi deskripsi teknologi yang digunakannya. Contoh penerapan solar panel untuk lampu jalan pintar pun juga terdapat dipajang di sini. Sementara di sisi timur Gedung terdapat contoh axial flux wind turbin dan poster-poster kampanye penerapan teknologi green-clean-renewable energy.
Laboratorium Pemanfaatan Limbah Batu Alam Gunungkidul
Bila kita pernah melewati wilayah Semanu menuju Ponjong dan Girisuba, di sana kita akan mendapatkan ada banyak penambangan batu. Bukit-bukit ditambang secara besar-besaran sampai menjadi isu lingkungan yang serius. Dalam proses penambangan batu, kenyataanya menghasilkan banyak limbah. Banyak bagian-bagian batu yang tak termanfaatkan dan tidak hanya berhenti menjadi sampah batu, lebih dari itu menjadi polutan berbahaya.
Berikut ini adalah salah satu produk yang dihasilkan dari pengolahan limbah batu:
Aula Rumah Kayu
Merupakan bangunan yang pengerjaan belum selesai. Terletak di sisi bukit di sisi jalan menuju Pantai Parang Racuk. Rumah berdesain panggung berbahan utama kayu ini nampak asri bersebelahan dengan hamparan kebun jagung dan ladang padi. Saya menengok bangunan ini lebih lama.

Bangunan Balai Ramah Lingkungan di Baron Techno Park
Dirancang dengan sisi timur yang terbuka dan pemasangan jendela kaca berukuran besar di bagian utara barangkali arsitek menginginkan cahaya matahari agar bisa sebanyak-banyaknya masuk ke dalam bangunan. Agar di siang hari bangunan cukup terang dengan sinar alami namun terlindung dari sengat terik matahari. Saat ini saya belum melihat ada lampu dipasang. Mungkin belum. Apa yang sudah dipasang saya lihat adalah colokan listrik di dinding kayu di sebelah barat. Apakah bangunan ini dirancang untuk acara-acara semacam sarasehan. Entahlah.
Puas berkeliling dan melihat-lihat kompleks, bangunan dan perangkat-perangkat pengembangan energi baru dan terbarukan di Baron Techno Park, Minggu pagi itu saya akhiri dengan memanjakan diri di ujung semenanjung di bagian paling selatan. Dari Solar Panel Farm masih berjalan ke selatan lagi kira-kira 10 menit. Dari ketinggian di semenanjung ini saya leluasa melihat Pantai Baron dari sisi lain, mengamati perahu-perahu nelayan yang hilir mudik mencari ikan di lautan. Dan menyimakan debur ombak yang menepuk-nepuk karang.

Pantai di Semenanjung Baron Techno Park

Keindahan di Semanjung Baron Techno Park
Wajah mulai terasa tersengat matahari dan tenggorokan saya terasa makin kering. Air mineral saya memang tertinggal di bagasi kendaraan. Saya menuju ke tempat parkir sambil berpikir kapan saya pada hari kerja akan kembali berkunjung ke Baron Techno Park agar ada petugas yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya seputar teknologi yang dikembangkan, diuji dan penerapannya dikaji di sini.
PS : Untuk Foto-Foto saya selama di Parang Racuk – Baron Techno Park bisa dilihat di akun instagram: @jarwadi dengan hashtag #renewableenergy
Catet.
wajib didatangi nih kalau pas mudik nanti
*eh tapi mudiknya masih lama
Wah keren, ini baru dibuka atau gimana mas?
Pengelolanya dari BPPT ya?
Sebenar nya sudah ada agak lama mas. Namun kurang tersosialisasi
Benar. Pengelola nya BPPT
Akses masuknya gmn mas? weekend tutup enggak ya? kebetulan saya jg lg meneliti ttg energi terbarukan, siapa tau banyak hal menarik yg bisa dipelajari disana.
Akses masuk mudah mas. Jalan bagus. Hari minggu libur tapi kalau mau melihat lihat saja boleh masuk. Kalau mau nanya nanya sama petugas ya di hari kerja heheh
ooh ini yang kemarin2 di share di IG ya gambar-gambarnya
Wah iki dicatet, ajak aku kesana masssssss
siap mbak, kapan2 kita maen ke sana 🙂
Keren tempatnya. Serasa ada di setting film.
Wah perlu mampir nih. Yang ini aku belum pernah kesana, yang pernah kincir angin yang dekat pantai Baru, Bantul itu.
wah, bagus juga tempatnya … sayang aku gak punya saudara yg tinggal disana
cateeet.. wisata pendidikan yang keren banget
Bisa dijadikan refrensi bagaimana menanggulangi kekurangsn energi listrik di indonesia timur
bagusnya, biaya masuknya sekitar berapa?
Gratis
wah keren banget nih mas. Jadi pengen kesana kalo mudik lebaran nanti 🙂 TFS ya
Ping balik: Hand on Review Oppo R7s Gold – Menuliskan Sebelum Terlupakan
Kincir2 nya cakep, aku liat banyak kincir waktu di jeju korea sebagai pebangkit listrik
Baru tau nih ada kek gini … jalan2 sambil nambah pengetahuan ya 😉
kak kalau mau survey/ observasi gitu, menghubungi kesiapa ya?
wah ada kincirnya kayak di belanda :D, btw jadi saingannya solo techno park nih hehehe…
Belum ada planing ke gunung Kidul mungkin tempat ini bisa dimasukin ke daftar list dulu 😀 Hehehe
Wah keren ini, anak2 sekolah belum banyak tau. Keren banget ya GK ini, ada aja inovasinya
iya, padahal anak2 penting buat ngerti teknologi masa depan. biar mereka termotivasi ya
Wauuuuuaaawww… Kereeeen
Seneng yaaaa, tinggal di gunkid, banyak tempat selayaknya surga
gunungkidul ngga begitu jauh dari jogja kok mbak, saranku kalau ke sana jangan pada wekeend atau hari libur 🙂 biar ngga kena macet
Baron Tekno Park memang saat ini baru mencoba sosialisasi ke masyarakat, terutama ke sekolah2 di Gunungkidul 🙂
Ping balik: Baron Techno Park, Destinasi Wisata Edukasi di Gunungkidul | Mari Berbagi
ke telaga biru semin di gunung idul aja belum. ini ternyata ada lagi wisata yang menurut saya baru yang cukup unik untuk dikunjungi.
saya juga belum ke telaga biru. hiks pengen. saya belum pernah berwisata ke kecamatan semin malahan. sekalipun
Ping balik: Pemandangan Telaga Biru Mengharu Biru | Gadget, Running & Travelling Light
Ping balik: Pantai Kayu Arum: Menemukan Hamparan Melankoli Pasir Putih | Gadget, Running & Travelling Light
saya sudah berencana pengin main ke tempat ini tapi belum kesampean juga sampe sekarang
mas punya CP baron technonya nga ya saya ingin kunjungan ukm kesana tapi weekend, kira kira bsa lihat proses kegiatan dlm balainya tdk yaa
kalau hari minggu di sana tidak ada aktivitas. libur
mas, kami dari madrasah mw berkunjung kesana apakah perlu mengajukan proposal per ijinan terlebih dahulu /
benar, bila mau kunjungan ke sana perlu mengirim surat terlebih dulu
Ping balik: Keindahan Tak Tergantikan Kawah Ijen, Kawah Surga di Banyuwangi – Gadget, Running & Travelling Light
Reblogged this on I Share what I see and commented:
Gunungkidul tersohor akan pantai pasir putih yang eksotis, pegunungan karst yang khas untuk menikmati sunset dan sunrise, gua dengan stalaktit dan stalakmit serta keunikan yang tidak ada duanya, curuk dan air terjun, pun budaya lengkap dengan adat istiadat kejawaannya.
Namun keberadaan Gunungkidul sebagai destinasi wisata edukasi belum banyak dilirik orang. Padahal di bumi Dhaksinarga ini telah dibangun sarana uji terap, edukasi dan wisata teknologi pemanfaatan energi baru dan terbarukan. Baron Techno Park yang dibangun dengan dana hibah NORAD – Norwegia pada tahun 2009 di Pantai Parang Racuk (sebelah barat Pantai Baron) ini keberedaannya memang belum begitu banyak diketahui oleh bahkan masyarakat Gunungkidul sendiri.