Saya tiba-tiba ingat komentar Mas Ikhlasul Amal tentang Google+ ketika pada suatu saat ngobrol-ngobrol dengan saya. Kata Mas Amal, Google+ benar-benar lebih berbagi. Maksudnya orang-orang yang diikuti Mas Amal di Google+ yang lebih mempunyai semangat yang lebih tulen untuk berbagi? Saat itu tentu Facebook yang digunakan sebagai pembanding utama. Karena Mas Amal sendiri tidak begitu suka dengan Twitter karena batasan 160 karakter merupakan ruang yang sempit.
Meskipun kenyataannya sampai sekarang, sampai hari ini, Mas Amal sendiri lebih banyak berbagi di jejaring sosial facebook. Mungkin selama ini Facebook yang dilihat Mas Amal sebagai banyak keisengan dipandang sebagai lahan dakwah tersendiri yang bisa ia mulai dengan memberi contoh dengan konten-konten positif.
Kalau saya tidak salah ingat, ketika saya awal-awal mainan facebook, konten di facebook pada saat itu juga sangat bagus, tidak banyak ke-alay-an, tidak banyak keisengan, dan tidak banyak sampah. Dibandingkan jejaring Frienster (mengetiknya benar ngga ya) yang populer lebih dulu di Indonesia. Saat itu bahkan ada yang berpendapat bahwa Facebook akan menjadi jejaring sosial untuk orang-orang dewasa yang lebih elegan dan Frienster untuk kawula muda.
Melihat transisi jejaring sosial dari Friendster, Facebook dan barangkali kelak Google+ akan menyusul populer, saya kira permasalahan konten tidak akan terlalu dipengaruhi oleh jejaring sosial apa yang mana. Pada saatnya nanti Google+ pun mungkin akan didatangi oleh penyampah.
Konten yang diposting di Google+ saat ini masih relatif bagus bisa jadi karena penghuni Google+ saat ini adalah early adopter, orang-orang yang suka mencoba-coba teknologi baru, yang mana mereka kebanyakan adalah orang-orang yang relatif lebih dewasa dalam mengelola informasi. Tapi ya entah lah. hehehe
iya ya… saya pake dua duanya… google+ lebih cepat kalau buat berbagi bagi… kadang konten kontennya banyak yang informatif juga, Kalau facebook memang kesannya lebih sepi.. apalagi sekarang banyak iklan jualannya… hhehe
barangkali di G+ masih di dominasi oleh orang-orang yg bosan di Fb walaupun banyak akun yg berisi spam, setidaknya Google bisa membatasi itu 🙂
Facebook kencang banget narsisme-nya. Dan G plus kayaknya juga nunggu waktu 🙂
aku malah lupa untuk buka G+ 🙂
aku lebih suka pake Path sekarang walaupun kelemahannya cuma bisa berteman dengan 150 orang saja
twitter..? haha saya termasuk orang cupu yang gak punya twitter, eh sebenarnya ada sih, cuma saya bukan tipikal orang yang suka meng update keberadaan saya, dan hal hal yang menurut saya gak penting, and twitter have it all, trus twitter saya lama gak saya buka karena gak tau mau ngapain, akhirnya pas saya mau buka gak bisa kebuka, so kalau masalah jejaring mungkin saya bukan seseorang yang update, tapi selama ini blogspot dan wordpress malah jadi teman baik saya, so nice one!…i follow kamu yah, …follback if you dont mind, mari sharring sharring……ok thanks..
G+ itu sebenernya dibangun berdasarkan usia. Kliatan banget kalau remaja pasti ngga doyan socmed beginian. Lebih tepatnya benar2 ditujukan pada orang2 yang mengerti tech. Saya yakin itu 🙂