
Pantai Ngrenehan dan Hamparan Pasir Putih

Pantai Ngrenehan dan Sepotong Melankoli
Pantai Ngrenehan, suatu pantai nelayan dengan eksotisme hamparan pasir putih. Merupakan salah satu dari ratusan pantai di Gunungkidul, merupakan satu dari kekayaan alam Indonesia.
Tidak sulit untuk menjangkau pantai ini. Hanya diperlukan waktu sekitar satu jam perjalanan dari kota Wonosari –ibu kota kabupaten Gunungkidul, atau kira-kira 30 menit dari desa dimana saya tinggal bila ditempuh dengan sepeda motor. Pantai Ngrenehan merupakan sudut tersendiri bagi saya. Sampai entah sudah ke berapa kali saya ke sana sendirian, menikmati potongan-potongan melankoli.
Ngrenehan tidak hanya menarik bagi saya. Ngrenehan mempunyai eksotisme yang menyebar, apalagi setelah internet menjaman, seperti sekarang ini. Pesona Ngrenehan mengundang makin banyak wisatawan tiap harinya. Bukan hanya wisatawan dari desa-desa di sekitar Saptosari, Paliyan dan sekitarnya, tetapi juga wisatawan-wisatawan dari jauh, bahkan dari luar daerah.
Mungkin juga dialami oleh para wisatawan yang berlibur ke Pantai Ngrenehan, apa yang saya rasakan kurang dan agak mengganggu kenyamanan adalah keterbatasan fasilitas umum di lokasi pantai ini. Saya sendiri tidak menuntut di kawasan Ngrenehan dibangun fasilitas yang wah begitu. Bagi seorang muslim seperti saya, dan saya yakin kebanyakan pengunjung pantai adalah muslim, keberadaan tempat ibadah, tempat shalat adalah hal penting.
Saya sendiri tidak pernah merasa nyaman bila liburan saya terkendala masalah shalat. Saya dan banyak orang tidak ingin bersenang-senang di tempat wisata sampai lalai beribadah.
Di lokasi Pantai Ngrenehan sebenarnya sudah ada sebuah masjid, sayangnya masjid yang entah siapa yang membangunnya itu tidak terawat, tidak dilengkapi dengan fasilitas yang memadai sehingga tidak bisa menjalankan fungsi sebagai sarana ibadah, tempat shalat.
Pak Wadiyo, seorang teman saya beberapa waktu mengabarkan keprihatinan dan inisiatif untuk melakukan sesuatu untuk Masjid yang tertelantarkan di kawasan pantai ini. Bermula dari ide yang singkat, penggalangan dana pun dimulai. Pak Wadiyo dengan mengajak teman-temannya yang lain menghubungi beberapa temannya lagi untuk mengajak sedikit beramal dengan menyumbang sesuai kemampuannya. Bantuan dalam berbagai bentuk pun mengalir. Bantuan berupa uang, bahan bangunan, tenaga sukarelawan dan makanan pun terkumpul.
Bakti sosial untuk tahap pertama terlaksana pada hari Minggu beberapa waktu yang lalu. Apa yang bisa Pak Wadiyo kumpulkan digunakan untuk memperbaiki hal-hal yang mendesak di masjid itu. Hal mendesak itu berupa atap, genting, krepus mengingat musim hujan segera datang. Hal mendesak itu berupa pembersihan lantai, pengadaan karpet, pengecatan dinding, jendela dan lain-lain.

Atap Masjid yang Rusak

Pengecatan Dinding Masjid dan Perbaikan Jendela

Masjid di Kawasan Pantai Ngrenehan
Tentu saja keterlantaran masjid itu tidak bisa diselesaikan dengan sekali bakti sosial dengan segala keterbatasan. Kami, Pak Wadiyo dan teman-teman masih mempunyai PR untuk diselesaikan pada Bakti Sosial berikutnya. PR itu berupa penggantian pintu-pintu masjid yang sudah keropos, jendela, lampu-lampu dan hal-hal lain yang saat ini belum terpikirkan.
Listrik menjadi pemikiran tersendiri. Masjid ini belum mempunyai dak, belum berlangganan listrik PLN secara tersendiri. Kebutuhan listrik untuk sementara diambilkan dari sebuah warung makan kecil tidak jauh dari masjid. Listrik ini sebenarnya bukan masalah yang sangat sulit. Bulan-bulan terakhir ini PLN sudah membangun jaringan listrik di kawasan pantai Ngrenehan dan membuka kesempatan pemasangan pelanggan baru. Ngomong-ngomong kami dengan pemilik warung, biaya pasang baru listrik sekitar 1,8 juta.
Masalah listrik di masjid bisa diselesaikan dengan uang Rp 1,8 juta. Tinggal sekarang bagaimana kami mendapatkan uang itu. 🙂
Mudah-mudahan dalam beberapa bulan ke depan, kami bisa mengumpulkan lebih banyak donatur dan lebih banyak sumber daya, sehingga bakti sosial tahap kedua untuk mempernyaman Masjid di kawasan pantai bisa terlaksana dengan baik. Sehingga akan lebih banyak orang yang bisa nyaman menunaikan ibadah pada saat mereka bertadabur alam di Pantai Ngrenehan.
Aamiiiin
Terkait Ngrenehan:
- http://jarwadimpid.wordpress.com/2008/06/16/pantai-ngrenehan/
- https://jarwadi.me/2009/04/16/ngobaran-ngrenehan-beach/
Aamiin
keren kegiatannya
Bagus pemandangannya
ini yang disebut dengan amal jariah.. 🙂
semoga dengan kegiatan ini dakwah tetap tertebar.. 🙂
kegiatan yang bermanfaat semoga segala amalnya mendapatkan berkah
Cie menikmati potongan melankoli. Pasti ada kenangan terselubung nih..
Hheheee..
Semoga semakin banyak donaturnya ya, Mas, biar Masjid di Pantai Ngrenehan ini makin ramai..
Wonderful, what a webpage it is! This webpage presents valuable
data to us, keep it up.