Dalam rangka menyambut audit standar manajemen mutu, beberapa teman engineer saya pada beberapa malam belakangan ini bekerja lembur sampai larut malam. Bekerja lembur untuk beres-beres hal-hal yang bersifat administratif yang selama ini kebanyakan terbengkelai dan tidak rapi.
Di sela-sela kerja lembur itu seorang teman saya nyeletuk, “Orang teknik itu pasti lemah dengan hal-hal administratif.” Hmmm. Saya pun segera teringat pengalaman saya bekerja selama bertahun-tahun dengan engineer dan orang-orang teknik. Sependek yang saya ketahui memang hal-hal administratif sering jadi masalah. Bukan hanya masalah orang Indonesia yang dari sononya seolah lemah disiplin dan hal administratif. Beberapa teman engineer saya dari Jerman dan dari negara tetangga juga begitu.
Passion mereka memang lebih ke arah ekplorasi kemungkinan-kemungkinan baru untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan kongkrit secara rasional. Mereka berorientasi ke goal -nya. Dalam hal ini hal administratif seperti log book dan perangkatnya hanya tool saja. Yang barangkali dalam pikir mereka bisa digunakan dan bisa pula tidak.
“Orang teknik lancar ngerjain something administratif itu Banci. Bukan orang teknik sejati. Ngga gentle“, teman saya itu melanjutkan candaannya. Kami semua tertawa.
Alih-alih saya kira bukan hanya orang teknik saja yang lemah mengerjakan hal-hal administratif. Seniman, musisi, penyanyi pun demikian. Maka itu mereka butuh manager. Bener ngga sih