Friendster dan Jejaring Sosial

Masih melanjutkan cerita saya kemarin. Setelah lama saya terlantarkan dan biarkan idle, kemarinlah blog friendster tersebut saya buka buka lagi. Tentu saja saya penasaran apakah selama saya terlantarkan blog tersebut ada yang mengunjungi. Ternyata banyak. Lebih dari itu banyak pesan di inbox saya. I’m sorry man, I just read my inbox yesterday and were writing the answers. I don’t care whether you still in passion or not to read my reply

Terkait mail di inbox friendster tersebut, yang menurut saya aneh, tak satupun messege yang dikirim oleh user dari Indonesia. Kebanyakan message berasal dari member asal Amrik. Berarti Profil (wajah) saya lebih menjual di Barat dong

[ Sudah sudah jangan ge er Mr Jarwadi, cepetan bangun ini sudah pagi ]

OK setelah membalas beberapa message di inbox, saya segera track back, melihat siapa Baca lebih lanjut

Iklan

Wajah Wajahku (tidak) Ramah

Suatu kali saya pernah ditegur oleh Simbok Saya. Simbok baru saja rasanan dengan tetangga sebelah. Tetangga bilang sama Simbok, bahwa saya itu oangnya sombong, tidak ramah, dan cueknya minta ampun. Karena ketika anaknya berpapasan dan menyapa saya kok ngga direspon. Waduh. Memang bener seperti itukah saya ya?

Ya, dah ngga pa pa kalau memang seperti itu orang menilai saya. Tetapi biarkan saya seperti saya yang apa adanya. Saya merespon setiap sapaan dan tegur sapa dengan cara saya sendiri. Biasanya, saya akan mengubah perhatian saya ke orang yang menegur saya tersebut dan bila orang yang menyapa saya tersebut masih memperhatikan saya, paling tidak dengan ‘eyes to eyes contact’ maka saya akan membalas sapaan dan tegur sapa tersebut dengan senyum termanis saya. Halaaaaah …

Dalam banyak kasus sering saya mempunyai masalah untuk memilih kata yang pas dalam merespon sapaan dan saya ‘rasa’ ekspresi merupakan bahasa yang universal, manusia yang berbicara dengan bahasa apapun yang berbeda beda akan menterjemahkan dengan sama. Seperti ‘senyum manis’ saya tersebut

Mungkin dalam kasus Anak Tetangga tersebut adalah ketika Dia sudah mengalihkan perhatianya ketika menyapa saya, atau menyapa saya saja tanpa memperhatikan saya sehingga dia kehilangan kesempatan untuk menikmati senyum termanis saya … [ Sok Narsis ] Baca lebih lanjut