Bagi saya, semua smartphone baik. Dan makin sekarang makin banyak smartphone yang bagus-bagus. Smartphone bagus itu yang seperti apa? Ini saya masih bingung. Belum bisa menjawabnya dengan baik. Namun bila pertanyaannya: seperti apa smartphone yang terbaik?
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini. Smartphone terbaik bagi saya adalah smartphone yang saat ini bisa saya bawa kemana-mana setiap hari dengan mudah. Karena tiap hari dibawa kemana-mana tentu smartphone itulah yang akan paling banyak saya gunakan. Digunakan dalam arti luas. 🙂
Salah satu syarat agar smartphone tersebut bisa saya bawa kemana-mana adalah smartphone tersebut harus cukup pas dikantongi. Tidak kegedean sehingga merepotkan ketika ditaruh di saku celana. Tidak pula terlalu kecil sehingga menyulitkannya untuk digunakan mengetik dan membaca pesan yang ditampilkan oleh smartphone tersebut.
Beberapa waktu yang lalu, bersamaan dengan membawa iPhone 5s, saya juga membawa ASUS Zenfone Selfie dan menggunakannya untuk beberapa kebutuhan. Di antaranya untuk membaca-baca dan untuk memotret dan meng-edit potretan saya. Ukuran layar Zenfone Selfie yang 5.5″ saya akui enak dipakai untuk menikmati konten dan melakukan penyuntingan foto.
Sayangnya usia Zenfone Selfie 5.5″ saya tidak panjang. Smartphone itu hilang karena tertinggal di suatu tempat duduk di Lippo Mall Yogyakarta. Mengapa Zenfone Selfie begitu mudah hilang? Ini karena ukurannya yang besar, sehingga membuat kurang nyaman ketika saya duduk sambil mengantongi Selfie di celana. Karenanya saya sering menaruh Zenfone Selfie ketika saya sedang duduk duduk. Ini sepaket dengan sifat saya yang pelupa. 🙂
Baca juga tulisan saya terkait:
Sementara iPhone 5s saya yang ramah dengan kantong celana awet sampai sekarang. Alhamdulillah. Smartphone berukuran layar 4″ ini tak pelak menjadi handphone yang paling lama dan paling sering saya gunakan. Menjadi smartphone terbaik bagi saya.
Berusia 3 tahun, iPhone 5s saya memang tidak bisa disebut muda lagi. Telah menjadi smartphone yang makin menua. Yang tidak lama lagi akan menjadi phone tidak smart.
Alasan kenapa saat ini saya belum juga upgrade ke iPhone 6 atau pun ke iPhone 6s, selain karena faktor budget adalah karena ukuran layarnya. Sampai saat ini saya cenderung konservatif dalam memilih smartphone yang akan saya gunakan sehari-hari. Saya masih belum siap untuk meninggalkan smartphone berlayar 4″.
Permasalahannya adalah sampai sekarang smartphone berlayar 4″ sudah ditinggalkan oleh hampir semua platform. Baik iOS, Android dan Windows seolah-olah sudah bersekongkol untuk meninggalkan layar 4″.
Akhir tahun lalu, di Ballroom Ritz Carlton, ketika teman saya Erick Gafar memberi tahu saya bahwa Apple akan memproduksi lagi iPhone 5s saya memang meragukannya. Saya tidak begitu percaya Apple akan melakukan ini.
Kenyataannya Apple memang tidak memproduksi lagi iPhone 5s. Kenyataan yang benar adalah Apple beberapa waktu yang lalu, dalam sebuah Apple Event, mengumumkan varian baru iPhone. Bukan iPhone 7 yang digadang-gadang merupakan penerus iPhone 6s, melainkan Apple SE.
Tonton Video berikut:
Dalam salah satu bagian video tersebut Apple mengumumkan iPhone terbaru mereka yang disebut sebagai iPhone SE. Iya iPhone SE. Satu-satunya iPhone yang dinamai tanpa menggunakan angka setelah iPhone generasi pertama. Dinamakan iPhone SE, mungkin dimaksudkan sebagai iPhone Special Edition, bukan iPhone 5 SE. 🙂
Secara fisik, iPhone 5 SE mempunyai desain body yang persis dengan iPhone 5s. Layar yang digunakan pun menggunakan resolusi yang sama, 1136 pixel by 640 pixel. Menggunakan finger print generasi pertama, satu generasi di bawah finger print sensor yang digunakan oleh iPhone 6s.
Namun menurut spefikasi teknis yang saya baca di laman iPhone di website Apple, iPhone SE mempunyai jeroan yang sama persis dengan iPhone 6s. Persamaan itu meliputi jenis processor A9, RAM 2 GB, co-processor M9, Kamera depan dan lain-lain.
Perbedaan antara iPhone SE dan iPhone 6s selain ukuran dan resolusi layar, desain body dan sensor sidik jari adalah ketiadaan force touch di iPhone SE dan front camera iPhone SE yang hanya 1,2 MP dibandingkan 5 MP di iPhone 6s.
Selisih harga yang cukup lumayan, iPhone SE 64 GB jauh lebih murah dari iPhone 6s 64 GB adalah daya tarik penting yang menjadi alasan saya untuk menabung demi SE. 🙂
Hmmm. Gak mikirin ganti hape. Tp malah jadi kepikiran skrg. Hiks.
ukuran layar yg ideal buat smartphone ya sekitar 4″ lebih dikit lah..
Wah kadang pengen ipun, terkesan mewah dan bergengsi pokokny klo apple..tp hp yg sy pake msh oke hehe..eman2
Kalo liat ginian efeknya jadi ga cuman pingin megang aja, tapi juga pingin memiliki haha
aduhh ini ipun kok keyenn sekali yaa
Gw juga tertarik nih sama SE
gokil banget emang SE yang terbaru nih, dari dulu udah fans berat 5s eh keluar yang baru, simple n elegan gitu, the best apple design product lah wkwk
sama saya juga lagi ngeceng iPhone SE!!!
Pernah baca SE tuh handphone apple paling murah dengan jeroan yang spec-nya sama kyk ipin 6
iphone emg bkin galau, tiap produk yg di kluarn ga beda jauh fiturnya, termasuk harganya jg ga jauh beda 😀
wahh, harganya ini mahal sangat
Ping balik: Iseng Mencoba Spotify Premium – Gadget, Running & Travelling Light
Untuk Update harga terbarunya ada gak ya?? makasih
iphone SE alias seri ekonomisnya iphone
Kayaknya sekarang udah ada yang ngalahin deh iphone dengan samsung keluaran terbaru.
Fiturnya lebih lengkap dan canggih..
Penggunaannya juga simpel dan gak ribet..
Hiii
Ping balik: Gejala-gejala Anda Mulai Tak Sehat dalam Berbelanja Online Shop Murah – Gadget, Running & Travelling Light