Apakah Presidenku Seorang Figuran?

Figuran? Bukan!

Figuran? Bukan!

Lumrah terjadi, setiap akan diadakan perhelatan pesta demokrasi, masing – masing kontestan menggunakan berbagai media untuk berkampanye. Termasuk yang mudah dilihat dari jalanan adalah Baliho, Spanduk dan Rontek. Sebelum makan siang, saya kemarin menfoto sebuah baliho yang bagi saya menarik.

Menarik bukan dalam arti ini adalah calon yang saya jagokan untuk memenangi pilkada di kabupaten dimana saya tinggal. Saya tertarik dengan sosok Presiden RI dan Gubernur D I Yogyakarta yang digunakan dalam (sebagai) latar belakang.
Baca lebih lanjut

Membaca itu menebak maksud Penulis

Saya sering bilang kepada teman saya yang belum lancar berbahasa inggris agar tidak dihantui dengan memaksakan diri untuk mengetahui arti semua kata dalam kalimat. Biasanya  ketika teman saya itu sedang kesulitan membaca jurnal atau manual berbahasa inggris. Saran saya agar membiarkan beberapa kata  tidak diketahui artinya. Jangan buru buru membuka kamus karena hanya akan memperboros waktu. Kemudian tebak saja maksud yang ingin disampaikan oleh penulis dalam sebuah kalimat atau lebih lanjut dalam suatu paragraf.

Tabrakan merupakan bagian dari operasi normal Ehternet. Karena CSMA/CD secara perkecualian merupakan metode kontrol akses yang efisien, kegiatan tabrakan normal tidak mempengaruhi kinerja jaringan secara serius. Pada beberapa titik , bagaimanapun jaringan yang dibebani dengan berat dapat mengalami tabrakan tingkat tinggi yang secara serius menurunkan kinerja jaringan, yang mungkin berakhir dengan kemacetan jaringan. Bencana ini jarang terlihat pada Ethernet yang dirancang dengan benar yang mempunyai jumlah node yang beralasan.

Paragraf yang saya kutip dari halaman 63 buku terjemahan dari Microsoft TCP/IP yang diterbitkan oleh Pearson Education diatas, kesemua kata kata yang digunakan dapat saya ketahui artinya dengan baik. Ternyata untuk menangkap maksud dari penulis , mengetahui arti per kata saja tidak cukup. Saya juga  harus banyak bermain menebak nebak maksud yang ingin disampaikan penulis dengan membaca keseluruhan kalimat dalam suatu paragraf selengkapnya.

Memang bagi saya buku ini –Microsoft TCP/IP tergolong bacaan yang berat. Terlebih untuk seukuran kemampuan postur tubuh saya yang ceking yang kurang cukup untuk menopang beban berat topik yang ingin disampaikan oleh Penulis dalam sebuah buku setebal hampir 500 halaman. Juga, selain ketebalanya, hasrat penulis untuk menyampaikan gambaranTCP/IP  selengkap lengkapnya dengan cara baku adalah tambahan beban berat lagi. Untuk kemudian gaya penerjemahan pengindonesian yang menurut saya merusak konsistensi dari maksud utama penulis itu semakin memperlebar ruang kemungkinan dalam saya menebak nebak.

Biasanya semakin luas ruang menebak nebak dalam membaca akan menurunkan kecepatan membaca saya secara signifikan. Seperti halnya dalam  menyelesaikan membaca “dengan baik” buku ini, saya perlu untuk membaca khusuk lebih dari memperhatikan mahraj dan qalqalah. Saya ingin akurat menebak maksud yang ingin disampaikan penulis dan ingin mendapat pemahaman gambaran lengkap tentang TCP/IP.

Kalau anda membaca posting saya ini maka artinya anda mencoba menebak maksud yang ingin saya sampaikan bukan?

Texting sometimes better

Bagi sebagian orang, texting merupakan cara bercakap yang menyenangkan, praktis dan mengalir. Dalam suatu komunikasi yang terbentang jarak, walaupun saat ini  tarif percakapan telepon sudah sangat merakyat dan sering lebih murah ketimbang sms, chating, mailing atau net blogging. Kenyataanya texting lebih sering menjadi pilihan.

Untuk saya sendiri kelebihan texting adalah sifatnya yang tidak liner sehingga kita lebih bisa banyak mengendalikan informasi yang kita kirim  terimakan. Misalnya kita bisa meninjau ulang sebuah pesan sms, kemudian meng edit nya ketika dirasa belum cukup mewakili informasi, ide atau opini yang akan disampaikan. Atau memikirkan kembali sopan pantasnya sebuah pesan. Baru tombol send di tekan kemudian.

Ketika kita bercakap cakap dalam sebuah media suara (telepon) menurut saya membutuhkan keterampilan yang lebih tinggi. Memperhatikan intonasi pembicaraan lebih dari kata kata. Perangkaian pesan secara cepat  tepat dan pada tempatnya. Karena ketika suatu informasi terlanjur tersampaikan tidaklah mudah untuk meng edit nya atau menarik kembali suatu ucapan yang terlanjur tidak berkenan bagi lawan komunikasi kita.

Bagaimana saya menVisualisasi Informasi

Siapa yang pernah mempunyai hambatan dalam berkomunikasi? Saya pastinya. Walaupun berkomunikasi dengan orang lain adalah fitrah, sudah menjadi bawaan ketika saya dilahirkan ke muka bumi. Ternyata proses pembelajaran (untuk berkomunikasi) pada diri saya belum sepenuhnya optimal.

Saya ingin berbicara (berkomunikasi) dengan semua orang. Saya senang dapat berbagi informasi (dan mau kalau dibagi uang –hi hi hi). Sayangnya saya tidak bisa dengan mudah untuk berkomunikasi, terutama menvisualisasi ide dan informasi yang ada dalam kepala saya supaya dengan mudah di terima dan dipahami orang lain. Banyak sekali terjadi dalam interaksi saya dengan banyak orang, sesuatu yang saya ‘rasa’ sudah sangat jelas saya katakan ternyata saya mendapati orang lain menterjemahkan secara berbeda. Sesuatu yang menurut saya lucu, bagian dari humor, eh ternyata orang lain malah menganggapnya serius.

Baca lebih lanjut