Virgin marathon saya di Mandiri Jogja Marathon 2017. Tahun berikutnya saya melakukan remidi di jarak yang sama di Mandiri Jogja Marathon 2018. Tahun 2019 saya turun di jarak lomba half marathon dan berhasil sebatas masuk sebagai potensial winner. Tahun 2020 dan 2021 gelombang pandemi membuat saya urung mengikuti event ini. Tahun 2022 saya kembali turun di jarak lomba marathon, sebagai pacer sub 5.30.
Tahun 2023 saya melengkapi koleksi medal dengan turun di jarak lomba 10K Mandiri Jogja Marathon, dan tahun 2024 ini tak dinyana saya kembali turun di jarak marathon.
Yoga leggings are the best when it comes to ease and usefulness. But can they really go beyond the studio and become design icons for everyone? Of course!
It’s common to think that you cannot use the leggings other than for working out. However, the right styling can make very versatile. So, let’s have a look!
Leggings That Last
Having the right piece is the first step to making a great outfit. When it comes to yoga pants, quality is very important. Choose nice, dark fabrics that will hug your curves without letting any light through. Cosmolle has a lot of these options available Thin, flimsy materials are great for downward-facing dog, but they won’t work for a coffee run. Also, think about the event.
You can wear ankle-length leggings with different clothes. In case you have cropped clothes, they are suitable for a casual look. Also, don’t resist colors. Even though black will always look good, a deep blue, charcoal gray, or even a bright burgundy can make something stand out. For instance, you can wear this bodysuit from Cosmolle and pair it with leggings too for a full-coverage look.
Tops That Lift You Up From the Studio to the Street
Let’s make these good butt leggings into stars of everyday life! Long t-shirts and tunics are your best friends when it comes to tops. You can outline your waist and look stylish by tucking in the front. Are you feeling a little braver? A loose-fitting button-down shirt will look good with the tight pants.
The good part is that all the leggings available at Cosmolle are suitable for pairing with loose as well as tight tops. Rolling up the sleeves adds a touch of cool ease. A scarf or a jewelry that makes a statement can take a chambray shirt to a whole new level.
Salah satu yang sama sekali tidak pernah terbayang dalam hidup saya adalah: berlari menembus ganasnya lalu lintas jalan raya pada jam 11.28 malam di jalanan sekitar Lenteng Agung.
Jadi sekitar akhir bulan Oktober 2022 lalu, melalui pesan whatsapp salah seorang kawan saya, Ary Iskandar, mengirim pesan, “Mas Jar, Apakah akhir tahun –bulan Desember– sudah ada agenda terjadwal ?”.
Banyak orang lebih memilih berolahraga di rumah dibanding harus pergi keluar. Jika Anda tidak sempat pergi ke tempat fitness, buat saja mini gym di rumah. Mungkin Anda akan memikirkan harga alat gym yang terbilang mahal. Kini dengan apply kartu kredit, Anda bisa membeli berbagai alat gym tanpa takut mengganggu keuangan.
Dengan melakukan apply kartu kredit, Anda bisa membeli alat gym dengan pembayaran yang lebih ringan. Biasanya bank menyediakan kartu kredit dengan berbagai program yang menguntungkan penggunanya dalam berbelanja, yaitu tawaran cashback dan diskon. Apabila Anda masih belum cukup dana untuk membeli alat gym secara kontan, lewat kartu kredit Anda bisa melakukan pembelian dengan cara mengangsur atau cicilan.
Lebih dari satu bulan berlalu akhirnya saya baru menulis review untuk lomba half marathon pertama sejak masa pandemi. Bukan karena saya tidak sempat menulis, tetapi saya sengaja, ingin menguji sejauh mana lomba ini membekas di hati sanubari saya.
Pendaftaran Pocari Sweat Run Indonesia 2022 offline dilakukan dengan sistem ballot. Saat itu sebenarnya saya tidak benar-benar serius ingin mendaftar. Saya belum begitu yakin lomba ini akan benar-benar diselenggarakan secara offline karena wabah Covid-19 belum sepenuhnya terkendali. Namun euforia yang luar biasa dari runtizen sepenjuru negeri membuat saya menggerakkan jari untuk turut mendaftar.
Sebuah email mendarat di inbox mengabari kalau saya salah satu yang beruntung mendapatkan ballot berkesempatan mengikuti Pocari Sweat Run Indonesia offline yang diselenggarakan di kota Bandung.
Antara senang dan bimbang campur aduk menjadi satu. Kalau ballot ini tidak saya sambil rasanya saya menyiakan keberuntungan yang tidak semua runtizen mendapatkan. Kalau saya selesaikan pembayarannya, rasanya sayang juga uang pendaftaran yang tidak murah itu. Biaya pendaftaran kategori Half Marathon yang saya pilih adalah Rp 775.000,-.
Dua tahun terakhir, yaitu tahun 2020 dan tahun 2021 merupakan tahun – tahun yang suram bagi semua event sport tourism baik di dalam maupun di luar negeri. Lomba – lomba Marathon besar yang pendaftarannya sebelumnya sudah dibuka sejak jauh – jauh hari pun dibatalkan. Itu perlombaan pada tahun 2020. Praktis pada tahun itu sampai tahun 2021 penyelenggara mengalihkan perlombaannya menjadi event – event virtual. Pandemi Covid-19 telah mengubah dunia olahraga, event, dan sport tourism.
Badai pasti berlalu. Pepatah lama, nasihat kaki nini, yang saya pikir merupakan kekuatan yang bisa membuat kita tetap bertahan dengan kekuatan optimisme. Tentu bukan sembarang optimisme. Toh, pada awal 2022 ini cahaya itu akhirnya mulai kembali bersinar.
Mulanya saya ragu untuk mendaftar event lari yang diselenggarakan oleh Hotel Griya Persada X Suraloka Zoo di kaki Merapi ini. Bukan karena ragu terhadap penyelenggaraanya, saya tidak pernah menyangsikan @unicone_indonesia yang meng-organize event ini, melainkan kekhawatiran seperti jangan-jangan level PPKM meningkat sampai lomba ini dibatalkan sebagaimana lomba-lomba yang saya sudah mendaftar dalam 2 tahun terakhir ini.
Salah satu yang membuat suatu komunitas lari menjadi seru adalah challenge. Challenge itu bentuknya bisa bermacam-macam. Misal challenge untuk mengumpulkan jarak terbanyak dalam periode tertentu, challenge adu cepat, sampai challenge-challenge yang unik seperti membuat route art, dan sebagainya.
Masing-masing challenge mempunyai tantangan masing-masing bagi setiap pelari untuk menyelesaikannya. Beberapa hari terakhir ini para anggota grup lari yang lagi nge-hit di Facebook, Slow Jogging Indonesia, dibuat gemes oleh challenge yang dibuat oleh salah satu pegiatnya.
Pak Yamie Bornoe membuat challenge untuk berlari dengan kriteria: jarak: 5,00 km, pace 10 min/km, dan cadence 150 spm. Pemenang dari challenge ini ditentukan oleh kepresisian dalam memenuhi ke-3 kriteria itu. Melihat sepintas saya sendiri langsung melihat ini sebagai challenge yang rumit. Apalagi kalau ditambah satu kriteria lagi: HR harus kurang dari 140 bpm.
Bila ditanya apa saja brand yang bisa mendengarkan keinginan para penggunanya, saya bisa menjawab salah satunya adalah Coros.
Brand sport watch yang sejak awal menawarkan fitur-fitur yang berfokus pada peningkatkan performa competitive athlete (performa minded athlete) ini akhirnya menambahkan fitur “Walk Mode” di beberapa lini sportwatch Coros yang secara hardware memungkinkan.
Penambahan fitur Walk Mode ini dilakukan setelah para pengguna menyampaikan betapa penting fitur ini dalam banyak use case kebanyakan pengguna. Ini menarik dan sangat seru. Saya sejak awal mengikuti perdebatan, baik pro maupun kontra berkaitan dengan penambahan Walk Mode di suatu sport watch yang berfokus utamanya untuk membantu seorang atlit lari mencapai puncak performanya.
Apakah kalian punya persepsi positif tentang diri dan kemampuan kalian? Riset telah menunjukkan dengan jelas adanya hubungan kuat antara positif self-esteem dengan kesehatan fisik dan mental. Sayangnya, banyak anak-anak, remaja, dan dewasa yang mempunyai self-esteem yang rendah. Adalah fakta bahwa saat ini individu yang mengalami masalah self-esteem jauh lebih tinggi dari yang pernah terjadi sebelumnya. Dan kabar baiknya riset juga menunjukkan ada banyak cara yang bisa kita gunakan untuk memerangi masalah self-esteem yang rendah.