Meningkatkan Pendidikan Demi Masa Depan Bangsa

Anak-anak memerlukan bekal yang cukup untuk dapat tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya. Salah satu bekal yang dibutuhkan oleh anak-anak adalah pendidikan. Pendidikan menjadi bekal yang wajib untuk didapat anak-anak karena, tanpa pendidikan anak-anak tidak dapat memiliki karakter yang tepat serta kecerdasan otak yang mampu mengubah dunia.

Meski pendidikan merupakan hal yang wajib didapat anak-anak, sayangnya tidak semua anak-anak telah mendapatkannya. Berbagai penyebab seperti fasilitas sekolah yang kurang memadai, jarak antara rumah dan sekolah yang sangat jauh dan kondisi ekonomi keluarga yang kurang baik menjadi penyebab banyak anak-anak tidak bersekolah. Kondisi ini tentu menjadi sebuah ironi tersendiri mengingat anak-anak merupakan generasi penerus bangsa dan masa depan bangsa ditentukan oleh pendidikan yang didapatkan anak-anak tersebut. Baca lebih lanjut

Seru-seruan Jagongan Bareng Blogger, Pricebook dan PR Asus Indonesia

Dihubungi oleh seseorang yang memperkenalkan diri dengan nama Amanda melalui Whatsapp mulanya saya merasa enggan. Tetapi begitu ia mengatakan mendapat kontak saya dari Om Yahya, saya pun mulai ngeh. Biasanya om Yahya tak pernah sembarangan membagi-bagi kontak temannya ke orang lain.

Singkat kata saat itu Amanda mengundang saya untuk bergabung dalam acara yang akan ia selenggarakan di kota saya, di Jogja. Ia saat itu mengatakan bahwa waktu dan tempat masih tentatif. Yang sudah diberitahukan ke saya adalah bahwa acara tersebut adalah ngobrol-ngobrol dengan Pricebook Indonesia, suatu situs perbandingan harga terbaik di Indonesia saat ini.

Pricebook? Ini bukan pertama kali saya mendengar tentang Pricebook. Bukan pula pertama kali saya dihubungi oleh orang dari Pricebook. Sekitar bulan April 2014, founder Pricebook, Tomonori Tsuji sudah menghubungi saya melalui jejaring sosial Linkedin dan ngobrol banyak hal tentang situs perbandingan harga yang ia dirikan. Saat itu saya pun membuat akun di Pricebook dan menulis beberapa review di situs perbandingan harga yang terbilang baru di Indonesia itu.

Mendapatkan undangan untuk jagongan dan ngobrol-ngobrol langsung dengan tim Pricebook tentu saja sebuah kejutan. Sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan rupanya bisa begitu saja terjadi. Saya menunggu dengan penasaran event itu. Sampai beberapa hari yang lalu melalui grup Whatsapp yang dibuat Amanda saya menanyakan apakah event ini akan jadi diadakan dan tempatnya dimana. Baca lebih lanjut

Tips Blogging: Memulai Sebuah Blog dan Tetap Konsisten Memproduksi Konten

Related image

Sumber gambar: Barisan.info

Sudah ngeblog selama lebih dari 10 tahun saya sering mendapat banyak pertanyaan. Pertanyaan itu seperti: bosan ngga sih ngeblog selama itu dan akan sampai kapan?

Bila ditanya bosan apa ngga, sejujurnya ada masa saya bosan dan malas menulis. Tapi tidak lama kemudian saya insyaf dan kembali menulis lagi. Sampai kapan? Saya sendiri juga tidak tahu akan sampai kapan. Saya ingin menulis dan berbagi selama mungkin. Selama yang saya bisa.

Tulisan saya kali ini bermaksud untuk menjawab sebuah pertanyaan. Bagaimana untuk memulai ngeblog dan terus konsisten menulis. Saya akan langsung menjawab dalam beberapa point berikut: Baca lebih lanjut

Bagaimana Garmin Sportwatch Membantu Strength Training Kita?

runtastic workout

Instagram post di atas bisa dilihat di link ini

Di internet kita seringkali menemukan menu-menu strength training workout yang menarik. Salah satu contoh yang saya temukan adalah seperti di atas, dari akun Instagram Runtastic. ABS excercise yang terdiri dari:

– Side plank leg raises
– Low plank toe taps
– Modified jack knifes
– Swimmers
– Squat hold twists

Masing-masing exercise dilakukan selama 30 detik, 3 – 5 repetisi, istirahat antar repetisi adalah 15 detik. Suatu latihan yang berbasis waktu dengan interval tertentu.  Baca lebih lanjut

Pentingkah Mempertimbangkan Belanja Fashion Pria Murah

Foto milik: Scout Sixteen

Jalan bareng dengan seseorang saya pernah disindir, “Cowo lari (baca: penghobi olah raga lari) kemana – mana pakai outfit sport dan sepatu lari ya?”.

Sindiran yang menohok. Sudah cukup lama terlontar tapi di telinga sering terngiang – ngiang. Kenyataannya saya memang seperti itu. Saya suka mengenakan sport outfit dan sepatu lari karena nyaman, enak dan saat itu rasanya cukup kekinian. Tatkala olah raga ini sedang menjamur dan tren di banyak kalangan masyarakat. Baca lebih lanjut

Tips Praktis Berlatih Special Fartlek dengan Garmin Sportwatch

Dalam blogpost terdahulu, saya pernah membahas mengenai berlatih fartlek dasar di jalan raya. Blogpost itu bisa dibaca di: Sesi Latihan Fartlek di Jalan Raya, Boleh?

Sebenarnya apa yang menjadi ide dari tulisan itu adalah keterbatasan pemahaman saya saat itu. Saat itu karena saya sering melihat banyak atlit berlatih fartlek di lintasan maka saya beranggapan bahwa fartlek merupakan jenis sesi lintasan/track session. Sehingga dalam blogpost itu saya ingin menawarkan alternatif bagi pelari yang kesulitan mendapatkan akses ke lintasan.

Belakangan saya menyadari pemahaman itu tidak sepenuhnya benar. Terutama ketika saya banyak membaca-baca artikel yang membahas tentang latihan di Kenya. Saya menemukan dua artikel yang sangat bernas dan membuka wawasan di blog Kenya Experience. Blogpost itu bisa ditemukan di Run the Kenyan Way: Fartlek dan Run the Kenyan Way Part II : Example Session.

Berlatih fartlek di lintasan 400 meter mungkin tepat bagi atlit yang akan berlomba di jarak pendek, menengah sampai 10000 meter di track. Ketika fokus latihannya adalah untuk persiapan lari jarak jauh seperti marathon, menurut Kenya Experience, yang menjadi pilihan adalah rute yang natural di jalanan yang sedikit banyak mencerminkan rute lomba marathon yang akan diikuti.

Memilih rute farlek yang natural menurutnya akan memberikan penguatan fisik dan mental untuk menghadapi ketidakpastian yang pasti akan ditemukan di perlombaan. Fartlek di jalan raya memperkuat mental kita dengan tidak pernah tahu apakah fast section kita akan dimulai di kaki bukit atau di belokan. Bisa pula kita harus banyak-banyak melatih kesabaran karena ternyata recovery section terjadi di turunan yang menggoda. Baca lebih lanjut

Uzone.id, Tawarkan Pengalaman Baru Sebuah Portal Berita

Bila ditanya apa portal berita apa saja yang sering Anda baca, kira-kira bisakah menjawabnya? Kalau saya sudah menjawabnya. Apalagi bila ditanya apa portal berita kesukaan saya. Soalnya ada terlalu banyak portal yang saya baca setiap harinya. Baca lebih lanjut

VO₂max Training Bagi Pelari Pemula, Mau Mencoba?

 

Tidak mudah untuk menjawab pertanyaan bagaimana cara meningkatkan running VO₂max. Pertanyaan yang mulai saya terima ketika saya beberapa kali iseng posting estimasi VO₂max yang ditunjukkan oleh Garmin Sportwatch di Instagram Story.

Saat itu angka-angka VO₂max merupakan sesuatu yang baru bagi saya. Sesuatu yang saya belum secara khusus mempelajarinya. Apalagi berlatih dalam sebuah program untuk meningkatkan indikator kebugaran atau aerobik seorang olah ragawan.

Banyak bacaan yang perlu saya tuntaskan untuk menjawab terutama penasaran saya sendiri akan VO₂max. Beberapa pertanyaan yang saat itu ingin saya carikan jawabannya di antaranya adalah: sebenarnya apa yang dimaksud dengan dan seberapa penting VO₂max (1), cara-cara apa saja yang lazim dan mudah untuk mengukur/meng-estimasi VO₂max dari yang praktis sampai golden standard -nya (2), seberapa akurat sportwatch semacam garmin, polar, suunto dan sejenisnya dalam meng-estimasi VO₂max (3), dan yang terakhir adalah bagaimana cara untuk meningkatkan running VO₂max (4).

Dalam tulisan kali ini saya akan fokus menjawab pertanyaan yang ke-4, bagaimana cara untuk meningkatkan running VO₂max. Sebelum meneruskan untuk membaca, untuk diketahui saya bukanlah seorang ahli kebugaran, bukan pula seorang atlet ataupun coach. Saya menulis berdasarkan sebatas apa yang saya baca dan pahami dengan menambahkan pengalaman-pengalaman pribadi sebagai seorang penghobi lari atau pelari kasual. Pun fokus saya tentu saja untuk para pelari kasual non atlet. Baca lebih lanjut

8 Tips Menjaga Heart Rate Tetap Terkendali Ketika Berlari

Detil statistik di atas bisa dilihat di link ini: https://connect.garmin.com/modern/activity/2676588790

Ketika selesai berlatih saya iseng mengunggah statistik lari ke social media, tidak jarang saya mendapatkan pertanyaan. Bagaimana menjaga heart rate (HR) atau detak jantung tetap tenang dan kalem ketika berlari dalam suatu pace?

Pertanyaan yang sebenar saya sendiri tidak yakin akan ada sebuah jawaban yang pas. Umumnya makin panjang jam terbang kita dalam berlatih, semakin rutin, konsisten dan terprogram maka dengan sendirinya heart rate akan semakin tenang. Seiring dengan kemampuan aerobik yang makin meningkat.

Saya tahu ini bukan jawaban yang memuaskan. Jawaban yang kedengaran generik namun menurut saya yang paling masuk akal. Namun apabila ingin mencoba mengendalikan detak jantung tetap rendah dan tidak bergejolak selama berlari, sedikit tips ini bisa dicoba.

1. Pemanasan yang cukup sebelum berlari

Bila Anda malas melakukan gerakan-gerakan pemanasan sebelum berlari, saya pun demikian. Tak jarang saya berlari begitu selesai mengencangkan tali sepatu. Saya memaksa diri untuk melakukan gerakan-gerakan pemanasan hanya karena tahu betul akan manfaat pemanasan.

Pemanasan yang baik dipercaya akan meningkatkan kerja jantung secara bertahap, meningkatkan sirkulasi darah dan oksigen ke seluruh tubuh secara bertahap, menginisiasi kerja otot dan persendian. Pemanasan yang baik dipercaya bahkan mampu menurunkan berbagai resiko cidera. Baca lebih lanjut

Penuhi Kebutuhan Ramadan dengan Belanja Online Hemat di Tokopedia, Begini Tipsnya

Lantunan ayat suci yang mengalun melalui pengeras suara di masjid-masjid. Alunan yang mengingatkan saya, Ramadhan tinggal 2 pekan lagi. Bulan penuh keagungan yang kita tunggu-tunggu itu akan segera tiba. Ini membuat saya termenung: persiapan apa yang telah saya lakukan untuk menyambut tamu agung ini?

Sebagai seorang muslim, saya tidak ingin menyiakan bulan agung yang penuh rahmat ini. Saya harus menyiapkan diri lahir batin, agar saya bisa memanfaatkan tiap saat di bulan Ramadhan untuk beribadah dan melakukan semua perbuatan yang bernilai ibadah. Salah satu cara saya menyiapkan diri untuk Ramadhan adalah dengan menata ulang aktivitas pribadi, sosial dan profesional.

Pekerjaan-pekerjaan yang banyak menyita energi akan saya usahakan selesai sebelum bulan puasa. Pekerjaan tambahan dan lembur akan saya hindari. Konsekuensinya adalah income saya selama bulan puasa akan menurun. Padahal selama Ramadhan dan Lebaran pengeluaran akan bertambah. Ini yang harus saya siasati: Bagaimana kebutuhan yang meningkat bisa tercukupi dengan baik ketika di sisi lain saya memutuskan untuk mengurangi beban pekerjaan. Baca lebih lanjut