Perubahan Radikal di Nike Zoom Pegasus 37

Kemana saja saya selama ini sampai lini sepatu lari andalan saya, Nike Air Zoom Pegasus 37, sudah dijual di Indonesia tetapi baru beberapa hari terakhir ini saya mengetahuinya.

Amat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dimana seolah saya tidak mau ketinggalan dengan perkembangan dan update dari sepatu yang membuat saya jatuh cinta sejak menekuni hobi lari pada 6 tahun yang lalu.

Nike Air Zoom Pegasus bukanlah sepatu yang saya kenakan ketika pertama kali saya mencoba menekuni olahraga lari. Sampai sekarang ketika saya sudah berolahraga selama 6 tahun, pun sepatu ini bukan satu-satunya sepatu yang saya gunakan baik untuk latihan harian maupun untuk bertanding di ajang perlombaan. Selama ini saya juga menggunakan Nike Lunarglide, Nike Zoom Fly, bahkan menggunakan produk sepatu dari berbagai brand lain seperti Adidas, League, dan lain-lain.

Namun dari berbagai jenis dan merk sepatu itu yang paling konsisten saya gunakan memang adalah Nike Zoom Pegasus. Mulai dari Nike Air Zoom Pegasus 31, Pegasus 31 Flash, Pegasus 32, Pegasus 33. Pegasus 35, dan bahkan saya sampai membeli 2 pasang Pegasus 36.

Suatu saat mungkin saya akan mem-blog-kan mengapa saya sampai membeli 2 pasang Nike Air Zoom Pegasus 36. Padahal Pegasus 36 tidak membawa perubahan yang begitu penting dibandingkan pendahulunya, Nike Air Zoom Pegasus 35.

Perubahan yang menurut penglihatan saya hanya bersifat kosmetik seperti tongue yang lebih tipis dibanding sebelumnya yang bulky, heel meruncing yang memberi kesan aero dinamis, dan upper yang menggunakan engineered mesh yang nampak lebih tipis dan translucent.

Amat berbeda kali ini Nike memberikan perubahan yang cukup radikal untuk lini Pegasus terbaru, Nike Air Zoom Pegasus 37. Di generasi ganjil pada tahun genap ini Nike memberikan perubahan baik under the hood maupun over the hood.

Sebelum melanjutkan membaca blogpost ini mari kita tonton Behind the Scene Lini Pegasus berikut ini:

Apa saja perubahan radikal yang diberikan Nike di sepatu terbaru mereka ini?

Forefoot Only Zoom Airbag di Nike Zoom Pegasus 37

Dalam mendesain setiap sepatu lari yang dikembangkannya Nike selalu memikirkan bagaimana agar seorang pelari bisa berlari secara lebih efisien. Salah satu caranya adalah dengan mengoptimalkan energy return sehingga seseorang bisa berlari lebih cepat dan lebih jauh namun dengan membelanjakan lebih sedikit tenaga.

Bagi yang belum tahu salah satu cara yang ditempuh Nike adalah dengan menempatkan kantong-kantong udara yang mereka sebut air bag di bagian midsole. Untuk kemudian Nike menyebut teknologi ini dengan nama Air Zoom Unit yang melekat pada lini Nike Zoom Pegasus, Nike Zoom Elite, Nike Zoom Structure, Nike Zoom Streak, dan lain-lain.

Baca tulisan saya tentang sepatu Pegasus edisi sebelumnya:

  1. Review Pegasus 31
  2. Review Pegasus 32
  3. Review Pegasus 33
  4. Review Pegasus 34
  5. Review Pegasus 36

Dalam perkembangannya teknologi Air Zoom melampaui evolusi yang panjang. Di Nike Zoom Pegasus 31, airbag atau zoom unit ditempatkan di bagian belakang di bagian heel. Berikutnya Nike Pegasus 32 merupakan lini Pegasus pertama yang menerapkan dual air bag/ double zoom unit yang ditempatkan di bagian belakang dan di bagian depan.

Seolah ingin mensimulasikan teknologi carbon fiber plate di lini Vaporfly, teknologi Air Zoom pun ber-evolusi menjadi full length air bag di Nike Zoom Pegasus 35. Dan kini di Nike Zoom Pegasus 37 terbaru airbag hanya ditempatkan di bagian depan saja.

Penempatan airbag di bagian depan ini persis dengan apa yang telah dilakukan Nike beberapa tahun lalu di lini sepatu Nike Zoom Elite.

Konfigurasi air bag baru di Pegasus 37 bagi saya menimbulkan pertanyaan. Apakah Pegasus kini tidak didesain untuk mengakomodasi pelari dengan gait heel strike? Pegasus yang terkenal sebagai sepatu all rounder dan daily trainer bukankah seharusnya mengakomodasi keterampilan berlari yang lebih beragam? Apakah Nike telah melihat para pelari saat ini cenderung berlari dengan gait front strike dan mid foot strike?

Zoom Airbag 2 x Lebih Tebal di Nike Zoom Pegasus 37

Airbag atau zoom unit di Pegasus 37 lebih tebal dibandingkan apa yang terdapat di Pegasus 36. Ketebalan barunya mencapai 2 kali, dari sebelumnya sekitar 4 mm, kini menjadi 8 mm. Tak heran keseluruhan midsole sepatu ini memang turut menjadi lebih tebal. Bila Pegasus 36 memiliki drop (heel/toe) 22 mm/12 mm kini Pegasus 37 memiliki drop (heel/toe) 24 mm/14 mm. Secara keseluruhan mempunyai perbedaan dimensi setebal 2 mm.

Tulisan AIR ZOOM di bagian depan sepatu seolah ingin menegaskan bahwa lini Pegasus baru ini mempunyai kelebihan menonjol berupa air bag unit di bagian depan sepatu.

Sebelum mengujinya secara langsung untuk berlari, saya belum bisa berkomentar apakah Zoom Unit yang tebal bermanfaat meningkatkan responsiveness dan performa Pegasus 37 atau sebaliknya malah membuat sepatu ini kurang stabil ketika digunakan untuk berlari di permukaan dan situasi yang berbeda-beda.

React Foam di Nike Zoom Pegasus 37

Cushlon Foam sudah berpuluh-puluh tahun digunakan dalam teknologi bantalan atau cushion sepatu olahraga. Meskipun merupakan teknologi yang mapan dan sampai saat ini masih diandalkan oleh berbagai brand sepatu olahraga, namun sebenarnya Nike telah mempunyai teknologi yang lebih baru yang mereka sebut React Foam.

Nike react mempunyai sejumlah kelebihan dibandingkan Cushlon foam maupun EVA (Ethylene-vinyl acetate) foam. Kelebihan – kelebihannya diantaranya adalah bobot yang lebih ringan yang akan memangkas bobot sepatu secara keseluruhan, terbukti lebih durable, dan lebih responsif sehingga akan meningkatkan performa sepatu secara keseluruhan.

React Foam ini telah digunakan Nike sejak beberapa tahun lalu di beberapa sepatu seperti Nike Epic React dan Nike Zoom Fly 3. Kini Nike membawa teknologi foam baru tersebut untuk menyempurnakan lini Pegasus.

Fit Band di Nike Zoom Pegasus 37 Indonesia

Penambahan fitur baru tidak selamanya membuat semua orang senang. Ketika Nike untuk pertama kalinya menambahkan Fly Wire Cord di Nike Zoom Pegasus 32 saya termasuk orang yang merasa tidak senang dengan teknologi chord baru itu. Kaki saya yang semula merasa nyaman mengenakan Pegasus 31 menjadi harus beradaptasi dan mencoba – coba beberapa konfigurasi shoe lacing sampai kaki saya merasa tidak tertekan.

Bukan saya saja rupanya yang kurang nyaman dengan kehadiran Fly Wire Cable, fitur ini rupanya menjadi kontroversi bagi banyak pelari. Sampai – sampai tiap akan muncul Pegasus baru sering kali diikuti rumor tentang penghilangan kabel – kabel yang menjepit kaki ini.

Tahun ini bersyukurnya rumor ini benar – benar menjadi kenyataan. Nike mengganti Fly Wire dengan apa yang disebut Fit Band. Meskipun bentuknya melebar dan nampak kurang futuristis dibandingkan fly wire chord semoga menjadi Fit Band baru yang meningkatkan kenyamanan berbagai jenis kaki pelari termasuk jenis kaki saya yang lebih tebal.

New Engineered Mesh Upper di Nike Zoom Pegasus 37

Merupakan perubahan over the hood. Perubahan yang bersifat kosmetik, perubahan yang bagi saya tidak begitu berpengaruh terhadap kenyaman dan performa Pegasus 37 secara keseluruhan, namun sayang untuk tidak disebutkan di sini.

Hampir di setiap edisi Pegasus, Nike selalu memberikan perbaikan dan perubahan desain di sisi upper. Arah perubahan itu selalu menuju kepada upper yang lebih breathable, lebih ringan, dan agar terlihat lebih elagan.

Secara visual Nike Air Zoom Pegasus 37 mempunyai upper mesh yang translucent dan kekinian seperti yang terlihat pada penampilan saudaranya yaitu Nike Pegasus Turbo 2.

Gender Specific Nike Zoom Pegasus 37

Selama ini kita melihat Nike Zoom Pegasus yang sama baik untuk pelari pria maupun wanita. Bila pun nampak ada yang berbeda, maka perbedaannya tidak akan jauh – jauh dari perbedaan ukuran dan pilihan warna atau colorway.

Berdasarkan masukan dan feedback yang diberikan oleh atlit dari berbagai macam latar belakang saat mencoba prototype Pegasus 37 kini Nike membuat sepatu dalam 2 versi yang berbeda. Perbedaan under the hood yang benar – benar memberikan karakter sepatu yang berbeda diberiakan di bagian air bag atau Zoom Unit.

Untuk versi wanita Nike Zoom Pegasus 37 dibuat agar mempunyai feel lebih fleksibel yaitu dengan memberikan tekanan air bag sebesar 15 psi. Sedangkan untuk pria Nike Zoom Pegasus 37 dibuat agar memberikan feel lebih responsif dengan memberikan tekanan air bagi sebesar 25 psi.

Spesifikasi Nike Zoom Pegasus 37

Tech specs Nike Air Zoom Pegasus 37
Weight

Drop

Stack height (heel/toe)

Zoom Air PSI

Midsole foam

Category

Use

8.28 oz (W8), 10.05 oz (M10)

10 mm

24 mm/14 mm

~15 PSI (W), ~20 PSI (M)

React

Neutral

Everyday training

Nike Zoom Pegasus 36 vs Nike Zoom Pegasus 37

Tech Specs Nike Zoom Pegasus 36 Nike Zoom Pegasus 37
Weight

Drop

Drop (heel/toe)

Midsole foam

Zoom Air

Category

9.58 oz (M10)

10 mm

22mm/12mm

Cushlon

Full Length

Neutral

8.28 oz (W8), 10.05 oz (M10)

10 mm

24mm/14mm

React

Front-foot Only

Neutral

Harga dan Ketersediaan Nike Zoom Pegasus 37

Terlepas dari perubahan besar – besaran di sisi desain dan fitur yang diberikan Nike di sepatu Pegasus baru ada satu hal yang tetap dipertahankan. Harga Nike Air Zoom Pegasus 37 tetap dijual dengan harga US $ 120 dan di Indonesia tetap dijual dengan harga Rp 1.799.000,- meskipun saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar sedang kurang baik.

Saat ini Nike Air Zoom Pegasus 37 sudah bisa dibeli dari website Nike Indonesia di: https://www.nike.com/id/ Selain di website Nike saya belum tahu dimana saja sepatu ini sudah bisa dibeli. Saya pun penasaran apakah Pegasus 37 sudah bisa dibeli di toko – toko offline di mall – mall seperti di Nike Store.

Saya baru saja menghubungi seorang karyawan Nike Store di Ambarukmo Plaza Yogyakarta, sayangnya belum mendapat jawaban. Artikel ini akan saya update bila saya sudah mendapatkan informasi harga dan ketersediaan barang terbaru.

Menutup Nike Zoom Pegasus 37

Kecuali sepatu olahraga sudah benar-benar tidak bisa digunakan untuk apa membeli sepatu baru di masa pandemi ketika kita sebaiknya berolahraga di rumah dengan intensitas ringan sampai moderat. Pertanyaan yang saya kira saat ini akan banyak ditanyakan oleh banyak orang bila ditanya apakah dalam waktu dekat ini akan membeli sepatu baru.

Selama pandemi Covid-19 saya pun memilih untuk sangat berhati-hati dalam menekuni hobi olahraga lari yang sudah betah saya jalani bertahun-tahun. Saya tidak ingin olahraga yang berlebihan malah kontra produktif dengan tujuan olahraga itu sendiri.

Tahun ini jumlah kilo meter yang saya kumpulkan menurun drastis dibandingkan apa yang saya lakukan pada tahun lalu. Sepatu Pegasus 36 yang saya beli pun sampai sekarang masih bagus dan masih sangat layak untuk digunakan.

Namun bila situasi sedang baik – baik saja, menurut saya Pegasus 37 dengan berbagai teknologi dan fitur barunya merupakan sepatu yang lebih layak dibeli dibandingkan dengan Pegasus 36. Apalagi Pegasus 37 yang dipertahankan dijual dengan harga Rp 1.799.000,- menjadikannya sepatu terbaik di rentang harga sub 2 juta. Saat ini kebanyakan sepatu daily trainer dan all rounder di kelasnya buatan brand kompetitor dijual dengan harga di atas 2 juta.

Iklan

8 komentar di “Perubahan Radikal di Nike Zoom Pegasus 37

  1. wah udah seri 37 aja
    aku dulu pernah nganterin temen beli yang seri 33
    zaman kapan itu ya lupa heheh

    bagus emang mas sepatu tipe ini terlihat trendi dan nyaman dipakai

  2. aku bukan pecinta olahraga lari sih, dan gak hafal tipe2 sepatu lari… tapi sepatu kesayanganku saat ini adalah sepatu lari karena nyaman bgt dipakenya,, ya walau bukan Nike sih, kompetitornya 😀 ..

    Pegasus 37 ini risetnya mantap juga yaa, ada perbedaan spesifikasi, bukan hanya tentang ukuran saja..

    -traveler paruh waktu

  3. Ping balik: 5 Rekomendasi Fitness Tracker Terbaik Dibawah 500 Ribu – Gadget, Running & Travelling Light

  4. Ping balik: Yuk Ketahui 7 Hal Menarik di Sepatu Adidas Adizero Pro ini – Gadget, Running & Travelling Light

  5. Ping balik: 4 Teknologi Baru di Nike Air Zoom Alphafly Next % – Gadget, Running & Travelling Light

  6. Ping balik: Review Nike Air Zoom Pegasus 37 – Gadget, Running, Travelling Light

Tinggalkan Balasan ke bara anggara Batalkan balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s