Siang hari ini tadi saya rasakan sangat gerah. Saya terbangun dari tidur siang dengan tubuh bermandikan keringat. Mau tidur lagi, tapi suhu udara seperti ini membuat tidur siang jadi tidak enak. Oh, iya waktu menunjukan jam makan siang. Tapi lagi-lagi karena suhu gerah berlebih, rasanya saya jadi kurang berselera untuk makan siang. Saya memilih untuk banyak-banyak minum air jernih dulu.
Beberapa saat kemudian saya makan juga. Rasa lapar sudah tidak tertahankan. Kemudian saya ambil air wudlu di luar rumah untuk segera shalat Dhuhur. Di luar rumah matahari terik panas menyengat.
Rencananya setelah Dhuhur saya bersama-sama ayah, simbok, adik dan para tetangga akan memanen jagung di ladang Lor Cangkring, namun lagi-lagi karena panas gerah berlebih, saya menunda ke ladang setelah shalat Ashar. Sekaligus biar tidak tergesa-gesa terburu waktu ketika bekerja di ladang karena takut terlalu sore menunaikan Ashar. Akhirnya ke ladang dan kerjaan memanen selesai.
Langit berubah dari terik menjadi mendung pekat ketika kami dalam perjalanan angkut-angkut panenan jagung. Dan hujan turun beberapa saat setelah panenan jagung selesai diangkut ke rumah. Bress!
Malah jadi postingan curhat. hehe! Berlanjut curhat berikutnya dalam posting terpisah selanjutnya. 🙂

Foto lagi metik jagungnya mana, Mas?
Saya tadi tidak sempat menfoto sedang memetik jagung, keasyikan memetik. Foto pak Tasiman di atas adalah foto beliau di tengah ladang jagung 🙂
makanya jadi betah di dalam saja (ruang ac)
malas bergerak kemana2 😦
paslah ,udah emang terpasung ga ada asisten
keluarpun panas …klop kan hehehe
eh pas turun ujan, main ujan ga?
iya nih.om..siang..panas..banget..eh.sore..mak..bres…
akhir2 ini cuaca memang panas, sumuk, gerah