Mati listrik warnai proses pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2016  pada hari Senin, 4 April 2016 di Kabupaten Gunungkidul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Insiden mati listrik ini memang tidak dirasakan dan menjadi masalah bagi semua sekolah SMK dan SMA di Kabupaten Gunungkidul yang tahun 2016 ini menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer. Masalah ini hanya dialami oleh sekolah yang melaksanakan UNBK dalam 3 gelombang atau tiga sesi.

Foto oleh Theo Rahardjo

Mati listrik pada hari pertama Ujian Nasional Berbasis Komputer 2016 ini terjadi sekitar pukul 16:00 WIB.

Mati listrik secara tiba-tiba sore ini bagi saya memang mengagetkan. Meskipun ini tidak akan begitu mengganggu siswa siswi peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer di sekolah yang saya bantu. Ketika mati listrik terjadi, siswa siswi peserta UNBK sudah selesai mengerjakan semuanya. Saya sendiri tadi bersama seorang teman yang bertugas sebagai Proktor Ujian Nasional Berbasis Komputer sedang mematikan komputer komputer klien yang digunakan oleh peserta Ujian.

Apa yang tadi belum terselesaikan dan sedang dalam proses adalah pengunggahan beberapa file dan proses UNBK sendiri. Dan tentu saja men-scan beberapa dokumen ujian untuk diunggah.

Untungnya komputer-komputer server di tiap ruang ujian telah dipasangi UPS (Uninteruptible Power Suply). Perangkat jaringan seperti switch, router Mikrotik dan Optical Network Terminal yang menghubungkan ke jaringan internet Speedy Gold Telkom juga sudah kami pasangi UPS. Jadi harusnya proses Ujian Nasional Berbasis Komputer di sekolah kami tidak terganggu dan tidak akan ada masalah.

Di Gunungkidul, kejadian listrik mati pada sore ini tidak hanya terjadi di sekolah kami. Sekolah sekolah lain yang menyelenggarakan UNBK pun hampir semuanya mengeluhkan hal mati listrik ini. Ini semua saya tahu dari grup Whatsapp Proktor dan Teknisi UNBK Kabupaten Gunungkidul.

Baca juga tulisan saya yang lain tentang Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK):

• Masalah Masalah Ujian Nasional Berbasis Komputer 2015
• Masalah Masalah Persiapan Ujian Nasional Berbasis Komputer 2016

Tentang mati listrik ini, sampai sekarang kami tidak tahu apa yang menjadi penyebabnya. Karena Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebelumnya telah memberi jaminan tidak akan terjadi pemadaman selama proses Ujian Nasional Berbasis Komputer berlangsung. Kenyataannya listrik mati juga ketika proses UNBK masih berjalan. Kesanggupan dan Jaminan dari PLN untuk tidak mematikan listrik ini telah didahului oleh surat-surat yang dikirim baik oleh masing-masing sekolah maupun Dinas Pendidikan dan Olah Raga kabupaten Gunungkidul dan Disdikpora Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sebenarnya, mati listrik sore ini bukan satu-satunya gangguan terkait listrik yang dialami oleh sekolah kami.

Pagi tadi ketika kami mulai menyalakan semua komputer baik server maupun klien di sekolah kami, tiba-tiba listrik nge-drop sesaat. Ngedrop di sini saya maksudkan sebagai tegangan mendadak turun dalam waktu singkat. Kejadian ini membuat beberapa komputer restart. Sehingga ada komputer yang bisa berhasil menyala lagi dengan baik dan ada yang gagal booting.

Di sekolah kami untuk komputer yang gagal booting dan menyala lagi dengan tidak sempurna ini langsung kami ganti dengan komputer cadangan. Sebelumnya kami telah menyediakan banyak komputer cadangan.

Pada siang harinya kejadian listrik tiba-tiba nge-drop dan mengakibatkan komputer restart ini terjadi lagi. Untungnya pada siang hari ini komputer bisa restart dengan sempurna. Tidak ada komputer yang minta diganti dengan komputer cadangan.

Kejadian-kejadian seperti ini sebenarnya yang membuat kami degdegan dan selalu dalam kewaspadaan penuh. Karena kualitas dan stabilitas listrik tidak akan pernah ada yang bisa menjamin. Solusi untuk masalah seperti ini mungkin secara teknis tidak begitu sulit. Tinggal pasangi UPS yang bagus. Sayangnya anggaran untuk membelikan satu UPS untuk satu komputer terlalu mahal bagi sekolah kami. Bayangkan berapa anggaran yang diperlukan untuk membeli UPS untuk masing-masing 120 komputer. Bila membeli UPS berkapasitas besar, dimana satu UPS cukup untuk 30 an komputer pun pasti akan teramat mahal bagi anggaran sekolah-sekolah di Kabupaten Gunungkidul.

Update, 06 April 2016 pukul 09:30 WIB

Sampai hari ke-3 (Rabu, 6 April 2016) alhamdulillah tidak ditemukan insiden berarti seperti insiden mati listrik pada hari pertama (Senin, 4 April 2016).

Headphone untuk Mata Uji Listening Bahasa Inggris

Salah satu yang menjadi perhatian di sekolah kami pada hari ini adalah headset (headphone). Ujian Nasional Berbasis Komputer 2016 (UNBK 2016) adalah untuk pertama kalinya peserta ujian mengenakan headset. Headset ini untuk mendengarkan soal-soal listening mata ujian Bahasa Inggris. Yang mana pada tahun lalu materi listening diperdengarkan menggunakan speaker ruangan.

Dengan masing-masing peserta UNBK menggunakan headset tersendiri, diharapkan mereka akan lebih nyaman mencerna materi listening. Antar peserta ujian pun bisa mendengarkan soal dan materi ujian listening yang berbeda beda. Sesuai kecepatan mereka masing-masing dalam mengerjakan soal.

Penggunaan headset (headphone) untuk ujian sampai pada gelombang pertama ujian selesai tidak ditemukan menjadi masalah. Tidak ada headphone yang tidak bunyi atau bermasalah. Masing-masing peserta ujian pun bisa mengoperasikan dengan baik perangkat listening ini.

Komputer Cadangan

Ini yang dari tahun ke tahun UNBK nampaknya selalu diperlukan dan akan tetap diperlukan. Sebaik apa pun tim UNBK 2016 di sekolah kami menyiapkan dan memasang komputer di masing-masing ruang ujian. Nyatanya tiap hari ada saja komputer yang bermasalah. Ada yang tiba-tiba mati sendiri. Ada yang performanya melambat, dan sebagainya.

Untuk itu kami menyiapkan komputer ujian cadangan setidaknya 3 komputer cadangan yang siap di masing-masing ruang UNBK 2016. Dan komputer-komputer dalam jumlah cukup banyak kami siapkan di ruang teknisi.

Jadi tiap kali ada komputer yang bermasalah di suatu ruang UNBK 2016, teknisi kami langsung menggantinya dengan komputer baru yang sudah disiapkan di ruang teknisi. Bukan dengan cara memperbaiki komputer yang rusak tersebut. Mengganti dengan komputer lain yang baru dan baik bertujuan untuk mempercepat waktu penanganan dan agar tidak menimbulkan kondisi psikologis yang kurang baik bagi siswa siswi peserta UNBK 2016.

Dari sekitar 120 komputer yang terdapat di semua ruang UNBK 2016 di sekolah kami, saat ini setidaknya sudah ada 10-an komputer yang diganti dengan PC cadangan. 🙂

Update, 06 April 2016 Pukul 10:40 WIB

Halaman log out muncul di beberapa komputer dalam 1 ruang ujian

Ini terjadi di satu dari 4 ruang ujian di sekolah kami. Solusi yang kami ambil adalah dengan mengkondisikan semua siswa peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer 2016 tetap tenang. Memintanya menekan tombol log out dan kemudian meminta mereka login lagi diikuit memasukkan token. Permasalahan ini bisa diatasi.

Penyebab kenapa beberapa komputer tiba-tiba log out secara bersamaan ketika proses listening berlangsung saat ini sedang kami pelajari.

Terjadi ERROR 500 

Ini adalah kejadian pertama yang kami alami. Kejadian yang belum pernah kami temui selama proses simulasi dan trial UNBK 2016 dan UNBK 2015 yang lalu. Kali terpaksa me-reset komputer (atau me-log out Windows) secara paksa. Kemudian menjalankan lagi Xambro dan meneruskannya dengan proses login dan memasukkan token baru. Token baru harus di-generate lagi karena masalah ini terjadi beberapa lama setelah proses ujian berjalan.

Dengan cara ini peserta UNBK 2016 yang menemukan masalah kemudian bisa meneruskan Ujian Nasional Berbasis Komputer mata uji Bahasa Inggris.

PS :

Posting ini akan saya gunakan untuk mendokumentasikan permasalahan UNBK 2016 di sekolah kami di Gunungkidul. Ini adalah permasalahan kami pada hari pertama, Senin, 4 April 2016.

Bila pada hari-hari yang akan datang sampai UNBK selesai masih terjadi masalah, maka tulisan ini akan saya update dan saya tambahi dengan temuan-temuan baru kami. Pun begitu kami berharap keseluruhan proses Ujian Nasional Berbasis Komputer 2016 di sekolah kami tidak menemukan dan menghadapi masalah berarti.