Peringatan Operasi Lalu Lintas (Cegatan) di Twitter

Peringatan Operasi Lalu Lintas di Twitter

Peringatan Operasi Lalu Lintas di Twitter

Melihat Operasi Lalu Lintas (cegatan) untuk kendaraan bermotor di depan Gedung PDHI Wonosari – Gunungkidul, saya langsung mengirim tweet di atas melalui account twitter @TentangGK. Tidak lama berselang tweet saya itu segera menuai Retweet (RT). Itu adalah kesekian kalinya saya men-tweet-kan informasi Operasi Lalu Lintas yang mendapatkan banyak respon di twittersphere. (Hampir saya menulis twitter land, tetapi tidak jadi, saya takut dikira meniru-niru seorang pakar telematika yang tersohor itu, hihi)

Belakangan ini saya perhatikan setiap tweet yang berisi informasi Operasi Lalu Lintas kebanyakan memang men-viral. Informasi itu segera menyebar beranak pinak.

Tidak perlu banyak pertanyaan kenapa mengapa. Maksud banyak orang ingin berpartisipasi dalam menyebarkan informasi operasi lalu lintas itu adalah karena mereka ingin tidak ada banyak orang yang terjaring operasi lalu lintas. Nah, kenapa mereka tidak ingin ada banyak orang terjaring operasi lalu lintas menurut saya adalah pertanyaan yang perlu didalami. 🙂

Sebenarnya, sebelum ada twitter dan jejaring sosial -pun orang-orang di lingkungan dimana saya tinggal sudah punya budaya solidaritas untuk menginformasikan keberadaan Operasi Lalu Lintas. Caranya bisa bermacam-macam. Yang masih saya ingat diantaranya adalah dengan menyalakan lampu depan, (istilah Wonosari -nya nge-dim) dengan kode jari bila berpapasan dengan pengendara lain, memberi tahukan secara lisan, dan lain-lain.

Jadi di sini ketika sekarang orang menggunakan media sosial untuk berbagi informasi operasi lalu lintas, itu bukanlah hal baru. Hanya berbeda media. Esensinya sama. Orang-orang tidak ingin ada banyak orang yang terjaring operasi lalu lintas.

Kini ada ribut-ribut atau tepatnya gosip-gosip tentang sensor di twitter. Kelak bila sensor di twitter itu benar-benar dilakukan, apakah twit saya di atas termasuk tweet yang layak diturunkan dari twitter? Layak sensor karena berpotensi menurunkan hasil tangkapan operasi lalu lintas?

Gunakan SIM Sesuai Dengan Fungsinya

Memang, tidak ada doktrin “Gunakan SIM sesuai dengan fungsinya”. Orang – orang yang menghuni Lab dan Bengkel secara turun temurun hanya mengenal kata mantra “Gunakan Alat Sesuai Dengan Fungsinya”. Nasihat ini untuklah diri saya sendiri. SIM (Surat Ijin Mengemudi) milik saya memang tidak saya biarkan nganggur. Saya memberdayakanya. Agar duit yang saya bayarkan untuk membuat SIM tidak mubadzir. Karena saya jarang mengemudikan kendaraan sendiri di jalan raya, karena saya tidak punya kendaraan bermotor, maka saya menggunakanya dalam arti luas. Misalnya saya menggunakan SIM untuk jaminan menyewa DVD di rental rental.

Razia, Cegatan, Operasi Lalu Lintas pagi tadi, di Jalan arah ke Semanu, dekat POM Bensin Baleharjo, Wonosari, Gunungkidul, adalah kali pertama saya menggunakan SIM, sesuai dengan fungsinya. Dari sana saya jadi tahu, menggunakan SIM sesuai dengan fungsinya tidaklah semudah menggunakan SIM dalam arti luas.

Polisi Lalu Lintas, dengan gaya formalitas mengucapkan “Selamat Pagi, maaf perjalanan anda terganggu … , dst dst” Entah apa seterusnya yang diucapkan itu tidak jelas. Jadi benar kan bila saya menganggapnya sebagai formalitas belaka. Petugas polisi itu, kemudian, sambil memeriksa SIM dan STNK, menanyakan tanggal lahir saya, saya menjawabnya, kemudian ia menanyakan alamat. Apa – apaan ini? “Loh bukannya yang kamu tanyakan itu sudah ada di SIM? Bisa baca ngga sih?” Bentak saya. Polisi yang bertugas di Lantas Polres Gunungkidul itu menjawab “Bukan gitu, kok foto di SIM beda sama orangnya?” Baca lebih lanjut

Kena Tilang Operasi Lantas? Jangan Bayar Di Tempat. Itu Ilegal

@dennyindrayana: 1. Jangan bayar denda razia di tempat. Dulu ada dasarnya. Sekarang sudah tidak. Datanglah ke sidang atau bayar dibank. #razia

@dennyindrayana: 2. Pagi tadi saya naik sepeda motor di suatu kota. Ada razia. Kami dicek tidak ada masalah. Surat lengkap, helm standar. #razia

@dennyindrayana: 3. Saya minta istri lihat kerumunan orang yang kena tilang. Saya menunggu di sepeda motor. Karena wajah saya dikenali. #razia

@dennyindrayana: 4. Istri kembali mengabarkan terjadi pembayaran di tempat. Satu pelanggar berkisar lebih kurang 30 ribu. Tidak ada tanda terima #razia

@dennyindrayana: 5. Saya kebetulan bawa kamera. Dengan helm standar terpasang, saya coba ambil gambar dokumentasi. #razia

@dennyindrayana: 6. Setelah terkumpul cukup bukti ganbar, saya tanya komandan lapangan, apa dasarnya pembayaran di tempat. #razia

@dennyindrayana: 7. Sang komandan ngotot ada dasarnya, sambil tunjukkan surat perintah razia dari atasannya. Saya tegaskan bayar di tempat tidak boleh #razia

@dennyindrayana: 8. Saya lepas helm. Polisi yang mengenali wajah saya meminta maaf dan mengaku salah. Razia segera berhenti. Polisi mengaku ditarget #razia

@dennyindrayana: 9. Saya tanya dapat berapa sekali razia. Disebut angka, tidak sampai 2 juta. Untuk dibagi-bagi hingga ke jaksa. #razia

@dennyindrayana: 10. Dia katakan berani jamin di kota lain juga begitu. “Kami hanya dapat tambahan biaya makan”, katanya.

@dennyindrayana: 11. Ini model corruption by need yang sudah parah. Corruption by greed lebih parah dan merusak. #razia

@dennyindrayana: 13. Setelah saya korek semua informasi, sang polisi berkata, “habis ini kami harus razia tempat lain, kejar target”. #razia

@dennyindrayana: 14. Sebentar saya masuk desa yg sulit sinyal, cerita #razia akan saya sambung lagi ketika sinyal kembali kuat.

@dennyindrayana: 15. Teman Polisi saya memastikan bayar razia di tempat sudah tidak boleh. Sebaiknya memang denda razia dibayar dng cara lain. #razia

@dennyindrayana: 16. Banyak contoh denda dikaitkan dengan kewajiban warga yang lain. Misalnya perpanjangan SIM, STNK dll. Tentu dng sistem yg canggih. #razia

@dennyindrayana: 16. Masalah razia ini adalah contoh yang ada di keseharian kita. Sebagaimana pungli koruptif lainnya. #razia

@dennyindrayana: 17. Peningkatan kesejahteraan adalah salah satu solusi. Tetapi itu hanya satu cara. Penyelesaian menyeluruh yang lebih diperlukan. #razia

@dennyindrayana: 18. Pungli razia: Corruption by need tentu tidak boleh. Meski corruption by greed yang harus dibasmi dan diberi sanksi menjerakan. #razi

Posting ini merupakan dokumentasi yang saya buat dari rangkaian twit Denny Indrayana, Sekretaris Satgas Mafia Hukum. Agar kelak kemudian saya mudah menemukan informasi penting ini. Mengingat saya sendiri sering berpapasan dan diperiksa oleh Petugas Operasi Lalu Lintas.

Anda bisa menfollow account twitter @dennyindrayana untuk berinteraksi dan mendapatkan update dari beliau.

Dan menfollow @jarwadi untuk berinteraksi dengan saya. Kalau yang terakhir ini promosi diri 😀

Posted with WordPress for BlackBerry 1.4.5