Melihat di beberapa daerah banyak orang berebut sembako sumbangan yang ditayangkan berturut – turut pada beberapa hari terakhir dalam acara berita di televisi, simbok saya jadi terheran-heran sekaligus prihatin. Orang susah ternyata ada dimana – mana. Ada banyak orang yang lebih susah dibandingkan keluarga kami di desa yang hidup pas-pasan.
Saya bertanya pada simbok, apakah bila di balai desa kita ada pembagian sembako, simbok juga akan datang mengantri untuk mendapatkan sembako gratis/murah. Apakah kira-kira para tetangga kita akan berbondong-bondong ke balai desa untuk mengantri untuk mendapatkan sembako gratis/murah?
Berbagi, apalagi itu dilakukan di bulan Ramadhan memang amaliyah mulia. Wujud peri kemanusiaan kita. Tetapi kenapa kita tidak memanfaatkan cara-cara berbagi yang moderen seperti penyelenggara LAZIS dan sejenisnya agar apa yang kita bagikan lebih memberi kontribusi bagi kemaslahatan.
Siapapun tidak ingin menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan pameran kemiskinan bangsa. Saya kira …