Dedaunan di pekarangan kami telah mulai bersemi. Hujan yang mulai turun sejak beberapa hari yang lalu telah menitikan harapan akan tumbuhnya kehidupan. Mencurahkan rahmat Tuhan setelah selama beberapa bulan kehidupan harus melawan keras dan kering musim kemarau.
Tadi pagi, saya sangat bersemangat mengambil gambar – gambar harapan. Tidak ingin terlewat untuk men freeze frame apa yang menurut saya merupakan simbol kehadiran Musim Hujan. Musim yang oleh masyarakat petani di lingkungan saya disebut Mongso Rendeng.
Kini, bapak bapak dan simbok simbok tani perlu tidak ragu ragu untuk menaburkan benih di setiap lahan pertanian. Bukti berikut sudah cukup untuk mengambil keputusan. Yah, Laron – laron ini hanya akan keluar dari sarang ketika musim hujan saja.
Lokasi pengambilan gambar : Karangmojo b ; Grogol ; Paliyan
matur nuwun mas sujar wis posting kahanan mongso rendeng, piye kali-kali wis podo isi opo durung?
wah lepen lepen sami dereng isi toyo, nembe jawah kapisan kalih, d
wis rendeng, ayo do gegiring mluku menyang glempeng mengko di kirim simbok tiwul pletik lawuhe gudangan gedaglek karo gorengan laron. Wuih… mantab tenan. Maksih mas Sujar postingannya.
sampean sih mikul luku ne, aku seh gegiring 😀