Musim Masih Kemarau, Beli Air Tangki

Tangki Air

Tangki Air

Foto diambil dari Photo Album milik Mas Erlang Tri di sini

Di Desa Grogol dimana saya tinggal, beberapa waktu yang lalu memang telah turun hujan agak lebat. Sekali dan sebentar. Belum membuat tanah – tanah “jeblok-jeblok“. Apalagi mengisi lagi sumur-sumur yang telah kehabisan air.

Termasuk sumur milik keluarga saya. Mau bagaimana lagi kalau sumur kering dan tidak ada jaringan pipa air bersih kecuali membeli air tangki untuk diisikan ke dalam sumur. Beberapa hari yang lalu saya membeli air tangki dari Mas Erlang Tri semahal Rp 60.000,- per tangki. Coba bila satu bulan habis dua tangki. Akan ketemu Rp 120.000,- bukan. Suatu angka yang mudah dihitung tapi tidak mudah untuk membayarnya. 😀

Barangkali Anda, para pembaca blog yang budiman ingat tulisan saya pada dua tahun lalu di sini yang saya beri judul  Proyek Air Bersih Desa Grogol. Tentang penemuan sumber air bersih di desa saya dan bagaimana usaha eksploitasinya. Tulisan saya itu jujur dan benar adanya.

Yang tidak benar adalah masyarakat di desa saya yang terlalu berharap akan melimpah dan murahnya air untuk kebutuhan sanitasi dan kehidupan sehari-hari setelah penemuan dan eksploitasi sumber air baru itu.

Untuk pembaca yang budiman ketahui, beberapa bulan yang lalu, masyarakat, tetangga dan termasuk bapak saya sendiri dengan semangat 45 ikut secara suka rela bekerja bakti gotong royong membuat jaringan saluran air dari sumur bor yang bertempat di pekarangan bapak Ngadiyono (aparat Keamanan Desa Grogol) yang beralamat di dusun Senedi desa Grogol kecamatan Paliyan itu ke penampungan-penampungan air bersih umum dan titik-titik untuk distribusi ke rumah tangga.

Ibarat pepesan kosong. Harapan tinggalah harapan. Bapak dan beberapa tetangga-tetangga saya sampai sekarang belum sempat menikmati kucuran air bersih dari sumur bor itu. Dulu katanya menara penampungan air kurang tinggi sehingga air sulit mengalir ke bagian desa tertentu. Kini disel di sumur bor malah sudah beberapa bulan rusak dan tidak pernah didengar kapan akan selesai diperbaiki. Atau memang tidak diperbaiki? Entah itu menara air yang terlalu rendah atau disel rusak, pada kenyataannya air bersih murah tidak pernah sampai ke rumah saya.

Kalau masih tetap mau minum dan memasak dengan air, solusi terbaik memang menelepon nomer berikut: 087738308899 reno
087838600984 erlang dengan menyiapkan uang sekucupnya. Tidak perlu konyol dengan penantian yang tak pasti. Tidak perlu bertanya kenapa disel rusak dan kapan akan selesai diperbaiki. Tidak perlu bersedih dengan pengeluaran rumah tangga yang membengkak.

8 komentar di “Musim Masih Kemarau, Beli Air Tangki

  1. iya, setidaknya masih bisa bersyukur ada air yg bisa dibeli,
    setidaknya jadi getol berdoa agar Tuhan melapangkan ladang rejeki,
    setidaknya jadi sadar agar bekerja lebih giat lagi agar bisa menggarap ladang yang diberikan Tuhan agar dapat berubah menjadi RUPIAH.

    bukan begitu mas? Tetap semangat yah …

    • Wah, betul sekali! Karena air beli dengan harga mahal, sudah 2 bulan saya tidak mencuci sendiri di rumah. Saya jadi mengubah kebiasaan. Menambah jam kerja beberapa jam per minggu untuk mengganti biaya laundry per bulan. Hehehehe

  2. Wah, sampai begitu, Mas? Rp 120 ribu sebulan itu lumayan. Hampir sama dengan pembelian air minum AQUA keluarga saya sebulan.

    Saya tak menyangka sampai sumurnya asat dan harus beli air tangki. Kalau di rumah saya Kalasan alhamdulillah belum sampai asat, Mas air sumurnya. Apa mungkin karena rumah saya masih tidak terlalu jauh dari gunung Merapi, ya sehingga sumbernya masih lancar

  3. bukankah ada dana alokasi khusus dari PDAM untuk warga mas?
    kalau di sini air free mas,cuman ya itu tadi,harus melalui prosedur resmi,pengajuan oleh desa,kemudian baru di distribusikan kepada yang membutuhkan…

    tapi memang ada beberapa oknum PDAM yang nakal,walaupun itu air free,amsih ada saja yang minta duit rokok..dasar pegawai sableng…

  4. Beberapa hari ini saya dapat telpon dari daerah jakarta,sebelumnya saya minta maaf yang dimaksud Desa Grogol ini adalah kecamatan Paliyan Gunungkidul Yogyakarta..

    thanks buat mas jarwadi

  5. Ping balik: Desa Grogol, Mencukupi Kebutuhan Air Bersih « Menuliskan Sebelum Terlupakan

  6. Ping balik: Perlakukan Air Seperti Dirimu Ingin Diperlakukan, Demi Kualitas Kehidupan « Menuliskan Sebelum Terlupakan

Tinggalkan komentar