Begitu mendengar ada nama minuman bernama Wedang Asele di kota Solo, semalam saya langsung penasaran mencoba minuman ini. Apalagi segala puji oleh seorang teman saya Miss Lusi, diberikan kepada minuman yang hanya ada di Solo ini. Apalagi Miss Lusi dengan segala ketajirannya siap mentraktir kami kulineran malam ini.
Tidak sulit untuk menjangkau tempat Wedang Asele di kota Solo ini. Bukan karena letak tempatnya, tetapi Miss Lusi yang hafal fasih tiap tikungan menuju sudut kuliner kota.
Wedang Asele
Untuk urusan kuliner malam ini, Miss Lusi -lah wiki -nya. Jadi saya, Miss Antik, Miss Dian tinggal terima beres dan enaknya saja.
Malam harinya, acara kuliner masih berlanjut. Kira-kira jam 11 malam, kami diajak menuju Galabo. Sayang. kebanyakan tempat di sana sudah mulai kukut. Padahal konon Galabo buka sampai jam 1 dini hari.
Tidak apa-apa, destinasi kuliner berikutnya adalah Bakmi Jawa Pak Dul di depan kecamatan Pasar Kliwon Solo.
Bakmi Godhog Pak Doel
Oh, iya, ini geng kulineran tadi malam:
mirp sekuteng gitu ya wedang asele?
waktu ke Solo mampir ke RBI ngga mas, oiya emang kemarin itu berapa hari sih di Solo?
kok aku ga doyan ya mas sama wedang asele itu
nahhh bakmie godhog ini aku belum nyoba, yg aku tahu yg enak itu deket pasar kembang, nanti ahhh kl mudik ke solo nyobain π
#barutahu sekilas baca kok kebacanya Wedang Adele, camwan laik yu.. π
Wedang asele itu minuman hangat atau dingin…sepintas saya membayangkan sekoteng π
Wedang Asele ini apakah sama dengan Angsle kalau di Jawa Timur, ya? Wah, kuliner kok gak ngajak-ngajak, Mas. Salam buat Miss Lusi, ya. Saya baru tahu dan mengenali setelah mengamati fotonya π
Ping balik: Wedhang Uwuh « Menuliskan Sebelum Terlupakan