Angkringan

Ngomong Ngomong tentang tempat nongkrong para Jelata –seperti saya, Warung Ankringan seperti ini adalah bagian dari ke khas an kami. Selain karena alasan harga yang relatif merakyat, karena angkringan seperti ini adalah bisnis kaum jelata dan tentu saja predator^nya (baca : pelanggan^nya) adalah golongan kerakyatan –**yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan**– bener seperti itu ngga ya lima sila dalam kata kata mantra yang kita hafal di sekolah dasar dulu.

”]Romantis kan foto tersebut, pasti tidak kalah dengan suasana candle light dinner yang pasti doku saya tidak cukup untuk membayar ongkos masuknya saja.

Teplok in the Darkness

Malam Minggu kemarin saya memang meluangkan waktu beberapa saat untuk ber-romantis-ria- dengan Sigit dan Kumandan.

Candle Light Dinner ala Jelata

Jangan khawatir tentang harga kalau pembaca sekalan ingin mencicipi menu ala jelata. Untuk dua gelas jahe susu dan segelas kopi susu + bebera makanan, saya hanya kena billing 11.500 perak