
Memotret Batuan di Kebun Batu di Kawasan Global Geopark Gunung Sewu Foto oleh Tina Latief
Saat ini di Gunungkidul sedang dibangun sebuah taman dengan dana Milyaran rupiah. Taman yang menghabiskan dana dua miliaran rupiah itu bukanlah seperti taman bunga, taman buah, taman bermain atau taman-taman yang lain. Ini merupakan taman yang lain daripada yang lain.
Dengan menggunakan Dana Keistimewaan Jogja (Danais), anggaran dari Kementrian Pariwisata dan APBD 2016 Pemkab Gunungkidul dibangunlah apa yang disebut Taman Batu. Disebut juga kebun batu (Stone Garden).
Suatu taman (kebun) yang aneh!
Tahap pertama pembangunan Kebun Batu (Taman Batu) sebagai gerbang destinasi geosite Gunung Sewu ini telah terselesaikan pada penghujung tahun 2015 yang lalu. Saat ini Taman Batu yang dibangun di Desa Mulo, kecamatan Wonosari, kabupaten Gunungkidul ini sedang memasuki pembangunan tahap berikutnya.
Meskipun jarak antara rumah saya dengan lokasi dibangunnya Taman Batu Geopark Gunungsewu ini tidak begitu jauh, kira-kira 5 km, saya baru sekali ke sana. Padahal untuk mencapai taman itu dengan sepeda motor hanya perlu waktu kurang dari lima belas menit. Pulang pergi tidak menghabiskan pertamax satu liter. Saya ke Taman Batu (Stone Garden) Geopark Gunungsewu pada suatu sore akhir pekan pada bulan lalu. Tepatnya Sabtu, 26 Maret 2016.

Kebun Batu (Stone Garden) Kawasan Geopark Gunungsewu
Keberadaan Taman Batu atau disebut juga Kebun Batu (stone garden) Geopark Gunung Sewu sangat mudah ditemukan. Mengingat letaknya yang sangat strategis. Persis di sebelah timur pertigaan Mulo. Tepatnya sebelah selatan jalan menuju Tepus dari arah Wonosari. Penunjuk dan Papan Nama Taman Batu Geopark Gunung Sewu ini pun terpampang jelas, memudahkan orang yang lewat untuk melihatnya.

Suasana di Kebun Batu Kawasan Global Geopark Gunungsewu di Desa Mulo Kecamatan Paliyan Kabupaten Gunungkidul Foto oleh Tina Latief
Taman Batu (Kebun Batu) Geopark Gunung Sewu pada Sabtu sore itu nampak tidak ramai. Di sana saya melihat beberapa anak kecil yang bermain sepeda di kompleks dibangunnya Taman Batu Geopark Gunung Sewu yang mungkin kelak akan menjadi destinasi wisata edukasi dan kultural kebanggaan Gunungkidul.
Tetapi juga tidak bisa dibilang sangat sepi. Di sana sesekali saya melihat pengendara mobil dan sepeda motor yang memelankan lajunya, kemudian berhenti, beberapa penumpangnya saya amati turun dari mobil atau motor. Kemudian sekedar berfoto-foto asyik di depan papan nama Geopark Gunung Sewu atau di kawasan Taman Batu.
Seorang ibu-ibu yang menjajakan minuman kemasan dan seorang mbak-mbak penjual baso bakar pun nampak mangkal persis di depan pintu masuk area Taman Batu Geopark Gunung Sewu ini. Semoga pembangunan Taman Batu (Stone Garden) Geopark Gunung Sewu turut memberikan keberkahan rejeki bagi mereka.
Baca juga wisata edukasi menarik di Gunungkidul lainnya:
6 Energi Baru dan Terbarukan Dikembangkan di Baron Tekno Park
Ke Taman Batu (Stone Garden) Geopark Gunung Sewu mengajak Tina Latief membuat saya tidak mati gaya. Setidaknya saya tidak akan kelihatan seaneh bila ke sana sendirian dan menfoto-foto bebatuan yang mulai “ditanam” di kebun itu.
Apalagi saya sendiri tidak mempunyai cukup pengetahuan tentang aneka bebatuan. Saya belum pernah belajar Geologi. Jadi sebenarnya kami pun tidak tahu batu mana yang paling menarik dalam pengertian batu dilihat dari usianya, dari jenisnya, dari kelangkaannya, dari proses terbentuknya dan lain-lain. Apa yang saat itu menarik bagi kami untuk memotretnya adalah rupa dari batu-batu tersebut. Mana batu yang instagrammable menurut kami dan mana yang tidak tidak.

Batuan yang belum diberi nama di Kebun Batu Kawasan Global Geopark Gunungsewu Foto oleh Tina Latief
Melihat ukuran dan jenis-jenis bebatuan yang telah dipajang di Taman Batu atau Kebun Batu Geopark Gunungsewu di Dewa Mulo ini mengingatkan akan ngobrol-ngobrol kami dengan Pak Budi Martono pada acara Explore Kanigoro yang diinisiasi oleh teman-teman fotografer yang tergabung dalam komunitas Gunungkidul Photography.
Saat salah seorang teman menyampaikan pendapatnya kepada Pak Budi Martono. Bahwa batu-batu di Kebun Batu Geopark Gunung Sewu ukurannya kecil-kecil. Terlalu kecil menurutnya sehingga jangan heran bila kelak Taman Batu ini malah disebut orang sebagai Taman Kerikil. Pak Budi Martono pun menerima ide untuk kelak juga menempatkan batuan berukuran besar di kebun batu ini.

Silicified Wood di Taman Batu di Kawasan Global Geopark Gunungsewu
Untuk diketahui Pak Budi Martono adalah Mantan Sekretaris Daerah Gunungkidul yang memperjuangkan Gunungkidul sebagai global Geopark site heritage. Beliau pulalah yang menggagas dan memperjuangkan dibuatnya Taman Batu (Kebun Batu) di Desa Mulo ini. Ini merupakan impian beliau setelah terinspirasi oleh Garden Stone di Jeju di Semenjung Korea Selatan.

Batuan di Kebun Batu Kawasan Global Geopark di Desa Mulo
Bagian lain dari Taman Batu Geopark Gunung Sewu di Gunungkidul ini adalah bangunan-bangunan berbentuk gedung dan bangunan infrastruktur penunjang lainnya. Di sisi barat daya terdapat sebuah bangunan terbuka dan bangunan gedung yang sebagian dindingnya berkaca bening.
Kami sore itu menuju ke Gedung berkaca itu dengan hati-hati. Apa yang membuat kami lebih berhati-hati adalah tulisan sepeda dilarang masuk. Tulisan ini meski saya kira ditujukan bagi anak-anak setempat yang bermain sepeda pada sore hari kami pahami bahwa ada elemen-elemen penting Taman di tempat itu.
Dari balik kaca nampak di dalam bangunan gedung yang belum jadi itu terdapat aneka jenis bebatuan. Baik bebatuan yang masih dikemas dalam karung, maupun yang sudah dibuka dari kemasannya. Dilihat dari ukurannya merupakan batuan-batuan kecil. Kami tidak tahu bebatuan itu apa peruntukannya. Dugaan kami bangunan gedung itu akan dijadikan sebagai museum batu.
Kami memang hanya bisa menduga-duga. Sore itu tidak ada petugas yang bisa kami tanyai. Pun tidak ada sumber informasi lain yang bisa kami dapatkan.

Ornamen di Taman Batu di Global Geopark Gunungsewu di Desa Mulo
Menjelang petang kami meninggalkan Taman Batu Geopark Gunung Sewu di Desa Mulo. Sambil berandai kira-kira seperti apa bentuk jadi Taman Batu atau Kebun Batu (garden stone) Gunung Sewu Geopark yang terletak di Desa Mulo ini. Harapan saya sebenarnya Taman Batu ini agar menjadi destinasi edukasi yang memberi manfaat bagi anak-anak Gunungkidul. Tentunya kami ingin destinasi wisata edukasi seperti ini terus dibangun dan diperbanyak.
Sebagai investasi bagi masa depan Bumi Dhaksinarga, Kabupaten Gunungkidul ini.
Alamat Stone Garden ( Kebun Batu ) Geopark Gunungsewu :
Jalan Raya Wonosari Tepus Km 6, Mulo, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta
Kode Pos 55851
Google Map:
baru aja bisa jadi objek foto y bagus ya, hihihi aku belum mahir moto
Untuk musim batu aki udah mulai surut ya mas, takutnya batu2 tersebut dibikin cincin, bandul kalung dll 😷
Duhlah typo. Untung mas untung hahah
Hmmm taman yg aneh 😀
Pas pertama denger stone garden gitu kirain batunya bakal yg guede guede gitu
Ping balik: BARON TECHNO PARK Destinasi Wisata Edukasi di Gunungkidul – Gadget, Running & Travelling Light