Ditanya kapan terakhir kali liburan, saya hanya bisa tersenyum simpul dan mengernyitkan dahi. Saya akui dalam 3 tahun belakangan ini saya memang bisa dikatakan tidak banyak menikmati perjalanan liburan. Bila pun sesekali memanfaatkan hari libur, biasanya saya meluangkan ke tempat-tempat yang tidak jauh-jauh dari rumah.
Bukan apa-apa, ini merupakan “sebuah pilihan”. Sejak senang-senangnya menekuni hobi baru yaitu lari, beberapa tahun lalu saya memutuskan untuk berkomitmen melakukan sesuatu yang baru dalam hidup. Saya berkomitmen untuk bisa menyelesaikan setidaknya sebuah perlombaan lari kategori full marathon (42,2K).
Sebuah pilihan yang harus saya bayar dengan mahal. Saya membayar dengan mengatur dan meluangkan waktu untuk latihan. Saya membayar dengan bekerja lebih keras dan lebih kreatif agar bisa membiayai program-program latihan dan program-program lomba. Saya membayar dengan sejenak mengesampingkan dorongan hati untuk mengisi feed instagram dengan foto-foto liburan dengan destinasi yang baru.
Saat ini sebagian resolusi saya di dunia lari sudah terpenuhi. Sebagian lagi yang belum adalah keinginan menyelesaikan full marathon sub 4 jam. Melihat resolusi dan target baik yang sudah terpenuhi maupun yang belum saat ini menginspirasi untuk menata keseimbangan kehidupan pribadi dan spiritual saya. Salah satunya dengan menambahkan liburan sebagai bagian program latihan dan lomba. Bentuknya adalah saya ingin menghadiahi diri dengan liburan akhir tahun bila tahun ini saya bisa menembus marathon kurang dari 4 jam.
Salah satu rencana destinasi liburan yang saya pilih kali ini tidak bisa dibilang dekat namun juga tidak cukup jauh. Destinasi itu adalah ke Pulau Belitung. Suatu pulau yang sebelumnya tidak begitu saya kenal sampai saya menonton film Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi pada beberapa tahun yang lalu. Untuk pilihan yang ingin saya kunjungi pun sejujurnya datang dari tempat-tempat yang disebut dalam film itu. Kemudian saya melengkapi dengan mencari bacaan di internet.
SD Muhammadiyah Gantong dan Museum Kata
Tidak perlu banyak penjelasan, SD Muhammadiyah Gantong merupakan tempat dimana Ibu Muslimah mengajar dan membesarkan Ikal, Lintang dan kawan-kawannya. Selalu terbayang bentuk bangunan Sekolah Dasar yang sederhana yang akan selalu mengingatkan akan bangunan sekolah yang sederhana pada masanya. Sesuatu yang tidak begitu sulit dipahami oleh sebaya saya. Toh, secara timeline cerita Lintang, Ikal, dan kawan-kawannya hanya beberapa tahun kakak sebaya saya.
Museum Kata merupakan museum literasi yang konon merupakan yang pertama yang ada di Indonesia. Museum ini dibuat oleh Andrea Hirata sang penulis novel tersohor itu.
Pantai Tanjung Tinggi
Merupakan salah satu pantai yang digunakan untuk syuting film Laskar Pelangi. Setiap pantai yang mempunyai hamparan pasir putih selalu menarik bagi saya. Juga dengan aneka bentuk batuan yang ada. Kemudian apa menariknya bagi saya, toh pantai pasir putih saya akan mudah menemukan dimana saja bahkan di Gunungkidul dimana saya tinggal.
Pantai-pantai di sana menawarkan air laut yang lebih tenang, akan memanjakan dengan kombinasi langit biru. Dalam beberapa hal ketenangan air laut yang bisa jadi memberikan pemuas manja dan rasa damai.
Tanjung Tinggi bukanlah satu-satunya pantai meski inilah pantai wajib kunjung itu. Akan mudah dijumpai di sana pantai-pantai senada seperti Pantai Berau, Pantai Punai, Pulau Pasir, Pulau Lengkuas, Pantai Tanjung Kelayang dan lain-lain. Pantai mana saja yang mau dikunjungi tinggal menyesuaikan situasi, cuaca, budget dan selera.
Kuliner dan Kultur
Belitung merupakan suatu kepulauan yang sudah dihuni peradaban sejak lama. Pulau Belitung menjadi hunian bagi keberagaman dimana berbagai suku, etnis dan agama tinggal dan merangkai masa depan bersama-sama. Sebagai bagian dari perjalanan saya ingin menjadikan adat istiadat dan keberagaman ini menjadi pengalaman spiritual pribadi.
Foto: travelerin.com
Mengenai kuliner di Belitung saya belum mempunyai preferensi dan saya pun tidak akan banyak mencari bacaan di internet tentang hal ini. Urusan kuliner saya ingin menjadikannya sebagai sebuah petualangan baru di sana.
Menentukan destinasi mana saya akan menuju dan memilih tempat-tempat yang ingin dikunjungi adalah bagian menyenangkan dari menyusun sebuah rencana perjalanan. Bagian berikutnya yang tidak mudah adalah menghitung budget, bagaimana saya mengaturnya dan yang terpenting adalah bagaimana saya mendapatkan semua biaya itu. Saya tahu ini tidak mudah. Maka saya harus bisa memikirkan sejak jauh-jauh hari. Liburan yang akan saya ambil pada akhir tahun saya siapkan detail sejak sekarang.
Biaya yang tak terpisahkan dari detail rencana anggaran liburan adalah biaya untuk tiket pesawat dan hotel. Untuk menyusun rencana liburan yang baik saya harus mendapatkan harga tiket pesawat+hotel secepatnya.
Menelisik website maskapai demi maskapai saya baru tahu, ternyata tidak ada penerbangan langsung Jogja – Belitung. Untuk terbang ke Belitung setidaknya harus satu kali transit di Sukarno-Hatta Jakarta. Terbayang betapa ribet bila saya harus membeli tiket dan mengurus penerbangan yang harus transit dari satu maskapai ke maskapai lainnya.
Ini baru urusan membeli tiket pesawat, belum bagaimana memilih, menentukan harga dan cara booking hotel yang mudah bagaimana. Di Belitung ada hotel apa saja saya belum tahu. Bagaimana saya bisa memilih hotel mana yang ramah, nyaman, aman dan terpercaya?
Saya ingat, untuk membandingkan harga dan memilih penerbangan satu dengan penerbangan yang lain saya bisa menggunakan Traveloka. Membuka-buka halaman Traveloka kali ini saya melihat ada sesuatu yang baru. Adalah halaman Pesawat+Hotel yang mendorong saya untuk mencoba-coba fitur baru ini.
Di halaman ini, saya langsung mengisikan kota keberangkatan (Yogyakarta) dan kota tujuan (Belitung). Untuk penerbangan berangkat tanggal 16 Agustus dan pulang tanggal 20 Agustus 2018. Dalam beberapa saat, Traveloka segera menyodorkan hasil pencarian.
Pesan paket pesawat+hotel secara bersamaan oleh halaman ini diinformasikan lebih hemat 20%. Bahkan tanpa saya memasukkan kode voucher atau promo apapun. Tidak serta merta percaya, saya pun memelototi halaman ini lebih lama. Hasilnya memang harga paket penerbangan dan hotel untuk beberapa malam yang cukup murah. Harga paket pesawat+hotel itu mulai Rp 2.480.900,-.
Hasil pencarian paket pesan paket pesawat+hotel sekaligus ini rupanya masih bisa kita sesuaikan lagi dengan kebutuhan masing-masing. Saya bisa memilih penerbangan yang mana, jam berapa, maskapai apa. Lebih dari itu saya juga bisa memilih jenis hotel dan room yang ditawarkan dalam paket. It is really saving time.
Andai sedari awal saya tahu Traveloka mempunyai fitur baru ini, tentu saya tidak perlu pusing mencoba-coba mencari tiket pesawat dan hotel secara terpisah. Traveloka melalui halaman dan fitur barunya, kali ini seolah-olah paham betul orang-orang yang mau praktis, cepat, murah dan mudah. Kurang apa coba sudah praktis, jatuhnya pun harga yang murah. Mudah karena metode pembayarannya amat beragam pilihannya. Jadi bagi misalnya yang mau bepergian dan booking hotel ke luar negeri namun tidak punya kartu kredit, dengan Traveloka semuanya tidak ada yang ribet.
Coba deh, pesan paket pesawat hotel Traveloka dan dapatkan semua kepraktisan, kemudahan dan harga murah nya dibanding pesan secara pesawat dan hotel secara terpisah!
aku sudah lama pengin ke Belitung tapi belum kesampaian, tapi gpp baca pengalaman teman-teman yang sudah pernah ke sana dulu ntar pas ke Belitung nya udah nggak kagok lagi 🙂