League Grip The Road 2016 siap menantang Kota Surabaya. Siapkah nyalimu untuk merobek jalanan Kota Pahlawan ini? 🙂

Akan dilangsungkan pada tanggal 29 Mei 2016 di Kota Surabaya, League Grip The Road (GTR) 2016 ini seolah ingin mendobrak tradisi. Tradisi bahwa event lari yang besar dan bagus-bagus selalu diselenggarakan di ibu kota.

Kenyataannya selama ini memang masih amat jarang event lari bagus yang dihelat di Surabaya dan kota-kota lain di Indonesia selain Jakarta. Grip The Road 2016 dilangsungkan di Surabaya bagi saya ini jelas merupakan sebuah tantangan bagi para pelari dan komunitas lari yang banyak bertebaran di Surabaya dan kota-kota seperti kota Tuban, Nganjuk, Kediri, Malang, Blora, Ponorogo, Madiun dan sekitarnya.

Saya yang tinggal di Yogyakarta saja merasa sangat tertantang, masa mereka tidak? 🙂

Keberanian League menyelenggarakan GTR 2016 di Kota Pahlawan bukanlah keputusan hanya bermodal nekad. Kesuksesan League menggelar GTR 2015 di atas jalan aspal Kemayoran Jakarta terbukti menuai banyak apresiasi dari baik pelari profesional maupun pelari-pelari rekreasional. Ini merupakan bekal untuk membawa pengalaman Grip The Road ke Surabaya.

Tidak sulit untuk melihat jejak-jejak kesuksesan League dalam menyelenggarakan event Grip The Road 2015 Jakarta. Semuanya terekam dengan bagus di banyak jejaring sosial populer.  Sensasi GTR 2015 sampai saat ini masih bisa dirasakan salah satunya melalui Instagram. Sila klik link ini: https://www.instagram.com/explore/tags/griptheroad2015/

League Grip The Road 2016 Surabaya mengusung konsep “History”. Ini sejalan dengan konsep GTR sebelumnya.

Pertama kali menyelenggarakan Grip The Road, League mengusung konsep event lari yang sama sekali berbeda, konsep yang diusung ini mengangkat tema “History” dan “Challenging”. Berbekal tema tersebut, League memutuskan menyelenggarakan event lari di area Kemayoran yang memiliki nilai sejarah tinggi di masa lalu serta trek yang akan membuat pelari merasakan berbagai tantangan, mulai dari trek menanjak, menurun, hingga memasuki terowongan.

Lalu apa nilai “History” yang diangkat dari area Kemayoran ini? Ya, bandar udara bersejarah. Area Kemayoran dikenal sebagai areabekas bandar udara pertama di Indonesia yang dibuka untuk penerbangan internasional.

Landasan bandar udara ini dibangun pada tahun 1934, dan secara resmi dibuka pada 8 Juli 1940 pada masa perang kemerdekaan. Ada satu fakta sejarah menarik dari bandar udara ini yang hingga saat ini masih berdiri, yaitu bekas menara air traffic control yang pernah tercatat masuk ke dalam cerita komik Tintin karya komikus asal Belgia, Georges Remi alias Herge yang berjudul “Flight 714” (Penerbangan 714) yang dirilis pertama kali dalam bahasa Prancis tahun 1968.

Baca juga tulisan menarik lainnya tentang produk League:

• Review Sepatu: League Volans 2.0
• Review Sepatu: League Volans 2.5
• Review Sepatu: League Ghost Runner

Dengan kesuksesan Grip The Road di 2014, League kembali menyelenggarakannya di 2015, tepatnya 29 Nopember 2015. Dengan jumlah peserta yang lebih banyak dan jarak tempuh sejauh 10 km, peserta tetap disuguhkan oleh berbagai tantangan dan nilai sejarah yang mengelilinginya.

Dengan tetap mengedepankan tema “History” dan “Challenging”, area bekas bandar udara ini tetap menjadi pilihan dan membuat para peserta merasakan adanya penyegaran karena selama ini setiap mengikuti event lari lainnya, mereka hanya melewati rute lari yang itu-itu saja alias selalu sama, dengan lokasi bekas Bandar udara yang semakin berkembang dan pemandangan indah gedung-gedung tinggi.

Di 2015, Grip The Road bukan hanya sebuah event lari, mengapa? Karena setelah menyelesaikan lari sejauh 10 km, para peserta bisa mengikuti “Stretching” dengan Yoga, dimana acara ini juga turut diramaikan dengan komunitas “Food Truck”.

Dihelat di Kota Surabaya, Trek event lari League Grip The Road 2016 yang cenderung flat sepanjang 10 km akan melewati pusat kota yang menonjolkan gedung-gedung tinggi dan monumen yang memiliki nilai sejarah tinggi, diselingi hiburan kesenian tradisional Jawa Timur di titik trek yang akan dilewati.

Salah satu trek yang akan dilewati para peserta Grip the Road adalah gedung yang paling bersejarah di masa paling menentukan di perang kemerdekaan Indonesia, yaitu Hotel Yamato (dulunya), dimana pada saat itu dikenal sebagai Insiden Hotel Yamato, yaitu sebuah peristiwa perobekan bendera Belanda (Merah-Putih-Biru) menjadi bendera Indonesia (Merah-Putih) pada 20 September 1945.

Ya, bangunan ini sekarang dikenal sebagai bangunan hotel yang tetap mempertahankan bangunan asli. Sekarang, hotel ini dikenal sebagai Hotel Majapahit.

Bagi saya sendiri pemilihan Trek Lomba Grip The Road 2016 di Kota Pahlawan sangat menarik. Berlari di tengah-tengah bangunan bersejarah akan menjadi pengalaman dan sensasi tersendiri. Ini akan menjadi sebuah pengalaman kontemplatif ketika berjuang menakhlukan jalanan sambil membayangkan insiden perobekan Bendera di Hotel Yamato, sebuah peristiwa 70 tahun yang lalu.

Bila biasanya saya (dan mungkin banyak pelari lainnya) berlari sambil mendengarkan musik yang mengalir ke telinga dari gadget melalui sport headset, peristiwa sejarah perobekan bendera akan membakar semangat kita lebih dibanding beat beat musik.

Siapa saja harus mengikuti Grip The Road 2016 (GTR 2016) Kota Pahlawan?

Pelari rekreasional seperti saya, yang menginginkan sensasi berlari kontemplatif di Kota Pahlawan. Apalagi sampai saat ini saya sama sekali belum pernah mencoba berlari di Kota Surabaya yang konon sangat panas.

 

Di Kota Surabaya dan kota-kota sekitarnya seperti Ponogoro, Nganjuk, Kediri, Malang, Blora, Tuban terdapat ada banyak komunitas lari. Ini merupakan event yang tepat untuk menjadi acara semacam kopdar, sebagai ajang silaturahmi antar pelari dan komunitas lari.

Grip The Road 2016 yang tetap mengusung konsep “History” pasti akan menarik bagi para pelari yang sebelumnya puas ketika mengikuti event GTR 2014 dan GTR 2015. Mereka harus melengkapinya dengan merasakan pengalaman dan sensasi GTR 2016 Kota Surabaya. Kota yang dipimpin ibu Risma ini tidak akan mempersulit pelari-pelari yang akan datang dari Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia. Trek GTR 2016 yang terletak di pusat kota mudah diakses dari Stasiun Kereta Gubeng dan Bandara Internasional Juanda Surabaya.

Apakah Grip The Road 2016 cocok untuk pemula? Apa masalahnya bagi pemula untuk berlari 10 K dengan trek di lintasan yang datar. GTR 2016 pun dimulai pukul 06:00 WIB. Seharusnya kota Surabaya yang panas tidak akan menjadi masalah.

Bagi pelari yang ingin mencatatkan PB? Nah, untuk pelari yang ingin berlari lebih baik, bersamaan dengan GTR 2016, League sekaligus memperkenalkan League Running Buddy (LRB). LRB memiliki program latihan bersama setiap minggunya di Grand City Mall Surabaya. LRB memiliki program latihan bersama tiga kali dalam seminggu. Program tersebut antara lain: Selasa berupa Circuit Training, Jumat berupa Interval Training, dan Minggu berupa Long Run yang dilatih oleh Trainer yang berpengalaman.

Nah, kalau mau mengintip seperti apa League Running Buddy bisa di Video ini:

Untuk Informasi dan Pendaftaran League Grip The Road 2016 silakan klik: http://www.griptheroad.com/

Untuk mengikuti kemeriahan event League Grip The Road 2016 di Instagram silakan pantau hashtag #griptheroad2016 atau klik: https://www.instagram.com/explore/tags/griptheroad2016/

Biaya Pendaftaran : 

Sebelum tanggal 1 April 2016

Rp 180,000 untuk usia 24 tahun ke bawah
Rp 225,000 untuk usia 25 tahun ke atas

Tanggal 1 April 2016 dan seterusnya

Rp 200,000 untuk usia 24 tahun ke bawah
Rp 250,000 untuk usia 25 tahun ke atas

Jadwal Lomba :

Hari Minggu, 29 Mei 2016 Pukul 06:00 WIB

Untuk mendapatkan update dan informasi terbaru dari jejaring League silakan ikuti:

• Instagram: @League_World
• Twitter : @League_World
• Facebook: http://facebook.com/LeagueWorld