Dalam rangka menyambut audit standar manajemen mutu, beberapa teman engineer saya pada beberapa malam belakangan ini bekerja lembur sampai larut malam. Bekerja lembur untuk beres-beres hal-hal yang bersifat administratif yang selama ini kebanyakan terbengkelai dan tidak rapi.
Di sela-sela kerja lembur itu seorang teman saya nyeletuk, “Orang teknik itu pasti lemah dengan hal-hal administratif.” Hmmm. Saya pun segera teringat pengalaman saya bekerja selama bertahun-tahun dengan engineer dan orang-orang teknik. Sependek yang saya ketahui memang hal-hal administratif sering jadi masalah. Bukan hanya masalah orang Indonesia yang dari sononya seolah lemah disiplin dan hal administratif. Beberapa teman engineer saya dari Jerman dan dari negara tetangga juga begitu.
Passion mereka memang lebih ke arah ekplorasi kemungkinan-kemungkinan baru untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan kongkrit secara rasional. Mereka berorientasi ke goal -nya. Dalam hal ini hal administratif seperti log book dan perangkatnya hanya tool saja. Yang barangkali dalam pikir mereka bisa digunakan dan bisa pula tidak.
“Orang teknik lancar ngerjain something administratif itu Banci. Bukan orang teknik sejati. Ngga gentle“, teman saya itu melanjutkan candaannya. Kami semua tertawa.
Alih-alih saya kira bukan hanya orang teknik saja yang lemah mengerjakan hal-hal administratif. Seniman, musisi, penyanyi pun demikian. Maka itu mereka butuh manager. Bener ngga sih
Betul sekali.rata2 dr organisasi,pemerintahan,kelompok,perusahaan dll.administrasi adlh momok tberat.perlu ketekunan,kedisiplinan,&fakta. Perlu dipertanyakan??kmkinan 90% adm.bnyk yg ampuradul mas.krn seneng dg budaya dadak tk sesuai dg kenyataan&logika.
hahahaha…mas jarwadi sebenarnya bukan orang teknik aja. Untuk orang-orang yg biasa bekerja dengan otak kanannya lah yg lemah beradministrasi karena orang-orang yang kuat di administrasinya itu cenderung lebih sering menggunakan otak kirinya. Itu yang saya lihat sama anak2 saya lho…
Sepertinya memang begitu, Mas. Pantesan banci enggak bisa kerja di teknik. 🙂
Permisi, cuman mau share aja nih. ada info lomba bikin artikel. Hadiahnya lumayan ada 2 buah printer laser jet dan voucher. Caranya tinggal like fanpage >> http://www.facebook.com/anugrahpratamacom. Dan ikuti Contest menulis artikelnya.
Terima kasih
Wah, nyinggung-nyinggung orang teknik ini. Jadi kesindir saya. Secara umum saya setuju kecenderungan orang teknik begitu. Jago di lapangan tapi lemah di administrasi. Tapi untuk saya kayaknya ini tak berlaku. He2… Karena saya tetap dua-duanya jalan beriringan. Tapi saya ndak banci, lho ya. Saya pria tulen. 🙂
your post is nice.. 🙂
keep share yaa, ^^
di tunggu postingan-postingan yang lainnya..
jangan lupa juga kunjungi website dunia bola kami..
terima kasih.. 🙂
Mengerjakan hal2 administratif itu emang butuh kesabaran. Sudah begitu tak memerlukan pemikiran cukup banyak, mungkin itu yg menyebabkan sebagian orang jadi mlas mengerjakanya Mas. Lama-lama yah melemah deh kemampuannya..
tergantung lingkungan kerja juga. kalau di organisasi yang sudah biasa dengan administratif seperti di instansi pemerintah menjadi hal yang biasa…..
orang teknik memang begitu, termasuk saya, paling gak suka kalo disuruh nglengkapi administrasi
he..he… diriku yg tak di teknik juga leman di administrasi, tp karena udah jamannya manajemen mutu ya harus belajar, bukan?
ada benarnya juga kayanya tuh
Ada satu hal yang dapat saya ambil di dalam study kasus diatas. “tidak ada manusia yg sempurna, walaupun mereka mempunyai inovasi2 baru untuk maju”
Teknik lagi teknik lagi. Jadi sedikit kesel. Waktu jobfair tempo hari ada 1 perusahaan yang menerima 98% isinya anak teknik UGM. Ugh. Katanya teknik itu kalau lulusan tepat waktu, berarti udah hebat banget ya, mas?
kalau blogger butuh manager ngga? soalnya blogger2 IT banyak yang mempunyai trik bagus tapi kalah di statistik pengunjung 😀
relatif seeh mas, saya juga engineer. tapi jujur menurut saya, hal2 atau pekerjaan administratif itu jelas lebih cocok utk cewek2 karena umumnya cewek lebih rajin daripada cowok *halah, malah salah fokus* he2 😀
wah keren kalau guru juga perlu manager. sebab setiap akreditasi sekolah, guru juga lembur buat administrasi.