Kedua kemasan Milo saset ini nampak sama. Tapi beda. Bukan hanya beda takaran isi tapi juga spesifikasinya. Dan beda harga pula.
Sebenarnya ini bukan masalah dan memang tidak ada masalah yang terjadi. Hanya saya heran juga, mengapa perusahaan sekelas Milo kurang mempertimbangkan aspek desain produk dan kemasan agar setiap spesifikasi lebih terarah pada konsumen yang tepat.
“Mas, ngga di kasih kantong plastik kresek kan?”
“Ya, saya taruh di tas ini saja, biar laptop nya tambah sehat dan senang di kasih minum cokelat, hehehe“
Saya menjadi ge er karena mbak kasir Nusa Indah yang cantik itu masih mengenal dan mengingat saya.
“Tapi Mas, mengapa tidak membeli kemasan besar kardus saja?, kan lebih ngirit”
“Ya, kalau kemasan kecil kan lebih praktis, kalau kemasan besar akan basi bila lama di buka dan ngga lekas di pakai”
Tapi benar juga apa kata mbak mbak itu, kalau saya beli kemasan kardus akan lebih mengurangi sampah plastik.
Tapi siapa tahu gambar gambar dan tips tips berolah raga pada bagian kemasan plastik itu bermanfaat pada banyak anak anak yang sedang belajar olah raga sehingga tidak lekas di buang di tempat sampah.